chapter 5

7.4K 595 18
                                    

"Papah," pekik Cowok berawakan tegap dan tampan itu berlari kecil memeluk sang papah yang menatapnya heran bercampur dengan bahagia.

Memeluk sang Papah adalah kebiasaan yang tak bisa ia lepas sampai didewasa sekalipun. Dia Satria Anggara Cyrano, anak sulung Fatah dan kakak dari Athala.

"Papah gak balas pelukan aku?" rengek Satria dalam pelukan sang papah. Diam diam Fatah tertawa renyah mendengar rengekan sang anak bujangnya ini. Anak ini akan manja berkali kali lipat setelah bertemu dengan sang papah padahal usianya sudah menginjak 19 tahun bulan kemarin, bahkan ia dihadiahi mobil sport oleh Fatah.

"Kamu mirip sekali anak kecil Kak," ringis Fatah dan membalas pelukan itu.

"I mis you," lirihnya melepas pelukan itu.

"Kamu kenapa gak bilang mau pulang?" tanya Fatah heran. Apa kuliahnya sudah selesai?.

"Aku libur dan ngambil libur selama sebulan hehe."

"Ko bisa gitu?" tanya Fatah.

"Ya bisa dong Pah, Satria gitu," ucapnya dengan tampang menyebalkan.

"Terus kenapa gak nyuruh Papah jemput kamu?" tanya Fatah.

"Alah, mandiri aku," kekehnya.

"Kamu ini. Yasudah ayo duduk, kamu pasti capek." Satria mengangguk dab terduduk disopa dengan Fatah.

"Denn, ini kopernya mau langsung saya anterin kekamar?" tanya Pak satpam.

"Ah gak usah Pak, biarin saja disini. Biar aku yang bawa, makasih ya Pak," ujar Satria dengan sopan.

"Oh yoweslah kalau begitu, mari Den, mari Tuan." Satria dan Fatah mengangguk.

"Oh ya Pah, Athala mana?" tanya Satria celengak celenguk.

Ia mencari adiknya itu, mana mungkin kan dia disekolah karena ini hari minggu.

"Adekmu sedang ada perkemaahn diBogor," balas Fatah.

"Pulangnya kapan?" tanya Satria.

"Sore mungkin sampai malem." Satria mengangguk.

"Papah mau jemput dia kan?"

"Tentu.."

"Kakak ikut ya Pah"rengek Satria. Ayolah anaknya ini hobi banget merengek.

"Ia boleh."

"Athala pasti kaget liat aku udah pulang," ucap satria dengan antusias.

"Ya pastilah. Papah aja kaget apalagi Athala," balas Fatah.

"Kan biar kejutan Pahhh."

"Iya ia terserah kamu. Kamu mau makan? Mau makan apa?"

"Nanti aja deh, mau makan diluar."

"Yaudah terserah kamu, Papah masih banyak kerjaan dikantor. Gak papa kalau ditinggal?" tanya Fatah.

"Gak papa, Kakak mau istirahat aja dikamar."

"Kalau mau ngemil, ambil aja di kamar Athala ya. Tapi jangan diabisin semua, bisa ngamuk dia." Satria mengangguk.

"Siap Pah"

"Baik baik dirumah," ucap Fatah.

"Pah aku bukan anak kecil kali," kesal Satria.

"Ia Papah cukup percaya pada anak Papah yang udah dewasa ini," sindiri Fatah.

"Iyain."

***

Ditempat perkemahan, Athala dkk sedang masa riweh, ini adalah hari terakhir dan siap bebenah untuk kembali keJakarta.

ATHALA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang