Setelah menikmati keindahan diBukit Bintang akhirnya rombongan SMA Pelitapun kembali menaiki Bus. Waktunya mereka beristirahat dihotel.
"Athala bangun!" ujar Yara membangunkan Athala yang lagi-lagi tertidur.
Yara mencoba kembali membangunkan Athala yang belum juga terbangun,dari tadi Athala memang diam hingga ketiduran.
Mungkin karena kondisinya yang lagi lemah membuat sifat kepecicilan Athala hiang, Yara aja sempat akan memanggil guru tapi dilarang Athala dengan alasan tidak mau merepotkan.
"Athala bangun dong, ADAM!" Adam menoleh dan menghampiri keduanya yang belum beranjat dari kursi bus.
Adam juga terlihat sangat berantakan karena dia juga baru bangun dan ditinggal oleh Vara maupun teman-teman yang lainnya.
"Gua kira udah turun," ucap Adam.
"Bangunin Athala gih, gua duluan kebawah hehe," kekehnya sambil meninggalkan keduanya. Adam menghela nafas dan segera membangunkan Athala dengan menguncangkan bahunya.
"Thala bangun!" panggil Adam dengan suara yang terkesan kejam. Terbukti dengan Athala yang langsung membuka matanya dan menatap sayu Adam yang disebelahnya.
"Istirahat lanjut hotel," singkatnya. Adam langsung bangkit dibarengi Athala yang juga ikutan bangkit tanpa berbicara
Setelah menuruni Bus, merekapun berjalnan beriringan, tapi ketika mau memasuki hotel tiba-tiba Athala memegang kepalanya, dan tangan satunya memegang bahu Adam.
"Dam pusing," adunya. Adampun menoleh dan langsung merangkul Athala yang sudah lemas
"Kenapa gak bilang dari tadi?" ujar Adam dengan panik.
"GALANG! IQBAL!" panggil Adam kepada dua temannya yang sedang berselfi ria. Merekapun menoleh dan langsung berlari dan menghampiri.
"Athala kenapa?" tanya Iqbal dengan panik.
"Cari guru! Gak lama lagi ini anak pingsan," panik Adam yang merasa tubuh Athala semakin bertumpu kepadanya. Iqbalpun langsung berlari mencari para guru untuk mengasih tau bahwa ada muridnya yang sakit.
Galangpun langsung membantu Adam dengan memegangi tubuh Athala.
"Athala lu masih denger gua?" tanya Galang.
Rangkulan dari Galang tiba-tiba terlepas oleh Athala sendiri. "Sesek Lang," irihnya
"Itu guru kemana sih? Lama banget," ujar Adam yang sudah nafsu.
Tak lama datanglah Iqbal dan Pak Pratama juga bu Endah.
"Ini kenapa?" tanya Pak Pratama.
"Sakit Pak," jawab Galang sengan ngegas
"Kita bawa keklinik," ujar Pak Pratama yang langsung mengambil alih tubuh Athala.
"Adam kamu ikut, kalian kembali kekamar!" ucap Bu Endah
"Baik Bu."
"Kita pake mobil siapa Pak?" tanya Adam yang juga membantu Pak Pratama mengangkat Athala yang sudah pingsan.
"Kepsek."
***
Akhirnya setelah mencari klinik terdekat akhirnya Athala mendapatkan perawatan.
Athala sempat bangun dan meringis sesak nafas, tapi dokter berhasil mengasih perawatan yang terbaik buat Athala."Apa pasien mempunyai asma?" tanya Dokter itu pada Adam dan pak Pratama.
"Mungkin kamu bisa menjawab Dam? Kamu sepupunya." Adam mengangguk dengan ucapan pak Pratama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA || END
Teen FictionTETAP VOTE WALAU SUDAH TAMAT YA (Belum di Revisi) "Untuk menjadi luar biasa itu perlu jam terbang yang teruji." Athala Radika Cyrano.