Bagian 35

5.2K 568 61
                                    

Pesta perayaan yang dipersiapkan dengan matang oleh Putri Zetian dan dibantu oleh Putri Long He dan Putri Lin Xia terasa meriah. Banyak sekali makanan enak yang sudah disediakan, dan tari - tarian yang mewakili kegembiraan mereka.

Putra Mahkota tersenyum melihatnya, beban yang diberikan Raja Lin seakan menjadi ringan atas bantuan Putri Zetian. Putri Long He yang melihat senyum di bibir Putra Mahkota menjadi sedih, dia seperti belum menerima semuanya. Akan tetapi melihat hasil kerja keras yang Putri Zetian, dia mulai ingin melupakan rasa cintanya pada Putra Mahkota.

Putri Zetian melihat bahwa sudah saatnya mereka akan pergi meninggalkan desa itu dan pindah ke desa yang lainnya.

"Sayang, mulai besok kita akan meninggalkan desa ini. Biarkan desa ini berkembang tanpa bantuan kita, aku merasa mereka sudah siap kita tinggalkan" kata Putri Zetian.

"Baik, besok kita akan berpindah ke desa yang lain. Menurut Jenderal Zhang, ada desa terdekat yang sama parahnya dengan desa ini. Kita akan menuju kesana besok pagi" jawab Putra Mahkota.

"Jenderal Zhang, katakan pada semua pengawal untuk membereskan perlengkapan. Kita akan pergi besok pagi ke desa yang lain, sudah saatnya kita pindah ke desa yang lain" perintah Putra Mahkota.

"Baik, Hamba laksanakan Putra Mahkota" jawab Jenderal Zhang.

Malam itu, mereka semua berpesta untuk merayakan keberhasilan desa itu. Desa yang dulunya mengalami kekeringan hebat dan menderita penyakit kini sudah menjelma menjadi desa yang mempunyai banyak sumber mata air dan menjadi desa yang sangat bersih.

Dipuncak acara Putra Mahkota terlihat sedang berbicara di depan warga desa itu.

"Saya ingin kalian menjaga desa ini dengan sebaik - baiknya, kami datang kemari hanya membantu memecahkan masalah yang terjadi di desa ini. Tolong untuk warga desa bergotong royong menjaga desa ini dengan baik, selalu jaga kebersihannya" kata Putra Mahkota.

"Untuk tanaman herbal dan tanaman pokok yang sedang kalian tanam, bila nanti saat panen tiba kalian bisa menukarkan ke Kota Kerajaan Lin Hua dengan berbagai bahan makanan dan berbagai obat herbal. Dan kalian juga bisa menukarkan dengan benih yang baru" lanjut Putra Mahkota.

"Saya akan memantau desa ini setiap saat dari Jenderal Zhang dan yang lainnya. Mulai besok pagi kami berharap kalian bisa menjaga desa ini dengan baik, karena mulai besok pagi kami akan berangkat menuju ke desa lain yang membutuhkan bantuan kami" kata Putra Mahkota.

Para warga yang mendengarkan bersorak gembira, dan sebagian dari mereka juga bersedih karena mereka akan berpisah dengan seseorang yang membantu mereka dari kekeringan dan kelaparan. Serta membantu mereka dalam segi kesehatan.

Setelah pesta usai mereka memberikan hormat pada Putra Mahkota dan Putri Zetian, mereka sangat menyayangi Putra Mahkota dan Putri Zetian.

Keesokan pagi nya kereta berjalan beriringan menuju ke desa yang selanjutnya, yang menurut kabar bahwa desa itu dilanda kekeringan yang sangat hebat dan kesehatan disana sangat buruk sekali.

Sesampainya di desa itu mereka sangat terkejut sekali, bahkan rasa terkejut itu terlihat di wajah Putri Lin Xia dan Putri Long He. Wajah mereka terlihat pias karena syok dengan keadaan desa itu. Putri Zetian yang melihat mereka berdua tersenyum dengan manis.

"Ini masih belum seberapa dibanding desa yang baru saja kita tinggalkan. Keadaan desa ini masih lebih bagus daripada desa yang baru saja kita tinggalkan. Desa ini walau terlihat kering dan jorok, lihatlah masih banyak tumbuhan yang tumbuh disekitarnya. Walau tumbuhan itu sedikit layu, itu membuktikan bahwa kekeringan disini belum begitu lama" kata Putri Zetian menerangkan.

Para pengawal segera bergerak cepat membuat tenda untuk mereka beristirahat, sedangkan Putri Zetian dan ditemani oleh kedua Putri melihat keadaan desa itu. Putra Mahkota dan Jenderal Zhang melakukan metode yang diberikan oleh Putri Zetian sebelumnya. Mereka melihat ke persawahan dan memasang beberapa daun di beberapa titik.

Putra Mahkota semangat sekali untuk segera melakukan pekerjaan, mereka melakukan pekerjaan seperti sudah diatur sedemikian rupa.

Putri Zetian dibantu Bibi Yin menyiapkan beberapa herbal untuk kehangatan dan kesehatan tubuh. Tiba - tiba datang seorang warga yang panik mendatangi Putri Zetian meminta bantuan Putri Zetian.

"Putri, tolong bantu anak hamba. Dia mengalami kejang - kejang dan kemudian tidak sadarkan diri. Bantu anak hamba, Putri" kata warga itu dengan panik.

"Ayo, tunjukkan dimana tempatnya" sahut Putri Zetian.

Mereka pun mendatangi rumah warga tersebut, Putri Zetian pun dengan segera memeriksa anak itu. Putri Zetian terkejut, karena menurut dia itu adalah penyakit yang sangat menular.

"Dimana kalian biasa minum, memasak dan mandi akhir - akhir ini? Dan apakah ada beberapa anak yang mengalami hal yang sama dengan anak ini?" tanya Putri Zetian panik.

"Kami terbiasa memakai sumur umum di depan, Putri" jawab warga itu.

Putri Zetian pun segera mengambil air yang ada di sumur itu, kemudian dia membawa ke tendanya. Putri Zetian memberikan beberapa obat herbal untuk mencari tahu air itu.

Sementara untuk Putri Long He dan Putri Lin Xia, mereka berdua terlihat bingung melihat kecekatan Putri Zetian. Apa yang dilakukan Putri Zetian menurut mereka tidak bisa mereka lakukan, mereka duduk melihat kepanikan yang terlihat di wajah Putri Zetian.

"Air sumur ini sudah tercemar beberapa limbah kotoran hewan, maka dari itu air ini bisa membuat mereka menjadi seperti ini. Bibi Yin, siapkan sebanyak - banyaknya obat herbal. Dan perintahkan pelayan untuk memberikan pada mereka yang sakit" perintah Putri Zetian.

Bibi Yin serta pelayan yang lain pun segera mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Putri Zetian. Mereka bekerja dengan cepat dan teliti, membuat Putri Long He dan Putri Lin Xia terkagum - kagum. Sebegitu berpengaruhnya perintah Putri Zetian dalam mengatur pelayannya.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang