Bagian 15

12.2K 1K 2
                                    

Saat itu juga di 3 tempat, di ruang meditasi Istana Utama di ruang meditasi Paviliun Putri Zetian dan di ruang meditasi Putra Mahkota di Istana Lin Hua.Terlihat mereka melakukan meditasi setelah meminum pil obat yang bercorakkan Burung Phoenix. Seperti apa yang Putri Zetian katakan bahwa pil obat itu berguna untuk membuat kultivasi menjadi semakin kuat dan cepat serta membuang segala racun yang ada didalam tubuh.

Terlihat Raja Li Zhi memuntahkan darah berwarna hitam pekat yang sangat banyak sekali di dalam wadah. Sebelum Raja Li Zhi meditasi, beliau memerintahkan para pelayannya menyiapkan wadah jikalau nanti beliau membutuhkan. Setelah memuntahkan banyak sekali darah hitam pekat, badan Raja Li Zhi seperti segar kembali dan menjadi sangat ringan. Seperti halnya di ruang meditasi lainnya, Putri Zetian dan Putra Mahkota pun mengalami hal yang sama. Setelah itu badan mereka terasa sehat dan sangat segar.

Setelah mereka bermeditasi selama 1 minggu penuh, badan mereka menjadi semakin bugar dan semakin terasa ringan. Raja Li Zhi membuka mata dan terkejut melihat darah hitam pekat di dalam wadah itu. Darah hitam pekat itu menandakan banyaknya racun yang ada didalam tubuhnya. Begitu pula dengan Putra Mahkota, dia sama terkejutnya seperti Raja Li Zhi. Berbeda dengan Putri Zetian, dia sudah tahu bahwa tubuhnya telah diracuni sekian lama. Kemudian dia teringat akan Bibi Yin, dia segera beranjak keluar ruangan mencari Bibi Yin.

"Bibi Yin, minumlah pil obat ini kemudian gunakan ruangan meditasi untuk bermeditasi" perintah Putri Zetian tak terbantahkan.

Bibi Yin segera melaksanakan apa yang diperintahkan Putri Zetian. Ternyata pil obat yang dihasilkan oleh Putri Zetian sebanyak 4 butir, dia sengaja hanya memperlihatkan 3 butir pada Ayahandanya dikarenakan dia tidak ingin Ayahandanya semakin terkejut. Putri Zetian tahu bahwa Bibi Yin juga sama seperti dirinya, didalam badannya banyak sekali terdapat racun.

"Akhirnya apa yang harus aku lakukan sudah aku lakukan" kata Putri Zetian dalam hati.

"Pelayan, ambilkan beberapa herbal yang aku tulis ini" perintah Putri Zetian.

Setelah para pelayan mengambil beberapa herbal yang dibutuhkan Putri Zetian, mereka menyerahkan herbal itu pada Putri Zetian. Putri Zetian kemudian mengecek lagi herbal yang sudah diambil.

"Sekarang rebuslah herbal ini, kemudian berikanlah pada pengawal dan para pelayan yang lain untuk diminum" perintah Putri Zetian.

Para pelayan segera melakukan perintah itu, mereka tahu akan perhatian yang diberikan Putri Zetian pada mereka. Mereka sangat menyayangi Putri Zetian, dan mereka berjanji dalam hati untuk melayani Putri Zetian sepenuh hati.

Putri Zetian menyamar menjadi rakyat jelata, tanpa sepengetahuan pelayan dan pengawalnya dia pergi keluar istana untuk menuju ke kota Nanyi. Dia mendatangi pemukiman kumuh tempat dia mengobati rakyat jelata disana, terlihat suasana pemukiman itu menjadi semakin buruk. Karena sumur yang telah dibuat Putri Zetian dan Jenderal Zhennan sudah hancur. Dia melihat rakyat jelata itu menahan rasa sakit yang teramat sangat, dia sedih akan kejadian itu. Hingga tiba-tiba ada seorang warga yang mengenalinya.

"Nona...Nona.. tolong anakku Nona. Sembuhkanlah penyakitnya, Nona" kata rakyat itu.

"Tuan, apa Tuan tidak takut kalau aku akan menularkan penyakit seperti yang rumor itu katakan?" tanya Putri Zetian.

"Kami yang ada disini tidak mempercayainya, Nona. Kami tahu bahwa Nona sangat tulus membantu kami. Tapi orang - orang diluar sana tidak tahu dan mereka hanya mempercayai apa kata - kata orang yang belum tentu benar. Kami juga tidak bisa berbuat apa-apa disaat mereka menghancurkan sumur yang sudah Nona susah payah kerjakan" kata rakyat itu sambil menangis.

"Nona, tolong bantu anakku. Sembuhkanlah penyakitnya" pinta rakyat itu lagi.

Putri Zetian pun sangat merasa kasihan, kemudian dia datangi anak itu lalu memeriksanya. Dia kaget karena penyakit itu sangatlah mematikan.

"Tuan, sudah berapa lama anakmu ini seperti ini?" tanya Putri Zetian gelisah.

"Sejak sumur itu dihancurkan kami tidak ada lagi air bersih, terpaksa kami menggunakan lagi air disumur yang lama, Nona. Dan hampir 2 bulan anakku seperti ini" kata rakyat itu sambil menangis.

"Mengapa kamu tidak membawanya ke Tabib?" tanya Putri Zetian.

"Aku tidak memiliki uang, Nona. Aku tidak dapat bekerja setelah anakku sakit, istriku baru saja meninggal dengan kejadian yang sama. Dia mengandung anak kami yang kedua, tetapi meninggalkan kami" ujar rakyat itu semakin histeris menangis.

"Tenanglah Tuan, aku akan mencoba mengobatinya. Kamu pergilah ke tempat Tabib Istana dan bilang pada Tabib Istana untuk segera kemari dan tidak lupa bawalah gelang giok ini, tunjukkan pada mereka" perintah Putri Zetian sambil melepas gelang gioknya.

Rakyat itupun lalu berlari menuju ke tempat Tabib Istana. Disana dia melakukan apa yang diperintahkan oleh Putri Zetian, Tabib Istana terkejut kemudian memerintahkan beberapa orang Tabib dan para perawat serta membawa beberapa macam herbal. Mereka kemudian beriringan menuju ke tempat pemukiman itu. Mereka menuju ke tempat Putri Zetian berada.

"Hormat kami, Putri" kata mereka serempak dengan hormat.

Rakyat yang ada dipemukiman kumuh itu sangat terkejut, melihat seseorang yang dulu merawat mereka dengan tulus ternyata adalah Putri dari Raja Li Zhi. Mereka lalu memberi hormat pada Putri Zetian.

"Apa yang kalian lakukan? Berdirilah semua, tidak ada yang perlu kalian hormati. Tabib dan para perawat, tolong bantu aku merawat mereka semua. Dan tolong beri kabar pada Jenderal Zhennan untuk membawa beberapa pasukan untuk membantuku membangun kembali sumur itu." perintah Putri Zetian.

"Baik, Putri. Hamba Laksanakan" kata salah satu perawat dan dia segera pergi menuju ke Istana untuk memberitahukan perintah Putri Zetian pada Jenderal Zhennan.

Rakyat yang ada dipemukiman kumuh itu sangat terkejut dan merasa kagum ternyata selama ini Putri Zetian lah yang membantu mereka mengobati penyakitnya. Mereka segera berpikir sungguh kejam apa yang dilakukan oleh orang - orang, mereka menyebarkan rumor yang jelek pada Putri Zetian.

Tanpa perlu perintah para rakyat sebagian membantu para perawat, mereka membersihkan tempat dipemukiman mereka. Putri Zetian memerintahkan para perawat untuk mengambil air bersih ke Istana, karena dia tahu bahwa air disana sudah tidak layak digunakan. Beberapa perawat mengerjakan perintah Putri Zetian, selang beberapa waktu datang Jenderal Zhennan dan para pengawal.

"Hamba melapor pada Putri" kata Jenderal Zhennan.

"Jenderal, tolong segera buka kembali sumur yang sudah dihancurkan itu kemudian bangunlah yang lebih bagus lagi" perintah Putri Zetian.

"Baik, Hamba Laksanakan Putri" jawab Jenderal Zhennan.

Jenderal Zhennan memerintahkan pasukannya untuk segera membuka kembali sumur yang sudah dihancurkan, dan terlihat juga para Tabib Istana sangat sibuk memeriksa satu persatu rakyat disana. Mereka membantu Putri Zetian memeriksa para rakyat, sedangkan para perawat segera merebus air dan sebagian lagi menyiapkan beberapa herbal. 

Rakyat di pemukiman kumuh sangat senang dan bangga dengan Putri Zetian, mereka selama ini mengira bahwa kedua putri dari Raja Li Zhi sangat angkuh dan sangat sombong. Ternyata apa yang mereka pikirkan selama ini salah, Putri Zetian sangat baik dan membantu mereka dengan sangat tulus.

Mereka berjanji pada diri sendiri bahwa suatu hari nanti mereka akan melindungi Putri Zetian dengan segenap hati mereka. Walau mereka mati pun mereka sangat bangga bisa melindungi Putri Zetian.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang