chapter 23

4.4K 374 21
                                    

"Kenapa ngelamun terus?" tanya Galang.

Galang menghampiri Athala yanh sedang tersandar disopa Osis. Mereka baru saja selesai menyelesaikan event ini. Namun mereka juga belum bisa pulang, karena masih banyak alat dan barang yang harus mereka bereskan.

"Kagak."

"Jujur kenapa sih? Ditanya jawabnya kagak-kagak terus," ucap Galang.

"Gua lagi bingung aja," katanya.

"Kenapa?"

"Gua gak bisa cerita sekarang," gumam Athala.

"Terus kenapa lu pucet banget? Sakit atau gimana? Perasaan lo sakit terus deh," ucap Galang.

"Gua sakit."

"Kalau sakit kenapa gak ngomong? Gua kan bisa anter lo pulang," Kata Galang. Untungnya ruang osis sepi,hanya ada Galang,Iqbal dan Adam. Namun Iqbal sedang ditoilet dan Adam ketiduran.

"Gua emang sakit."

Ceklek

"Siapa yang sakit?" tanya Iqbal yang baru nongol.

"Tutup pintunyaa," pinta Athala. Iqbalpun nurut.

"Lo sakit? Pulang aja gih sama Adam. Tuh anak pasti kecapean," ujar Iqbal.

Athala menggelengkan kepalanya. "Gua sakit keras," gumam athala.

Namun bisa terdengar oleh Iqbal dan Galang, bahkan Adam yang belum sepenuhnya tidurpun terbangun.

"Maksud lo?" tanya Adam dengan suara seraknya.

"Kanker darah!"

"Lo jangan becanda!" sentak Galang.

"Lo pikir gua bisa becanda tentang penyakit kayak gini, bro?" tanya Athala.

"Ini serius?" tanya Iqbal.

"Tampang gua keliatan becanda ya?" tanya Athala

"Jadi bener?" Athala mengangguk.

"Kok lo gak cerita."

"Ini apa namanya? Bukannya gua cerita?" tanya Athala.

"Larat,k enapa gua baru tau sekarang?" tanya Adam.

"Lo kira gua tau ini dari dulu?" tanya Athala.

Adam menghela nafas. "Sekarang hidup gua gak tenang. Gua hidup sama penyakit yang entah mau sembuh atau membawa gua mati."

"Gua tenang udah cerita ini sama kalian, kalian udah tau dari gua. Jadi gua gak akan takut kalian marah kalau kalian tau ini dari orang lain," jelas Athala.

"Gua penyakitan, gua jauh dari kata sehat. Pertanyaanya, kalian masih mau berkawan sama gua?"

"Gila kalau gua ninggalin lo Athala," ucap Iqbal.

"Lo pikir gua tega ninggalin sahabat sendiri lagi berjuang?" tanya Galang.

"Otak lo terlalu dangkal jika berpikit kita akan ninggalin lo," kata Adam.

"Thanks. Setidaknya gua punya alasan kenapa gua harus tetap hidup didunia," ucap Athala.

"Kanker gak akan membawa lo mati!!" tegas Iqbal.

"Lo sendiri yang akan buat kanker itu mati," lanjutnya.

"Lo udah berobat?" tanya Adam. Athala menggelengkan kepalanya.

"Gua belum siap lemah!"

"Berobat itu buat keadaan lo semakin baik, bukan lemah!"

"Justru karena kemoterapi bisa buat gua lemah, Lang. Nanti gua hanya bisa berbaring! Dan gua gak mau!"

ATHALA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang