Didepan sekolah sudah berjajar beberapa bus,bus berjajaran 10 bus dengan warna yang berbeda beda. Juga banyak orang tua murid yang ikut mengantar sampai sekolah terlihat ramai didepan maupun didalam, apalagi mobil keluarga yang berjajaran memenuhi parkiran sekolah.
"Rame banget," ucap Satria.
"Ya karena banyak yang nganterin atuh kak," kata Fatah sambil mencari parkiran yang kosong.
"Disana tuh Pah, kosong," ujar Athala menunjuk tempat yang kosong. Fatahpun memparkirkan mobilnya dan turun dibarengi oleh Satria dan Athala.
"Kamu bis berapa?" tanya Fatah.
"1 sama Adam juga." Fatah mengangguk.
Adam, Athala, Iqbal dan Galangpun sudah berkumpul dengan tas yang digentong dibahu masing masing, Galang yang juga membawa camera, Adam yang membawa Gitar, Iqbal yang tidak memakai jaket malah digantungi dibahu kanannya dan Athala yang selow saja lagi pula tasnya dipegang Satria. Juga Papahnya yang lagi ngobrol bersama Papah papah mereka.
Akhirnya terlihat Vara cs yang menghampiri mereka."Udah disini aja," kata Sasa.
"Takut ketinggalan bis ya?" ledek Naya.
"Ya kali Nay, kalau kita ditinggalpun kita bisa cus pake mobil pribadi," kekeh Iqbal.
"Ia dah ia," sahut Naya.
"Kalian mau study tour atau mau pindahan?" heran Athala.
Gimana tak heran, mereka membawa koper dimasing masing tangan mereka dan tas kecil yang digendong mereka.
"Kita kan cewek, otomatis banyak yang dibawa," jelas Yara.
"Ribet ya jadi cewek," ujar Adam
"Ya cewek emang gitu," katanya
"Dam lo duduk sama Vara?" tanya Sasa
"Sama Vara? Gua kira gua duduk sama Yara," ucap Adam.
"Segitu gak maunya lo duduk sama gua," lirih Vara tak terlalu jelas.
"Ya bukan gitu, gua salah baca mungkin. Ternyata sama lo. Yara sama Athala?" Yara mengangguk.
"Tau tuh kenapa gua sama Athala," kata Yara
"Resiko duduk sama yang ganteng," kata Athala mengeratkan jaketnya. Athala terlihat keren dengan pakaian yang terlihat cocok buat Athala, memakai levis panjang,kaos putih yang dilapisi jaket. Tampan bukan?
"Udahlah yang penting kita satu bis."
Mereka memang semakin dekat setelah masuk Osis juga orang yang paling berpengaruh diOsis. Sering bersama-sama mengerjakan tugas Osis membuat mereka dekat.
"Ia ia neng Naya."
Lama mereka berbincang-bincang akhirnya ada Pak Pratama memanggil Athala dan Yara untuk mengumumkan keberangkatan. Athala membawa alat mengeras suara.
"Pah aku kedepan dulu." Fatah mengangguk.
"Gua sama yara kesana ya geng"
Athala dan Yarapun kedepan.
"Assalamualaiqum wr.wb. hem langsung saja keberangkatan kita ke Jogja akan segera dimulai. Dan saya Athala Radika sebagai ketua osis dan Yara sebagai wakil saya akan membantu kalian untuk menginformasikan posisi duduk kalian dan pihak kamu memberi waktu 5 menit untuk berpamitan kepada orang tua kalian," ujar Athala dengan memakan suara pengeras.
Terdengar riuh, setelah 5 menit Athalapun langsung berbicara kembali.
"Dan ya saya rasa cukup, mohon pengertiannya dan dengarkan suara sata baik baik.."
![](https://img.wattpad.com/cover/204923412-288-k395353.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA || END
Teen FictionTETAP VOTE WALAU SUDAH TAMAT YA (Belum di Revisi) "Untuk menjadi luar biasa itu perlu jam terbang yang teruji." Athala Radika Cyrano.