0.02-Bakso Kang Botak

5.1K 561 38
                                    

"Bangun heh! Belatung goyang!"

Jisoo mengerjap kecil terbangun, melepaskan kaitan tangannya pada perut Sehun. Ia menguap kecil karena masih mengantuk, kemudian mengedarkan pandangan.

"Lah udah nyampe?" tanya Jisoo bingung.

"Yaiyalah kita udah naik motor dua puluh menit ga mungkin belum nyampe-nyampe."

Jisoo meringis kecil, ia merapikan anak rambutnya yang sebagian menghalangi pandangan gadis itu.

"Kamu sih! Katanya berangkat sekarang eh malah lanjut nugas!" ujar Jisoo kesal mengingat tadi Sehun malah lanjut mengerjakan tugasnya dan kembali menyuruh Jisoo duduk diam menunggu pria itu selesai.

"Yaudah yaudah maaf, itu tugasnya mepet dikumpul besok jadi aku kerjain dulu." Sehun mengusak pelan puncak kepala Jisoo.

"Heleh alesan." balas Jisoo acuh.

"Udah ah gausah ngambek, jadi makan bakso ga nih?" tanya Sehun mengerling menggoda.

"Ya jadilah gan, yeeyy baksoo!!" Jisoo memekik tertahan. Beranjak mendahului Sehun. Gadis itu melangkah dengan riang. Membuat Sehun diam-diam tersenyum gemas.

"Baksoo baksoo." gumam Jisoo riang. Namun tak sengaja melirik kearah beberapa orang yang memperhatikan dirinya.

Oh bukan. Mereka wanita. Dan mereka memperhatikan seonggok manusia nyaris sempurna di belakangnya.

Arkasena Sehun Dawala. Yang sekarang malah dengan bodoamatnya menempelkan headset di salah satu telinganya. Memutar salah satu lagu. Gerakan yang sederhana. Namun mampu membuat beberapa orang wanita di sana memekik tertahan.

Jisoo menggeram kesal. Berbalik memutar arah langkah. Menubruk lengan Sehun keras. Kemudian memeluk dan bergelayut manja di lengan kekar milik Sehun.

Beberapa wanita disana nampak memekik heran. Ada yang langsung berbisik menggosip mengatakan bahwa Jisoo adalah pacar dari pria yang mereka kagumi tadi.

"Haha mampus iri dah lo pada!" batin Jisoo bahagia.

Sehun mengernyit heran. Mengangkat satu alis.

"Tolong dong jangan naikin satu alis gitu, TAU GAK SIH KAMU NAPAS AJA BIKIN JANTUNG AKU GAK SEHAT!!" batin Jisoo kesal.

"Kenapa?" tanya Sehun heran.

Jisoo mendongak menatap Sehun dengan kerlipan polos "Gapapa." jawabnya sambil tersenyum.

Sehun tersenyum gemas. Mengacak-acak pelan rambut Jisoo "Ga jelas tapi bikin gemes." ujarnya.

Jisoo makin tersenyum lebar. Menyenderkan kepalanya pada bahu Sehun. Mata gadis itu melirik ke ujung. Dimana para gerombolan wanita itu sudah tampak mendesah kecewa. Jisoo kembali menyeringai bahagia.

Keduanya sampai pada warung bakso kebanggaan milik Kang Botak. Memilih meja di pojok dekat kipas angin buluk yang tidak di nyalakan. Seseorang datang mendekat. Membawa buku menu di tangan dan catatan kecil.

"Eh Mas Arka, udah lama nggak makan disini Mas."

"Iya Kang, maklum lah udah kelas dua belas masa-masa sibuknya." ujar Sehun membalas pada Kang Botak--orang yang datang mendekat kearah mereka.

"Iya juga ya Mas, anak saya juga gitu mendem di kamar melulu sibuk belajar." Kang Botak memulai sesi curhatnya. Sehun dan Kang Botak memang akrab sebab Sehun sering mengunjungi warung ini untuk sekedar mengisi perut habis pulang sekolah. Namun belakangan ini Sehun lebih sering di rumah, mengerjakan tugas yang menumpuk.

ARKASENA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang