Bagian 42

1.9K 221 6
                                    

Terlihat Putri Zetian sudah siuman, dia heran melihat pelayan dan Putra Mahkota terlihat termangu.

"Yang Mulia, ada apakah hingga kalian terlihat termangu seperti itu?" tanya Putri Zetian.

Putra Mahkota melihat ke arah Putri Zetian dan seketika dia merengkuh Putri Zetian kedalam pelukannya. Putri Zetian yang kaget hanya bisa terdiam, dia melihat Bibi Yin yang tersenyum sambil menyeka air mata.

"Ada apa ini? Kenapa kalian terlihat murung? Dan ada apa ini Yang Mulia, kenapa kamu seperti ini?" tanya Putri Zetian.

"Putri, terima kasih. Terima kasih aku ucapkan untukmu" jawab Putra Mahkota sambil memeluk Putri Zetian.

"Terima kasih untuk apa, Yang Mulia?" tanya Putri Zetian terheran - heran.

"Terima kasih karena kamu sudah mengandung anakku, Putri" jawab Putra Mahkota dengan memeluk erat sambil menangis.

Putri Zetian terkejut akan perkataan Putra Mahkota, dia seakan tidak percaya bahwa sekarang ini dia mengandung buah hatinya dengan Putra Mahkota. Seketika mengalirlah air mata dari kedua mata Putri Zetian.

"Yang Mulia, hamba mohon berita ini jangan sampai tersebar lebih dahulu ke Istana Raja. Hamba takut akan terjadi sesuatu kelak, kalau tahu akan kehamilanku saat ini" minta Putri Zetian.

Putra Mahkota melepaskan pelukannya dan mengiyakan permintaan Putri Zetian, karena dia tahu bahwa banyak sekali yang tidak menginginkan posisi mereka sekarang. Walau semua sudah tahu bahwa Putra Mahkota kelak akan menggantikan kedudukan Raja yang sekarang.

Akan tetapi banyak sekali polemik yang ada di sekeliling Istana. Banyak sekali yang terjadi di belakang mereka, karena mereka hanya berfokus ke tempat yang tandus dan memperbaiki wilayah itu.

Di lain pihak Pangeran ke empat yang membicarakan pemberontakan dengan Menteri Yin Qunqi.

"Bagaimana perkembangan prajurit Elang Hitam, Menteri Yin?" tanya Pangeran ke empat.

"Sangat bagus, Yang Mulia. Hanya ada beberapa peralatan yang kurang saja, kalau semua sudah terpenuhi kemungkinan secepatnya kita akan bisa melakukan perintah." jawab Menteri Yin

Senyum sinis terlihat di bibir Pangeran Yuan Xi, dia memang ingin merencanakan pemberontakan sedari lama. Dia sangat ingin menduduki Takhta Kerajaan Lin Hua. Dia tidak berpikir panjang bahwa tindakannya itu sangat membuat dia semakin dibenci oleh rakyatnya kelak.

Menteri Yin terlihat juga tersenyum sinis, dia yang selama ini menghasut Pangeran Yuan Xi untuk melakukan pemberontakan. Karena dia sangat ingin membuat Pangeran Yuan Xi berperang melawan Putra Mahkota.

Menteri Yin ini sangat membenci Putra Mahkota, karena dulu Putra Mahkota menghindari putrinya hingga putrinya bunuh diri.

"Sebentar lagi, lihat saja kau Putra Mahkota Ying Li. Kamu akan menderita kelak seperti aku kehilangan putriku dulu." kata Menteri Yin dalam hati.

Pemberontakan yang mereka rencanakan sebenarnya adalah keinginan membalas dendam Menteri Yin pada Putra Mahkota Ying Li, karena gara - gara Putra Mahkota itu lah putri semata wayangnya mati bunuh diri. Dan Pangeran Yuan Xi hanyalah pion untuk Menteri Yin saja.

Pangeran Yuan Xi sejujurnya juga melakukan pemberontakan itu dikarenakan perintah ibunya, yang merupakan selir ke 4 dari Raja Lin. Ibunya sangat menginginkan putranya menduduki takhta dari Raja Lin.

Untung saja berita kehamilan Putri Zetian belum sampai ke telinga meraka, khususnya Putri Long He.

Putri Long He yang berada di Istana Utama juga menyusun rencana untuk menyingkirkan Putri Zetian dari sisi Putra Mahkota selama - lamanya.

"Kamu tidak pantas untuk bersanding dengan Putra Mahkota, Putri Zetian. Aku akan melalukan berbagai cara untuk merebut Putra Mahkota dari sisimu." kata Putri Long He.

"Walau ku akui bahwa semua yang kamu lakukan tidak bisa aku lakukan, tapi aku masih mempunyai banyak cara untuk mendapatkan hati Putra Mahkota. Dan dia akan membuangmu, Putri Zetian." kata Putri Long He dengan tertawa.

Pangeran Yuan Xi yang secara tidak sengaja mendengar perkataan Putri Long He di taman pun tersenyum, mendapati banyaknya musuh yang menginginkan perpisahan Putra Mahkota dan Putri Zetian. Tidak bisa dipungkiri bahwa Pangeran Yuan Xi pun juga tertarik dengan kepandaian Putri Zetian, hanya orang bodoh yang tidak tertarik dengan Putri Zetian.

Kecantikan alami yang dimiliki oleh Putri Zetian sangat menyihir beberapa lelaki yang menjumpainya, Pangeran Yuan Xi sadar bahwa kewaspadaan Putra Mahkota dalam menjaga Putri Zetian sangat beralasan. Putri Zetian adalah seorang wanita yang sangat memenuhi syarat untuk mendampingi seorang Raja.

"Hmmm, tidak sangka ternyata seorang Putri Long He ingin sekali berbuat licik terhadap Putri Zetian" kata Pangeran Yuan Xi sembari menghampiri Putri Long He.

"Ahh, Pangeran Yuan Xi. Salam Hormat, Pangeran." jawab Putri Long He bergetar ketakutan.

"Kenapa kamu sangat gemetaran Putri Long He? Apakah kamu takut aku akan melaporkan hal ini ke Yang Mulia Raja?" tanya Pangeran Yuan Xi dengan senyum sinis.

"Hamba tidak berani, Pangeran Yuan Xi. Mohon maafkan hamba, Pangeran." jawab Putri Long He dengan gemetar.

"Aku tidak akan melaporkan hal ini pada Yang Mulia Raja, asalkan kamu mau berjanji satu hal." kata Pangeran Yuan Xi.

"Hamba berjanji, Pangeran. Hamba akan menuruti semua permintaan Pangeran." jawab Putri Long He tanpa pikir panjang.

Pangeran kemudia membisikkan sesuatu pada Putri Long He, yang membuat Putri Long He terbelalak tidak percaya kemudian dia pun tersenyum sinis.

"Hamba akan melakukan apapun yang Pangeran perintahkan" kata Putri Long He dengan membungkuk hormat.

Setelah itu Pangeran Yuan Xi pun pergi meninggalkan Putri Long He untuk melanjutkan perjalanannya.

"Kesialan apa yang aku terima hingga aku bisa menyetujui semua rencana licik Pangeran Yuan Xi. Tapi apa yang dikatakan Pangeran Yuan Xi tadi sungguh sangat masuk akal, aku mempunyai sekutu untuk memisahkan Putra Mahkota dan Putri Zetian." kata Putri Long He dengan senyum sinis.

"Ayo pergi" perintah Putri Long He.

Putri Long He pun pergi meninggalkan taman dengan hati yang bahagia karena sebentar lagi dia akan memiliki Putra Mahkota seutuhnya.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang