Lalisa-26

881 69 5
                                    

Akhirnya gaisss, Lalisaku balik:')
Seneng banget:')

.

.

.

.

.

.

.

.

Satu bulan berlalu, 

Dua bulan berlalu,

Semenjak perkara yang terjadi di Kafe waktu itu, Lisa dan keluarga Jimin tidak pernah berkomunikasi sama sekali. Dan Lisa dengar kabar bahwa mereka pindah, entah kemana. Mungkin Jimin sekarang sudah bahagia dengan pilihannya. Hidup berumah tangga dengan orang yang kita cintai bukankah itu membahagiakan? 

Tapi, bagi Lisa menikah dengan orang yang mencintainya itu sudah lebih dari cukup. Walaupun ia masih mencoba untuk mencintai seseorang itu sepenuh hatinya. 

Hey, bagaimana bisa Lisa secepat itu melupakan cintanya dengan Jimin? Ia bukan seseorang yang gampang untuk jatuh cinta. Dicintai atau mencintai sama saja menurutnya. Yang terpenting, hatinya tidak akan merasakan sakit lagi. Selama beberapa bulan ini, Lisa mencoba untuk membuka hatinya untuk Hoseok.

Calon Suami, yang tinggal menghitung dengan jari hari pernikahan mereka. 

Pasti kalian bertanya bukan, kenapa Lisa secepat itu memutuskan untuk menerima lamaran Hoseok? 

Hoseok, pria yang datang saat Lisa benar-benar terjatuh. Ia menjaga Lisa dengan baik, tidak sedikitpun memberikan celah untuk seseorang menyakitinya. 

Hoseok, pria yang memandang Lisa dengan mata jernihnya, dengan segenap ketulusan yang terpancar. Selalu membuat Lisa tersenyum dan selalu menjadi orang pertama yang menghapus air matanya karna Jimin. Memberikan pelukan hangat untuk Lisa jika ia sedang gundah. 

Dulu, mereka hanyalah sahabat yang dipertemukan tidak sengaja beberapa tahun yang lalu. Yang awalnya Lisa jatuh cinta dengan Jimin, menjalin hubungan yang terbilang lama, sampai pada akhirnya hubungan itu dihancurkan sendiri oleh Jimin. 

Hoseok, pria yang tidak pernah Lisa pandang dulu. Sekarang, ia yang menyembuhkan luka dihatinya. Hoseok yang berdiri paling depan untuk menuntun Lisa, membuka jalan barunya. Menghapus semua kenangan pahitnya, diganti dengan kebahagiaan yang tak tertandingi.



"Melamun saja eoh...."

Hoseok memeluk pinggang ramping Lisa dari belakang, dan meletakkan dagunya pada bahu sang Kekasih. 

Lisa tersenyum tipis, " Beberapa hari lagi pernikahan kita Oppa.... Aku masih tak menyangka saja, akan menikah denganmu"

CUP

Bibir tipis itu mencium kilat pipi tembam Lisa, lalu memutar balik badan Lisa agar menghadapnya. 

"Kau masih memikirkan Jimin?" tanya Hoseok yang berhasil membuat Lisa menoleh kearahnya.

"A--ani.... Aku hanya gugup, kenapa bertanya seperti itu? Apa Oppa menyesal telah melamarku?" tanya Lisa.

Hoseok tersenyum hangat, lalu menangkup pipi Lisa dengan kedua tangannya dan menekan sedikit pipi Lisa.

"Kenapa harus menyesal melamar gadis yang aku cintai? Lihat, betapa imutnya gadis yang akan aku nikahi ini!" 

"Tapi Oppa.... Aku masih menyimpan sedikit rasa untuk Jimin, aku takut jika-----"

"Kau bisa... Aku kan sudah bilang, jika kau mau berusaha, melupakan cintamu dengan Jimin, dan membiarkan aku masuk ke hatimu yang paling dalam, aku yakin..... Suatu saat nanti kau juga akan mencintaiku. Sama seperti aku, yang sangat amat mencintai Barbie Doll ini"

Lalisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang