Lisa, Kookie, Daddy and Mommy

4.3K 203 4
                                    

"Sudah, jangan menangis terus. Masih ada Kookie disini Lisa" kata seorang anak kecil bergigi kelinci yang menggemaskan. Ia adalah Kookie.
"Bagaimana aku bisa berhenti menangis Kook? Daddy dan Mommy akan meninggalkan kita. Mereka tidak menyayangi kita lagi... Hiks..." Ucap seorang anak kecil berpipi tembam sedang menangis. Ya, Lisa. Kookie memeluk kembarannya itu secara perlahan. Lisa sedang menangis, dia tadi menguping pembicaraan Daddy dan Mommy-nya itu. Samar-samar dari kejauhan Lisa dan Kookie mendengar pertengkaran Daddy dan Mommy-nya.

"Aku ingin tetap bercerai darimu Justin! Aku sudah tidak mencintaimu lagi!" Ucap Mommy Selena dengan keras. Lisa dan Kookie langsung mendekat kearah pintu kamar mereka. Dimana disana mereka bisa melihat jelas pertengkaran Daddy dan Mommy-nya.

"Selena, apa kau bisa mengecilkan volume suaramu sedikit? Anak-anak sedang tidur. Tolong, aku tak mau mereka mendengar pertengkaran kita" ucap Daddy Justin dengan lembut. Ya, walaupun Selena sangat keras, tapi Justin sebaliknya dia sangat lembut. Bahkan untuk marah pun, dia tidak bisa. Justin tidak bisa marah dengan orang-orang yang sangat ia cintai. Sekalipun orang itu menyakitinya berkali-kali lipat.

"Terserah. Biarkan saja. Aku hanya ingin kau menandatangani surat perceraian ini. Aku sudah muak denganmu" Ucap Mommy Selena.

Justin menghela napas dengan berat "Apakah kau tidak memikirkannya lagi Selena? Apakah secepat itu kau melupakan cinta kita berdua hanya gara-gara sahabatku Shawn? Apakah kau tidak memikirkan anak-anak kita yang masih membutuhkan kasih sayang orang tuanya? Kau tidak kasihan dengan mereka? Selena, tolong pikirkan baik-baik. Aku tidak mungkin bisa melepaskanmu. Aku tidak mungkin bisa melihatmu menjadi milik orang lain....." Air mata Justin kini tidak dapat ditahan lagi. Biar saja dia menangis. Walaupun dia pria, apakah pria tidak boleh menangis ketika harapannya akan hilang? Bukan akan hilang, tapi memang sudah hilang. Justin mendekati Selena, memegang bahu Selena dengan lembut. Dia menatap Selena dengan sendu.

"Selena, aku dan anak-anak membutuhkanmu. Aku sangat mencintaimu Selena..... Jadi, tolonglah demi anak-anak pikirkan keputusanmu itu baik-baik" sambung Justin. Selena menatap Justin dengan perasaan yang sulit diartikan. Dia memang masih mencintai Justin, tapi entah, dia merasa cintanya kini lebih besar kepada Shawn. Selingkuhannya sejak setahun yang lalu. Selena menepis tangan Justin yang masih erat menggenggam bahunya.

"Tolonglah Justin. Aku mencintai Shawn. Aku tidak mencintaimu lagi. Aku mohon tanda tangani surat ini. Lagipula, ehmm ..." Selena menggantungkan kalimatnya. Justin menaikkan satu alisnya menunggu Selena melanjutkan perkataannya.

"Justin, aku harap kau mengerti. Sejak setahun lalu aku sudah bermain dibelakangmu bersama Shawn. Tak memungkiri jika aku tak pernah tidur bersamanya. Ya, bahkan kami sering melakukannya. Jadi Justin, aku akan menikah dengan Shawn. Karna aku, sedang mengandung anak dari Shawn" Ucap Selena. Selena melihat betul keterkejutan Justin. Mata Justin membulat, perasaannya kini hancur. Tak satupun tersisa.

BRAKKK!!!!!!!

Suara pintu dibuka dengan keras. Terlihatlah dua anak kecil yang sedang menangis. Bukan menangis karna sedih, tetapi tangisan keduanya sangat memancarkan kemarahan. Selena dan Justin terkejut mendapati Lisa dan Kookie disana. Lisa dan Kookie berjalan kearah Justin dan Selena. Lisa menatap Mommy-nya dengan tajam. Kookie pun melakukan hal yang sama. Kookie mengepalkan kedua telapak tangannya. Begitu hebatnya rasa kemarahan yang sedang melanda dua anak kecil ini.

Selena berjongkok dihadapan si kembarnya ini. Dan mengelus pelan kedua pipi si kembar.

"Hey... Anak Mommy sudah bangun ya? Kalian kenapa menangis begitu? Ahh iyaa... Mommy tau, ini pasti ulah Kookie yang menjahili Lisa kan? Akhirnya kalian bertengkar dan menangis bersama..." Ucap Selena sambil tertawa ringan.

Lalisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang