5. ANAK PELAKOR

2.2K 109 2
                                    

ALVIN

.

Untung Lisa memutuskan pulang, ia bisa ngambek. Aku baru belok masuk ke Kelapa Gading ketika sang boss menelpon.

"Alvin, masih punya kontak di Apartemen Senopati? Cari info tentang Andrew Surya, dan pasang GPS di mobil sport merahnya."

Andrew salah satu pesaing bisnis Pak Adam, sejauh ini kami bersaing sehat, tak pernah menjatuhkan, mengapa tiba-tiba sang boss ingin melacaknya? Tadi ia keluar rumah berbarengan dengan aku pulang, kelihatannya akan menemui Renata, apakah hal ini ada hubungan dengan gadis itu? Aku menarik napas panjang, pupus sudah harapanku mendapatkannya, tak sanggup bersaing dengan bossku sendiri.

.

Memutar balik mobil ke arah selatan, aku menelpon beberapa orang, lalu memutuskan ke kantor, gedung kami di SCBD juga. Kuparkir mobil di basement, menukarnya dengan motor. Aku sampai ke Apartemen Senopati bertepatan dengan mobil merah itu keluar, mengekornya sampai ke sebuah restaurant Jepang di area blok M.

Pengemudi mobil sport merah itu membukakan pintu penumpang, dan Renata keluar, cantik dalam balutan rok terusan tanpa lengan berwarna merah tua. Lelaki itu pasti Andrew, melingkarkan lengannya di pinggang ramping gadis itu dan mengajaknya masuk ke dalam. Aku segera parkir dan menyusul.

Berhasil mendapatkan tempat duduk di sudut yang bisa memandang sepasang manusia yang kukuntit itu, aku memesan set menu yang sederhana dan teh ocha, supaya bisa memusatkan perhatianku ke mereka.

Andrew dan Renata duduk berdampingan, bukan berhadapan, bercengkerama dengan akrab, sesekali lelaki itu mendekatkan hidungnya ke rambut si gadis menghirup wanginya. Bila aku tak tahu Renata pacaran dengan Victor, pasti aku akan mengira mereka berdua berpacaran.

[share loc] perintah Pak Adam waktu aku melaporkannya.

Cepat kuhabiskan makananku dan mengamati mereka lagi. Sikap Andrew sangat mesra kepada Renata, menyuapkan makanan dengan sumpitnya, sumpit yang sama untuk menyuap ke mulutnya sendiri, sebaliknya gadis itu juga kelihatan manja kepadanya.

Aku membayar bill sebelum mereka selesai makan. Andrew melambai minta bill ke waiter, waktu seorang perempuan cantik yang dari dandanannya kelihatan kaya mendatangi mereka.

"Gold digger!" Perempuan yang baru datang itu tertawa mengejek, "like mother like daughter. Kalau tak dibayari Andrew, mana mampu kau makan di restaurant mahal seperti ini?"

Renata tidak terima, ia berdiri dan bermaksud menampar perempuan itu, tapi Andrew memeluknya, menahannya. Seorang waiter menyodorkan map kecil, Renata cepat menerimanya, melihat jumlah di nota, menyelipkan beberapa lembaran merah, lalu bergegas pergi.

"Renata!"

"Biarkan saja anak pelakor itu pergi, Andrew!"

"Keterlaluan kau, Jen! Pulanglah! Nanti kita bicara di rumah." Perempuan itu menarik lengannya, Andrew mengibaskannya, dan berlari menyusul Renata keluar. Apakah yang dipanggil Jen itu istrinya? Tidak pernah ada kabar Andrew menikah.

.

Di luar, Andrew sedang bersitegang dengan Pak Adam, Renata berusaha menengahi.

"Renata sudah berhenti, ia tak punya urusan apapun lagi denganmu."

"Belum, negosiasinya belum selesai! Renata, datanglah besok, aku menyetujui klausul yang kau sampaikan lewat Alvin."

Andrew mengepalkan tangannya, Renata memeluk lengan itu menahannya tidak memukul Pak Adam.

"Renata tidak perlu bekerja padamu, aku bisa memenuhi kebutuhannya."

"Ndru ...! Ndru, sudahlah ... ayo kita pergi ...," Renata menarik Andrew menjauh.

TRAUMA RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang