Lalisa [END]

Lalisa 15

Seorang lelaki bertubuh tinggi, dan berparas manis turun dari mobilnya berjalan kearah toko bunga dihadapannya. Ia memilih-milih bunga dengan seksama.

"Bunga apa yang bagus untuk dirinya ya?" Monolog lelaki itu.

"Selamat pagi Tuan.. ada yang bisa aku bantu?" Ucap gadis kecil dan manis dihadapannya kini.

Lelaki itu tersenyum pada si gadis kecil, "Hello adik manis..." Katanya.

"Kau ingin memberi bunga untuk siapa? Mungkin aku bisa membantu mencarinya Tuan" kata gadis kecil itu.

"Panggil aku Oppa, jangan Tuan. Okay?"

Gadis kecil itu mengangguk mengerti.

"Ingin memberi kekasihmu Oppa?"

Lelaki itu terkejut, dan ia tersenyum lagi. "Iya, untuk kekasihku. Aku ingin memberinya kejutan"

"Umm....." Gadis itu tampak berpikir.

"Ohh!!!! Tunggu sebentar Oppa. Aku yakin, kekasihmu pasti sangat menyukai bunga ini"

Gadis kecil itu berlari kearah dalam toko. Tak lama, ia datang dengan sebuah bunga dikedua tangannya.

"Bunga Lily. Melambangkan kemurnian cinta untuk sepasang kekasih. Kekasihmu pasti sangat menyukainya Oppa" ucap Gadis kecil itu.

Lelaki itu mengambil bunga Lily yang berada ditangan gadis kecil.

"Melambangkan kemurnian cinta?" Gumamnya.

"Banyak lelaki sepertimu kemari untuk mencari bunga Lily. Lalu memberikannya pada pasangan masing-masing" ucap gadis kecil itu.

Lelaki itu tersenyum gemas lalu mengacak pucuk kepala si gadis kecil.

"Baiklah... Aku percaya padamu gadis kecil. Berikan aku bunga Lily Ne.."

Si gadis kecil mengangguk, "Mau berisikan pesan khusus Oppa?"

"Hm.... Boleh, tolong tuliskan To: Your My Hope"

"Oke. Tunggu sebentar yaa Oppa Tampan dan si pemilik senyum terhangat" si gadis kecil berlari lagi kearah dalam Toko.

Lelaki itu terkekeh pelan melihat tingkah laku si gadis kecil tadi.

"Semoga kau menyukainya" gumam Lelaki itu sambil menghembuskan nafas beratnya.

***********************
Jennie sedang berjalan-jalan ditaman dekat apartemennya bersama kuma kesayangannya.

"Kumaa... Kita duduk sebentar ya.. Aku lelah sekali" Jennie lantas mengikat Kuma pada pohon yang terletak disampingnya.

"Huaahhhh lelah sekali... Padahal aku baru sebentar berjalan-jalan keliling taman... Jangan-jangan benar kata Tae , aku semakin hari semakin gendut...." Gumam Jennie sambil meraba-raba paha, lengan dan perutnya.