Lalisa-27

811 75 16
                                    

"Nah, sekarang kita tinggal memasang mahkotanya pada rambutmu ini" Sang perias mengambil mahkota yang berukuran agak besar, lalu memasangnya pada Lisa. Setelah beberapa jam, akhirnya riasan Lisa telah selesai.

"Woahh, lihatlah lisa. Kau sangat cantik"

Lisa tersenyum kecil, "Gomawo Aisha"

Aisha, adalah perias pengantin yang sangat terkenal. Keluarga Jennie sangat sering menggunakan jasanya untuk acara apapun. Seperti saat ini, acara pernikahan Lisa dan Hoseok.

"Kau boleh melihat-lihat hasil riasanmu. Masih ada beberapa menit lagi, jika ada yang kurang kau bisa memanggilku. Aku akan ke kamar Rose untuk melihat asistenku. Tidak apa kan aku tinggal sebentar?"

Lisa mengangguk kecil. Lalu aisha berjalan mendekati kearah pintu dan meninggalkan Lisa didalamnya.

Lisa melihat dirinya dicermin. Balutan dress yang dipilih Jennie memang sangat cocok untuknya. Serta riasan yang direkomendasi oleh Rose, sangat cocok pada dirinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Hari dimana ia tunggu-tunggu akhirnya sudah tiba. Hari bersejarahnya untuk ia dan Hoseok. Tapi, kenapa hatinya berdenyut sakit? Kenapa ia malah memikirkan si brengsek Jimin?
"Lisa, ini tidak benar. Lupakan... Lupakan brengsek itu...." Lisa menggumam.

TUK

TUK

TUK

Lisa melihat kearah kaca.

Suara apa itu?

TUK

TUK

TUK

Siapa yang melempar batu?

Lisa lalu melangkah kearah luar, membuka pintu kaca balkon tersebut. Ia menatap keluar, tapi tidak ada seorangpun. Sewaktu ia hendak masuk, ada secarik kertas yang menarik perhatiannya. Ia mengambilnya, lalu membuka perlahan suratnya itu.

Dibacanya dengan lamat tulisan rapi dari kertas putih itu.

Hey Lisa..

Apa kabar?
Aku yakin, kabarmu pasti baik-baik saja. Buktinya, hari ini kau akan menikah dengan sahabatku. Hehe, selamat Lisa, aku turut bahagia.

Lisa,
Kau pasti berpikir aku ini adalah pengecut bukan? Iya, kau benar sekali. Semenjak kejadian di kafe itu, aku sama sekali tidak bisa pergi kemanapun. Menemuimu saja aku tidak bisa. Aku terjebak dengan wanita sialan itu. Dia menahanku, dia menahan ayah dan ibu. Jika aku berontak, nyawa ayah dan ibu tidak bisa aku selamatkan. Wanita itu gila. Dia terobsesi denganku. Dengan bodohnya aku mau lagi menjalin hubungan terlarangku dengannya, dibelakangmu. Hahh... Aku sangat menyesal.

Lalisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang