Jisoo meraih tas merah maroon miliknya. Gadis itu mengencangkan ikatan rambut, beranjak kearah teras rumah dan mendudukkan diri di salah satu kursi.
Jisoo menunggu Sehun menjemputnya.
"Lama banget sih." gumamnya.
Jisoo mengayunkan kedua kakinya bosan. Merengut lucu memperhatikan jalanan komplek yang sepi.
Jisoo memperhatikan arloji di tangan kirinya yang menunjukan pukul 6.45, namun Sehun belum juga sampai. Padahal rumah keduanya hanya berbeda 2 blok.
"Telpon aja deh." gumam Jisoo. Meraih ponsel di saku rok miliknya.
Jisoo menekan nomor telepon Sehun, saat ingin menekan tombol panggilan sebuah suara deruman motor terdengar. Jisoo mengangkat wajah sambil tersenyum, mengira itu suara deruman motor Sehun.
Senyuman Jisoo memudar, saat menemukan Arjuna melepas helm fullface nya. Melangkah masuk dengan senyuman terpatri di wajah.
"Bukan Arka..." gumamnya lirih.
"Hai Ca." sapa Arjuna saat sampai di hadapan Jisoo.
"Hai." sapa Jisoo balik dengan senyuman tipis.
"Kali ini gue yang jemput, si Arka masih belum sembuh kan?"
"Tapi Ju--"
"Udah lah yuk, udah hampir telat."
Arjuna membuka pintu masuk, tersenyum ramah menatap Mina yang nampak terkejut melangkah kearahnya. Pemuda itu menyalim tangan Mina.
"Eh nak Juna, sarapan dulu yuk itu masih banyak." ujar Mina.
Arjuna menggeleng "Engga deh Tan Juna udab sarapan, mau jemput Ica ke sini."
Mina mengangguk "Oh yaudah berangkat cepetannn, udah telat loh ini."
"Pergi dulu ya Tan, Ica nya Juna pinjem dulu."
Mina tersenyum kecil, mengulurkan tangan yang di sambut Jisoo untuk di salim.
"Gak di balikin juga gapapa." ujar Mina mengerling menggoda.
Jisoo merengut, memukul lengan Mina pelan.
"Bundaaa apaan sih." ujarnya membuat Arjuna terkekeh.
"WADOOHH DI BALIKIN YA KAK JUN NANTI KAK ARKANYA MARAH PRINCESSNYA DI BAWA LARI!!" teriak Eunwoo menggoda.
Jisoo melempar tatapan tajam pada Eunwoo yang mengacungkan jari tengah tanpa sepengetahuan Gio, Devan dan Mina.
"Udah udah sana nanti telat, hati hati ya." Mina mendorong punggung Jisoo. Membuat gadis itu terdorong pasrah keluar dari rumah.
Jisoo merengutkan bibir bawah kecewa saat menaiki motor Arjuna, gadis itu mengaitkan kedua tali helm. Memegang jaket denim hitam Arjuna sebagai pegangan.
***
Sehun melepas helm fullface miliknya. Hari ini pemuda itu membawa motor sport hitam miliknya, tak membawa motor vario biasa karena sedang di service.
Halaman utama PHS langsung di suguhi decak kagum. Banyak yang makin terpesona saat Sehun mengacak rambut hitam pekatnya. Para siswi memekik tertahan, apalagi saat Sehun tersenyum ramah menyapa salah satu teman sekelasnya.
Sehun melirik jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Masih ada waktu 5 menit sebelum bel, pemuda itu melangkah kearah kafetaria membeli sekaleng soda.
Sehun mendudukkan diri di salah satu kursi kafetaria. Tangan kirinya memegang sekaleng soda yang sudah di tegak isinya setengah. Sehun merogoh saku celana, meraih ponsel miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKASENA [✔]
RomancePunya pacar yang gantengnya kelewatan itu gak enak, serius. Tiap jalan bareng ada aja yang ngelirik kagum, bahkan sampai ada yang rela jadi perusak hubungan saking tergilanya sama dia. Arkasena. Pangerannya sekolah yang jadi incaran wanita. "Arka! K...