9 Desember 2019
Sunagakure, tanah tandus yang gersang kini tengah merayakan pesta rakyat. Mereka menyambut Kazekage baru mereka. Akira Sabaku. Remaja dengan wajah datar dan iris hijau itu menyapu seluruh warga yang meneriakan namanya dengan penuh penghormatan.
Tangannya mengepal erat dengan rahang mengeras, kenangan masa lalu terus menghantamnya. Di mana ayahnya harus diusir karena tidak lagi memiliki kemampuan ninjanya. Mengehmbuskan napas pelan, Akira memajukan langkahnya melapas penutup kepala Kage yang digunakan.
Sambutan yang diberikan Kage muda itu teramat singkat. Bahkan hanya berjumlah sepuluh kata. Siapapun tidak lagi heran, darah yang mengalir di dalam tubuhnya tidak bisa memungkiri jika Kage muda tersebut begitu sulit untuk dijangkau.
"Lihatlah dia, betapa sombongnya."
"Benar, aku tidak yakin dia bisa memimpin Suna seperti Ayahnya."
Suara-suara penuh prasangka itu membuat sudut bibirnya melengkung misterius.
"Saatnya balas dendam," batin Akira bersorak.
Selama kepemimpinannya, banyak sekali aturan yang berubah. Mulai dari para tetua yang tidak lagi memberi perintah untuknya, melainkan dia yang hanya perlu mendengar saran dari mereka. Juga banyak sekali para ninja yang menghilang secara misterius.
"Kazekage-sama." Dua anbu setianya muncul dengan cakra yang tak terbaca.
"Para tetua berkomplot dengan damio untuk memberontak," lapor mereka. Akira diam saja, tapi tangannya mengepal erat.
"Bawa tetua sialan itu ke ruang rahasia."
Di dalam keremangan, pria setengah baya itu merintih kesakitan. Tenaganya telah terkuras habis hingga tak berdaya.
"Ka-kau..." Pria itu melangkah maju. Seringai kejam nampak pada wajah tampannya. Iris hijau turun temurun yang dimilikinya penuh dengan kebencian.
"Kau monster!"
"Tidak. Lebih tepatnya akulah yang akan mencabut nyawamu. Tua bangka!"
Syatt...
"Arrgg...." Teriakan kesakitan akibat sayatan pedang di lengan kirinya tak terbendung lagi.
"Kazekage-sama.... am...ampun..."
"Tidak ada ampun bagi penghianat."
Satu jurus mematikan membuat nyawa pria tua itu melayang bebas dari tubuhnya. Akira mengusap darah yang menempel di wajahnya. Kepuasaan terlihat jelas di wajah datarnya.
"Bereskan mayatnya!"
Kesalahan masa lalu dan trauma akan pemberontakan terhadap kekuasannya membuat Akira menjadi penguasa paling ditakuti dari pada para leluhurnya.
Pengalaman mengajarkannya untuk selalu menjadi kuat dan tak berperasaan agar tetap berdiri. Tidak mempercayai siapapun kecuali dirinya sendiri dan orang tuanya.
Akira memberikan hukuman mati jika ada yang ketahuan dan berani bersekutu untuk menggulingkan kekuasaannya. Tidak lagi diragukan jika Akira benar-benar menyimpan dendam terhadap tanah kelahirannya. Terhadap warga Sunagakure, tempat para leluhurnya mengabdikan diri.
"Aku hanya ingin mereka merasakan apa yang aku rasa," ucapnya pada angin malam. "Sesuatu di sini," Akira menunjuk dadanya, "meronta untuk di bebaskan."
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji
FanficTidak ada yang bisa menebak alur sebuah kehidupan seorang ninja dalam dunia shinobi. Takdir mempermainkan mereka dalam sebuah ikatan suci bernama pernikahan berdasarkan perjanjian antar desa. Naruto Disclaimer : Masashi Kishimoto