Lisa dan Kookie saling menatap satu sama lain. Dan kini mereka bersama-sama menatap sang Ayah yang sedang menunggu keputusan mereka.
"Ekhem..... "Kookie memecahkan keheningan yang terjadi diruang tamu rumahnya, sambil mengambil susu pisangnya yang berada diatas meja ruang tamu tersebut dan meminumnya.
"Daddy... Apa daddy serius akan mengirim kita ke Seoul hanya untuk melanjutkan pendidikan?" Lanjut Kookie melihat Justin dengan tatapan yang serius.
Lisa pun ikut menatap Justin dengan tatapannya yang juga serius.
Justin yang mendapati kedua anaknya ini sedang menatapnya, lantas mengeluarkan sebuah brosur dari kantong celananya.
"Daddy ingin kalian melanjutkan pendidikan di Seoul University" kata Justin.
Lisa yang sedari tadi diam, lantas mengambil salah satu brosur dan sedikit membacanya, "Daddy, ini terlalu jauh.. Bukankah disini ada Universitas? Kenapa kita harus kembali kesini?" Kata Lisa.
Kookie menghela nafasnya dengan pelan, "Daddy ingin kita menjadi anak yang mandiri? Begitukah?"
Ucapan Kookie disambut dengan baik oleh Justin.
"Good boy .. Tapi bukan hanya itu..." Justin menggantungkan kalimatnya yang membuat Lisa dan Kookie mengangkat sebelah alisnya.
"Kalian taukan, Seoul University itu adalah kampus favorit? Bahkan orang dari luar pun banyak mendaftarkan diri disana. Daddy ingin kalian mengenyam pendidikan di Seoul. Pendidikan kalian adalah nomer satu untuk Daddy" kata Justin.
"Daddy, itu jauh. Kita masih bisa kuliah disini dad.. Pendidikan disini tidak kalah baiknya dari Seoul kan? Iyakan Lisa?" Kookie menatap Lisa yang kini menundukkan kepalanya setelah ia menatap Kookie juga.
Lisa mengangguk pelan, "Bahkan daddy pun tau, aku tidak bisa jauh dari Daddy... Tidak bisa jauh dari rumah ini dan tidak bisa meninggalkan kanada dengan waktu yang lama" ucap Lisa
"Kemarilah, duduk disebelah Daddy" Justin menepuk sofa yang kosong disebelah kanan dan kirinya. Lisa dan Kookie mendekati Justin dan duduk disebelah Justin.
Justin merangkul kedua anaknya itu dan membelai puncak kepala anaknya dengan sangat lembut.
"Daddy tau, pendidikan disini juga baik.. Tapi, jika kita mendapatkan kesempatan untuk yang lebih baik lagi, kenapa tidak?"
"Dan untuk Lisaku, My Lalice dan Princess Lisa... Mulai sekarang kau harus belajar untuk mandiri, ya maksud Daddy, kelak ketika kau sudah mencapai umur untuk menikah, bukankah kau juga akan meninggalkan Daddy di kanada ?" Lanjut Justin menatap Lisa dengan lekat dan tatapan lembutnya.
Lisa menggeleng, "aku akan mengajak Jimin oppa untuk tinggal disini. Aku tak mau jauh dengan Daddy...." Cairan bening itu akan jatuh dari mata bulat Lisa, dan lisa segera menyeka air matanya itu.
Justin tersenyum, "Kau tidak bisa seperti itu sweety... Jika kau menikah dengan Jimin, kau harus tinggal di Seoul. Lagipula, jika kau rindu, kau bisa kesini bukan?" Justin mengecup puncak kepala Lisa dengan sayang.
"Kookie, bagaimana dengan kau? Daddy tau, kau sebenarnya ingin sekali merantau kan? Tapi kau memikirkan keadaan Daddy disini?" Kata Justin.
Kookie mengangguk dengan pelan dan menatap Justin.
"Daddy tak apa nak.. Daddy tidak akan sendiri disini, ada Aunty Kendal, Uncle Harry dan si kecil Maggie.." kata Justin.
"Dadd, sebenarnya ini sangat susah. Disatu sisi aku ingin pergi ke Seoul untuk mengenyam pendidikan dan meraih cita-citaku, tapi disisi lain aku memikirkan Daddy disini, jika Daddy kesepian siapa yang akan menemani Daddy? Jika Daddy sakit siapa yang akan merawat? Aku... Tidak tega meninggalkan Daddy" Kookie menunduk. Dan tangan Justin kini berada di bahunya. Seperti memberi kekuatan untuk anak laki-lakinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa [END]
Fanfic"Daddy, tolong jelaskan padaku. Cinta itu seperti apa?"- Justinea Lalisa Gomez Oke, ini ceritanya ga jelas. Yang mau baca silahkan😂😂 Masih amatiran gaiseu😂