"I'm sorry if I couldn't love you the way you wanted to be loved by me. I'm sorry if I give all the love you've filled me in to someone else. I'm sorry if I couldn't look at you the way you looked at me. I'm sorry if you're just one in a million while I am your only one. I'm sorry. I really am sorry. But, it doesn't mean I don't love you as much.
I love you. Since the very beginning, I've been in love with you. It's just... different. My love for you is different from the love I have for her."
—Aska
***
"I met her in a small gig of local band when I was 15."
Matahari mulai tenggelam, tapi cerita Aska dengan Briel baru mulai terungkap.
"Dia yang pertama ajak aku kenalan. Kita ngobrol-ngobrol dan kaget kalau ternyata pernah satu sekolah di SMP yang sama. Gak ada yang tau, mungkin karena dulu Briel lagi sibuk belajar buat masuk SMA, dan aku baru masuk SMP."
"She's older than you?"
Aska mengangguk. "2 tahun lebih tua." Lalu, ia melanjutkan lagi. "Dari gig itu, kita tukeran pin BBM. Kita mulai chat dan end up dekat."
"She loved to take care of me, listened to my story, and lent me shoulder right after I had a fight with my parents. Saat gak ada satu orang pun yang dukung aku, yang memihak sama aku, Briel... dia satu-satunya orang yang lakuin semua itu."
"Dia datang di gig pertama aku.. dia yang pertama kasih selamat buat aku saat aku dapat job nyanyi di kafe... dia yang selalu ada setiap aku berantem sama orang tuaku... dan dia yang selalu percaya kalau aku bisa berhasil sebagai musisi."
Aska masih ingat. Saat itu Briel baru saja menjadi mahasiswi di perguruan tinggi negeri bergengsi di Jakarta. Ia sangat lelah akan rangkaian kegiatan ospek yang ada. Namun, Aska masih melihat wajahnya di kafe kecil yang menjadi tempatnya menyanyi dulu.
Ketika seharusnya Briel tidur dan beristirahat untuk esok hari, ia memilih datang ke kafe tersebut dan menyaksikan Aska menyanyi di depan publik untuk pertama kalinya.
Ia memilih duduk di salah satu kursi pengunjung sampai Aska selesai untuk memberinya selamat dan sebuah pelukan.
"I love her, Ta..."
Aska mengaku ia menyayangi Briel. Cewek itu satu-satunya support system Aska. Cewek itu satu-satunya keluarga yang ia punya.
"Just like a brother who loves his older sister."
Tapi, rasa sayangnya tidak pernah berbentuk sayang yang akan ia berikan untuk pendamping hidupnya.
Sayangnya untuk Briel hanya sebatas teman, sahabat, atau kakak saja. Dan Aska mengira perasaan yang Briel punya untuknya pun serupa dengan miliknya untuk Briel. Tidak pernah lebih atau kurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crestfallen
Teen FictionAlhena Queeneta Sasmaka berharap untuk pertama kalinya. Lalu, ia tersakiti. Maska Nathanael Alden berharap untuk kedua kalinya. Lalu, ia menyakiti. Ceye Wiranugraha berharap untuk kesekian kalinya. Lalu, ia menyerah. Ini tentang mereka semua yang hi...