Lalisa-28 (END)

1.8K 90 16
                                        

Bulir hangat itu tak henti-hentinya terhenti. Orang-orang yang berada disana merasa sedang melihat adegan drama. Banyak yang ikut terhanyut dengan kepiluan gadis yang sedang menangis dibawah rintik hujan itu. Ia melangkah mendekati pria yang sedang berdiri dihadapannya. Perlahan, namun pasti ia meraih tangan pria itu lalu memeluknya erat.

"Jimin... Hiks"

Jimin tidak bisa menahan air matanya, tak banyak berpikir ia lantas memeluk erat gadis yang sangat ia cintai ini.

"Jimin-ah.... Jangan pergi lagi, tetaplah disini bersamaku... hiks" Lisa memeluknya semakin erat, masa bodoh dengan orang-orang disekitarnya. Masa bodoh sekarang ia dicap sebagai gadis tak tau malu. Ia hanya butuh Jimin. Rasanya selama ini ia salah menilai dirinya sendiri. Cinta itu memang ada untuk Hoseok, tapi sepenuh hatinya masih milik Jimin seorang. Kenapa ia bodoh sekali saat itu? Kenapa ia percaya dengan perkataan wanita ular itu? Harusnya ia menepati janjinya dengan Jimin 'APAPUN YANG TERJADI TETAPLAH BERSAMA'.

Hoseok mengepalkan erat tangannya, haruskah sekarang berakhir? Haruskah seperti ini akhirnya? Dia belum siap kehilangan Lisa lagi.

Tangan lembut itu menyentuh pundak Hoseok,

"Jadi, apa kau sudah memutuskan? Mengejar tapi tak dikejar. Mencintai tapi tak dicintai. Ibu tau kau sangat mencintai Lisa, tapi apa kau tega melihat mereka terpisah seperti itu?" ucap wendy pada sang anak.

Hoseok melihat ibunya dengan mata berair.

Yoongie lantas merangkul anaknya, memberi kekuatan pada anak paling tertua.

"Biarkan Jimin dan Lisa bahagia nak, berikan kesempatan pada Jimin lagi. Ayah yakin, Jimin tidak akan pernah melukai Lisa lagi. Kau cukup sampai disini untuk menjaganya"

"Lihat, lisa sudah bertemu dengan belahan jiwanya"

"Tapi ayah... " Hoseok tidak bisa berbicara apapun lagi. Ia melangkah dengan cepat kearah Jimin dan Lisa yang sedang berpelukan.











"Lisa...." Ucap hoseok datar.

Jimin melihat hoseok, lantas melepas pelukannya.

Ia menangkup kedua pipi lisa, "Kau harus kembali ke acara pernikahanmu"

Lisa menggeleng, ia meremas kedua tangan Jimin.

"Aku ingin denganmu..."

"Tidak bisa lisa, calon suamimu sudah menunggu disana" menunjuk hoseok dengan dagunya.

Lisa lantas berbalik ke belakang, hoseok menantinya disana. Lisa menggeleng, lalu berbalik menatap Jimin.

Tapi, Jimin sudah berjalan menjauhinya. Jimin tersenyum dan melambaikan tangannya. Senyum bulan sabit yang sangat Lisa sukai.

"Tidakk.... Jimin Oppa.... Hiksss.... Oppa...." Pergelangan tangan lisa dipegang erat oleh hoseok. Ia menepis, tapi tidak bisa. Kekuatan hoseok lebih kuat darinya.















"TUNGGU JIMIN" hoseok berteriak dengan keras, yang membuat Jimin berhenti berjalan.

Hoseok mengatur nafasnya, lalu berjalan mendekati Jimin dengan lisa yang masih berpegangan tangan padanya.

Hoseok melihat mereka secara bergantian, dadanya terasa sesak sekali.

"Seharusnya kau tidak meninggalkan Lisa untuk kedua kalinya" ucap hoseok

"Tap—tapi--- kau akan menikah dengan---"

"Lupakan, ini adalah hari pernikahanmu dengan Lisa... Tolong jaga lisa sebaik mungkin" hoseok mempersatukan jemari tangan lisa dengan jimin. Ia lantas tersenyum.

Lalisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang