12. Taman Apartemen Neta

2.1K 471 329
                                    

"Is it possible to fall even deeper in love with him again, when I already love him like

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Is it possible to fall even deeper in love with him again, when I already love him like... crazy? Yaampun, Aska, please... have mercy on me and my weak, fragile heart."

—Neta

—Neta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sepanjang perjalanan dari apartemen Ceye ke apartemen Neta, Aska menyesal mengabaikan perkataan Ceye dan langsung pergi saja membawa Neta pulang, tidak menonjok Ceye dulu.

Cowok itu semakin lama semakin kurang ajar, menurut Aska. Awalnya, ia hanya sedikit terpengaruh dengan perkataan Ceye di Tomyam Pakchu tempo hari. Perkataan yang berkesan meremehkan Aska, dan cara bicaranya yang sangat sombong. Seolah-olah semua cewek, termasuk Neta, mau-mau aja sama si bangkotan itu.

Aska akan mengakui kalau alasan utamanya mengajak Neta ke Cameron adalah untuk kepuasan diri semata. Pembuktian pada diri sendiri kalau yang Ceye katakan tidak benar. Kalau Neta tidak akan semudah itu beralih darinya.

Iya, Aska tau Neta punya perasaan khusus terhadapnya. Aska pintar dan Neta terlau bodoh dalam hal menyembunyikan. Atau mungkin, memang ia tidak berusaha untuk menyembunyikan perasaan itu.

Aska mengaku, ia memanfaatkan Neta malam itu.

Neta, orang yang seharusnya tidak ia manfaatkan atau sentuh sedikitpun hidupnya. Karena ajudan pribadi Neta adalah orang yang memegang paling banyak rahasia Aska, yakni Ceye.

Pemuda itu tentu murka kalau Neta disikati Aska. Dan kemurkaan itu jelas bukan hal baik untuk diri Aska sendiri. Hal ini membuat Aska harus cepat-cepat menyelesaikan permainan yang ia mulai.

"A-Aska..?"

Ketika ada yang menekan lengannya dengan telunjuk, Aska sedikit terkejut. Lamunannya buyar. Ia menoleh ke kursi penumpang, dan mendapati wanita yang baru saja tersebut dalam pikirannya sedang menatapnya... takut?

"Maaf... lo kayaknya gak denger gue ngomong, jadi.." Neta ragu-ragu memperagakan ulang saat ia menyolek Aska. Sementara ucapannya terdengar hati-hati.

CrestfallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang