29. Protect You [END]

4K 414 48
                                    

Sehun mengerjap tersadar, perlahan pemuda itu membuka mata. Menyesuaikan masuknya cahaya ke dalam netra coklat Sehun.

Hal pertama yang Sehun lihat setelah sepenuhnya membuka mata adalah plafon putih dan tembok berwarna senada, Sehun memandang lekat plafon itu, sampai kemudian terdengar bunyi nyaring alumunium yang bergesek dengan lantai.

Sehun menoleh refleks, menemukan Jisoo berdiri di dekat nakas obat tanpa sengaja menyenggol nampan berisi betadine dan kapas hingga berserakan. Pemuda itu terkekeh kecil, menertawai wajah terkejut dan panik gadis itu.

"Astagaaa." panik Jisoo, berjongkok memungut barang-barang di atas nampan yang jatuh ke lantai.

Terlalu sibuk memunguti barang-barang yang jatuh ke lantai, Jisoo tak sadar Sehun sedari tadi memperhatikannya. Terduduk santai di atas kasur UKS dengan kedua kaki terlipat di atasnya.

Iya di perhatikan doang, Sehun tidak berniat membantu.

Dasar pacar kurang ajar.

Jisoo bangkit berdiri sambil merapikan botol betadine dan mangkuk alumunium persegi kapas. Masih fokus menyusun kembali barang-barang itu ke posisi semula.

"Itu tuh masih ada kapasnya."

"Anjir." latah Jisoo, nampannya kembali jatuh membuat barang-barang diatasnya jatuh berhamburan.

Siapa juga yang tidak kaget jika tiba-tiba sebuah suara mengagetkanmu.

"Ya Allahhh jantung hamba." Jisoo memegang dada kirinya. Syok berat. Gadis itu bahkan sampai menempelkan punggung ke tembok UKS.

Sehun terkekeh kecil, kedua gigi taring di sisi gusinya terlihat. Mata pemuda itu membentuk eye smile lucu dengan rambut berantakan.

"OH MY GODD!! FUCK ARKASENA, YOU KILLING ME!" batin Jisoo berteriak.

Sehun melambaikan tangannya, menyuruh Jisoo mendekat. Awalnya Jisoo tak mau, tapi Sehun mengancam akan menciumnya. Jisoo jadi kelabakan berlari kecil mendekat.

Walau masih syok.

"Kaget ya?" tanya Sehun, wajahnya masih cengengesan ganteng.

"Menurut lu?" jawab Jisoo, bibirnya merenggut lucu.

Sehun terkekeh lagi, dengan cara yang sama yang bikin jantung Jisoo berdetak lebih kencang.

Sehun hentikan tawa mu, pacar anda sedang sekarat sekarang.

"Jangan ketawa."

"Iya iya." Sehun menurut diam. Tak lagi cengengesan ganteng seperti tadi.

Jisoo melihat itu mendelik, gadis itu berdiri dari duduknya. Kemudian dengan gerakan perlahan, Jisoo merengkuh tubuh Sehun dalam dekapannya. Memeluk pemuda itu erat tak mau kehilangan.

"Kalau sakit bilang, jangan bikin aku khawatir kayak gitu."

Jisoo mengusap belakang kepala Sehun sayang, gerakannya lembut. Sehun merasakan kehangatan yang berusaha Jisoo antarkan melalui pelukannya.

Sehun tersenyum, melingkarkan tangannya di pinggang ramping Jisoo, membalas dekapan gadis itu.

"Iya." jawabnya.

Keduanya masih memeluk satu sama lain, merengkuh bersama mengantarkan kehangatan. Sehun dan Jisoo punya rasa yang sama, tak ada yang bertepuk sebelah tangan. Tak ada yang berat sebelah, besar rasa sayang keduanya sama. Sama-sama tak terhitung.

"Jis." panggil Sehun.

"Iya?"

"Kamu boleh dekat sama Arjuna, tapi cuma sebagai teman kecil ya?"

Jisoo tersenyum kecil, mengacak rambut Sehun gemas. Ah, pacarnya ini possesive tapi tidak mau terlalu terang-terangan.

"Iyaaa. Aku jaga batasan kok sama Arjuna." jawab Jisoo.

"Batasan dikira negara?"

"Jancuk."

Sehun tertawa keras mendengar ucapan Jisoo.

Jisoo melotot kaget saat secara tiba-tiba Sehun mengangkat pinggangnya. Spontan Jisoo mengalungkan lengannya di leher pemuda itu.

"Turuninnn!!"

Sehun tak menurut, ganti mendudukan Jisoo di atas kasur UKS. Kini pemuda itu yang berdiri, menatap wajah Jisoo.

"Apa?! Mau ngapain natap kayak gitu?!" Jisoo menyipitkan mata menyelidik menatap Sehun.

Sehun menatap Jisoo lembut, pemuda itu menarik dagu Jisoo mendekat. Lalu seperkian detik, bibir keduanya menyatu. Menempel satu sama lain.

Jisoo melotot terkejut, tak menyangka Sehun berani menciumnya di sekolah. Di tambah tirai UKS yang tidak di tariknya! Di biarkan terbuka membuat siapapun yang masuk lewat pintu akan langsung melihat mereka.

"GAK SEHAT INI ANJING GAK SEHAT! JANTUNG GUAAA!!!"

Sehun tak menggerakan bibirnya, hanya menempelkannya di bibir gadis itu. Menekannya membuat Jisoo memejamkan mata perlahan menikmati sensasi.

Sehun memiringkan wajah, melumat perlahan bibir ranum Jisoo. Gerakannya lembut, Jisoo jadi merasa ada banyak kupu-kupu di perutnya. Dadanya juga berdesir aneh, kali ini lebih dari ciuman mereka di cafe waktu itu.

Lumatan itu terus Sehun lakukan, kedua tangan Sehun berada di masing-masing sisi badan Jisoo.

Sehun melepaskan tautan bibirnya, memberikan Jisoo jeda untuk mengambil oksigen. Wajah gadis itu memerah, poni tipisnya menutupi kening, bergerak kecil terkena hembusan napas Sehun.

Ah, gadis ini lucu sekali.

"Jis." panggil Sehun serak. Suaranya berat dan dalam. Terkesan maskulin sekali. Jantung Jisoo jadi berdetak gila-gilaan karenanya.

"Iya?" jawab Jisoo.

"I will protect you." bisik Sehun serak dan dalam di telinga Jisoo.

"I will protect you too."

Sehun tersenyum manis, matanya membentuk bulan sabit yang lucu.

Sehun kembali menyatukan bibir keduanya, kali ini Sehun tak menggerakannya. Membiarkannya menempel di bibir ranum Jisoo. Menyalurkan seluruh perasaannya agar Jisoo tahu, cintanya tak terbendung.

Sehun benar-benar mencintai Jisoo, dan Jisoo benar-benar mencintai Sehun.

Sehun memejamkan mata, menikmati bibir hangat Jisoo yang terasa manis. Diam-diam dia berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa.

"Bolehkah saya meminta? Meminta agar nama gadis ini yang Engkau tuliskan di garis takdir ku untuk menghabiskan waktu menua bersama."


----------END----------


a/n:

YEAAYYYY akhirnya cerita ini tamat juga. Akhirnya aku bisa menamatkan satu cerita ya teman-teman hehehe.

Tamatnya cerita ini juga bantuan dari dukungan kalian, vote dan komen kalian sangat berharga untuk mood aku dalam menulis ARKASENA.

Terima kasih banyak, makasih banyak karena udah membuang waktu membaca cerita yang masih banyak kurangnya ini. Makasih banyak karena udah mau aku repotkan dengan vote dan komen cerita ini. Terima kasih sebanyak-banyaknya.

Aku harap kalian sehat-sehat aja, jaga kesehatan ya teman-teman. Jangan sampai sakit.

Dengan begini, cerita ARKASENA resmi sudah tamat. Berakhir dengan ciuman(?) dan rangkaian kalimat yang menjelaskan betapa keduanya punya rasa yang kuat. Komitmen yang kuat.

Semoga kita bertemu di cerita Hunsoo aku selanjutnya yaaa.

Aku sayang kalian semuaaaaa♡

Mau epilog ga kalian? Hehehehehehe


ARKASENA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang