Chapter 1

25K 919 34
                                    

Remaja berusia 17 tahun itu nampak fokus sendiri dengan laptopnya. Sang ayah yang melihat kegiatan anaknyapun menggelengkan kepalanya.

"Kamu lagi mengerjakan apa tengah malam gini?"tanya Fatah, orang tua satu-satu rema itu.

"Ini Pah, program OSIS." tanpa menoleh pada Papahnya.

"Ada program baru?" tanya Fatah, Athala Radika Cyrano nama remaja itu. Biasa dipanggil Athala.

"Enggak, cuma lagi dihilangin aja yang kira- kira enggak akan kejalani aja," balas Athala.

"Ohh gitu, yaudah lanjut aja besok. Udah tengah malam ini, sebaiknya kamu istirahat," ucap Fatah.

"Tanggung, Pah."

"Yaudah kalau udah lebih jam 12 kamu istirahat." Athala mengangguk patuh. Fatahpun memutuskan pergi dari kamar anak bungsunya itu.

Ting

Suara ponsel Athala dengan tanda ada pesan masuk pada ponselnya.

SatriaBajaHitam
Gua rasa udah waktunya tidur, kenapa lo belum tidur? (23:08)

Athala menghela nafas mendapatkan pesan dari kakaknya yang sedang menuntut ilmu disinfapura itu.

AthalaRadika
Gua sibuk, biasa calon orang sukses. (23:10)

Dirasa tidak ada lagi chat masuk dari kakak tercintanya itu, Athala memutuskan untuk kembali menyelesaikan tugasnya yang besok akan diserahkan pada Pak Pratama selaku pembina osis SMA Pelita Bangsa.

Ting

Rupanya terdapat notifikasi lagi yang merupakan dari Adam, yang merupakan salah satu sahabat setianya.

AdamJomblo
Diajak mabar gak mau, taunya ngurusin laptop terus. (23:15)

AthalaRadika
Tau dari mana lo?(23:17)

AdamJomblo
Gak lupa kamar lo berhadapan sama kamar gua? Jelas gua liat tuh jendela lo yang belum lo tutup.(23:19)

AthalaRadika
Gua masih sibuk, nanti kita mabar.(23:19)

AdamJomblo
Iya dah yang baru aja naik pangkat jadi Ketos.(23:22)

AthalaRadika
Bacotan anda saya nikmati wkwk.(23:25)

Athala tau bahwa Adam kembali membalas pesannya, namun Athala memutuskan untuk tidak membalasa pesan Adam kembali.

"Bingung gua kalau udah kayak gini," lirih Athala menatap kesal layar laptop itu.

"Ini program osis si Yara kan ya?" gumamnya.

"Gua tanyain aja kali ya?"

"Gini nih, kerja kerja sendiri, mikir mikir sendiri," cap Athala berdialog sendiri.

Kalau bukan karena dirinya tidak mau menjadi orang sukses, males dia seperti ini.

***

"Kamu tidur jam berapa semalam?" tanya Fatah pada Athala yang baru saja tiba dimeja makan.

"Habis nyelesain tugas OSIS, aku langsung tidur," balasnya.

"Oh baguslah. Hari ini papah mau jenguk kakakmu diluar negeri, gak papa ditinggal?"

ATHALA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang