0.27-Arkasena VS Arjuna

2.8K 346 49
                                    

Arkasena: sama bang devan aja berangkat sekolahnya

Arkasena: aku lagi ga bisa jemput

Jisoo: kok gitu? Kan udah janji mau jemput

Arkasena: ga bisa, sayang

Jisoo: emang kamu mau ngapain sih? Lagi dimana?

Arkasena send a picture

Arkasena: udah di sekolah

Arkasena: ada urusan mendadak di sekolah, aku berangkat duluan

Jisoo: kok ga bilang dulu sih

Jisoo: iya yaudah gapapa

Arkasena: ga ngambek kan?

Jisoo: kg

Arkasena: kilogram?

Jisoo: kaga arka

Arkasena: ok

Arkasena: hati hati, helmnya di pake

Arkasena: pake jaket, pagi ini dingin. Kayaknya bakal hujan

Jisoo: so tau ah

Jisoo: iyaaaaa adek arka kesayangan mami

Arkasena: bgst.

Jisoo menghela napas panjang, memasukkan ponsel ke dalam saku rok biru donkernya. Gadis cantik itu melangkah menenteng helm Pikachu di tangan kirinya. Mendekat kearah Devan yang sudah siap berada di atas motor sport hitam.

"Sama gue?" tanya Devan begitu melihat Jisoo melangkah kearahnya.

"Iya, Arka lagi gak bisa jemput." ujar Jisoo lesu.

Devan membulatkan mulut menjawab "Udah lama gue gak liat lo berdua bareng lagi ya. Putus apa gimana?"

Jisoo mendelik kesal, memukul lengan Devan keras "Mulut lo anjing banget Dev."

Devan terkekeh singkat, mengusap poni Jisoo gemas. Menyuruh gadis itu untuk segera memakai helmnya.

Jisoo menurut, melompat naik di boncengan Devan. Gadis itu segera mengaitkan tali helmnya. Memegang pundak Devan mengisyaratkan bahwa ia telah siap.

Devan menoleh kecil kearah Jisoo, memastikan bahwa gadis itu memang sudah benar-benar selesai. Kemudian menarik gas perlahan, menuju sekolah.




***

Jisoo menyerahkan helm Pikachunya pada Devan yang sigap menerima. Gadis itu melangkah lebih dulu setelah mengucapkan salam perpisahan pada Devan.

"Gue duluan ya Abang ganteng, muah."

"Idih geli."

Begitu kira-kira.

Jisoo memengangi tali ransel merah maroonnya. Berjalan santai di koridor menuju kelasnya. Sesekali gadis itu tampak mengangguk dan tersenyum kecil membalas beberapa sapaan dari teman, adik kelas, atau kenalannya.

Jisoo mengernyit saat melihat beberapa murid tampak berkerubung di depan kelasnya. Gadis itu makin mengerutkan dahi saat melihat Sowon dan Nayeon di sana tampak memperhatikan seseorang dengan tatapan ngeri.

Jisoo segera berlari mendekat, menghampiri Nayeon dan Sowon yang menyadari keberadaan Jisoo. Jisoo terengah kecil, mengatur deru napasnya yang sedikit tidak stabil.

ARKASENA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang