Bagian 23

8.5K 756 10
                                    

Pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Nanyi yang sangat pesat terdengar sampai ke telinga Raja Ying Xiao Yi dari Kerajaan Lin Hua.

Raja Ying sangat kaget dengan berita kemajuan dari Kerajaan Nanyi, khususnya untuk Putri Wu Zetian calon permaisuri Putra Mahkotanya.

"Pengawal, panggilkan Putra Mahkota kemari" perintah Raja Ying.

"Laksanakan Yang Mulia" jawab Pengawal kemudian melaksanakan perintah Raja Ying.

Putra Mahkota Ying Li sedang menikmati teh di halaman paviliunnya ketika pengawal mendatanginya.

"Putra Mahkota, Hamba diutus oleh Raja Ying meminta Putra Mahkota untuk menghadap" kata Pengawal Raja.

"Baik, aku akan segera kesana" jawab Putra Mahkota kemudian beranjak mengikuti pengawal Raja.

Sesampainya mereka di Aula Utama pengawal segera mengabarkan kedatangan Putra Mahkota.

"Putra Mahkota datang menghadap" teriak pengawal.

"Masuk" jawab Raja Ying.

Putra Mahkota pun segera masuk dan memberi hormat pada Raja Ying.

"Hormat Hamba pada Yang Mulia" kata Putra Mahkota.

"Duduklah, anakku" perintah Raja Ying.

"Terima kasih Yang Mulia" jawab Putra Mahkota.

"Anakku, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Apakah kamu tahu, apa metode yang Raja Li Zhi gunakan untuk mengembangkan Kerajaannya?" tanya Raja Ying.

Putra Mahkota tersenyum mendengar pertanyaan dari Raja Ying. Karena dia tahu semua seluk beluk kemajuan di Kerajaan Nanyi.

"Hamba menjawab, Yang Mulia" jawab Putra Mahkota.

"Semua pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Nanyi semua dari ide Putri Wu Zetian. Dia memusatkan pada kesehatan rakyatnya serta memikirkan pengelolaan pertanian. Baik dalam segi pertanian bahan pokok dan obat-obatan. Bahkan hamba dengar di klinik pengobatan di Kerajaan Lin Hua juga ada yang memasok tanaman herbal dari Kerajaan Nanyi. Sehingga pertumbuhan Kerajaan Nanyi sangat baik dalam kondisi sekarang ini" lanjut Putra Mahkota.

Raja Ying sangat kagum pada Putri Wu Zetian, dia merasa bahwa pilihannya untuk menjadikan Putri Wu Zetian menjadi calon Permaisuri Putra Mahkota sangat tepat.

Raja Ying berpikir seandainya Kerajaan Lin Hua ada dibawah pimpinan anaknya dan Putri Zetian pasti Kerajaan Lin Hua akan menjadi semakin berkembang.

"Anakku, aku sangat bersyukur bahwa apa yang menjadi pilihanku untuk saat ini tidak salah. Kamu mendapatkan calon Permaisuri yang sangat baik dan cerdas" kata Raja Ying bangga.

Putra Mahkota sangat senang, senyum lebar menghias dibibirnya. Setelah selesai berdiskusi dengan Putra Mahkota. Putra Mahkota pun mohon undur diri.

Sesampainya di paviliun, Putra Mahkota masih dengan senyum lebarnya. Dia memang sangat memimpikan hal itu akan segera terwujud, dia menjadikan Putri Wu Zetian sebagai Permaisurinya.

"Aku sangat tidak sabar menunggu saat itu tiba Putriku" kata Putra Mahkota dalam hati.

Tiba - tiba pengawal Lian datang melapor.

"Lian menghadap Putra Mahkota" kata Lian.

"Ada apa?" tanya Putra Mahkota.

"Hamba melapor, untuk saat ini Putri Zetian sangat sibuk melakukan kegiatannya Yang Mulia. Beliau masih aktif mengobati rakyat yang kurang mampu, masih mendatangi rumah rakyatnya yang sakit dan tidak mampu untuk berobat." lapor Lian.

Putra Mahkota tersenyum.

"Teruskan pengawasanmu, jangan sampai lengah sedikitpun"' perintah Putra Mahkota.

"Laksanakan, Yang Mulia" kata Pengawal Lian kemudian segera pergi.

Putra Mahkota tersenyum senang, dia sangat bahagia dan tidak sabar ingin segera menikahi Putri Zetian.

Dilain tempat, Putri Zetian terlihat sedang menulis beberapa kata di buku. Dia sangat asik menulis hingga lupa akan waktu. Perutnya berbunyi meminta untuk diisi, dia melihat ke sekeliling kamarnya berharap mendapatkan makanan ringan. Dia lupa mengatakan pada Bibi Yin untuk menyediakan beberapa makanan untuknya.

Biasanya Bibi Yin selalu menyediakan beberapa makanan ringan untuknya apabila mengalami kelaparan di malam hari.

"Haduh, lupa aku omong sama Bibi Yin aku minta kue ringan." kata Putri Zetian dalam hati.

Putri Zetian kemudian keluar paviliun lalu menuju ke dapur, dia mengendap - endap seperti pencuri. Pelayannya kaget melihat Putri Zetian berjalan ke dapur, setelah beberapa saat dia teringat bahwa di paviliun tidak disediakan makanan ringan.

Pelayan itu mengikuti Putri Zetian, dia takut terjadi apa - apa dengan Putri Zetian. Dia melihat Putri Zetian mencari - cari dan berjalan kesana kemari tak tentu arah. Pelayan merasa gelisah kemudian dia berpikir nekat untuk bertanya pada Putri Zetian.

"Putri, anda sedang melakukan apa di dapur?" tanya pelayan mengagetkan Putri Zetian.

"Kamu ini mengagetkan ku, aku mencari beberapa bahan makanan yang bisa aku buat untuk menjadi makanan." kata Putri Zetian.

"Putri, anda kembali saja ke kamar. Saya akan meminta pada tukang masak istana untuk membuat beberapa masakan untuk Putri" jawab Pelayan.

"Tidak... Aku tidak ingin merepotkan tukang masak, ini sudah waktunya mereka beristirahat. Sudah sini kamu bantu aku mencari beberapa sayuran. Dan nyalakan api untukku." perintah Putri

Akhirnya pelayan itu membantu Putri Zetian untuk mencari bahan makanan, setelah itu dia membantu menyalakan api untuk memasak. Pelayan sangat kagum melihat kepiawaian Putri Zetian dalam memasak.

"Nah, sudah jadi. Terima kasih ya Song, kamu sudah membantuku memasak. Ayo sekarang bawa ke kamar, kita makan hasil masakanku ini" kata Putri Zetian sambil berlalu dan diikuti Pelayan kembali ke kamarnya.

Sesampainya dikamar Pelayan menyiapkan makanan itu dimeja dan menyiapkan peralatan makan dan minum.

"Sini duduk dan cobalah masakan ku" perintah Putri Zetian.

"Wahh ini enak sekali, Putri. Saya tidak menyangka Putri pandai sekali memasak." kata Pelayan menyanjung Putri Zetian.

"Ini sayuran sangat sehat untuk tubuh kita, dan tubuh kita sangat membutuhkan nutrisi seperti ini." kata Putri Zetian.

Setelah selesai makan dan membersihkan peralatan makan, Putri Zetian lalu beranjak tidur. Pelayan Song kemudian pergi, sebelum pergi dia melihat ke arah Putri Zetian sambil tersenyum. Dia terkejut akan beberapa peristiwa yang dia dapat dari Putri Zetian. Dia belajar banyak hal dari Putri Zetian, dan dia sangat bangga bisa mengikuti Putri Zetian. Setelah itu Pelayan Song kembali ke kamarnya kemudian melanjutkan tidurnya.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang