"Arka aku laper." ujar Jisoo menyandarkan kepalanya pada bahu Sehun.
"Yaudah sana makan." Sehun berujar cuek seraya tetap memfokuskan pikirannya pada selembar kertas folio di hadapannya.
"Ck! Ga peka banget sih jadi cowok!" dengus Jisoo kesal. Menjauh dari Sehun.
Sehun tak bergeming. Masih tetap fokus pada tugasnya.
"Sehun." panggil Jisoo.
"Arka."
"Arkasena."
"Arkasenaaaaa."
"Arkasena Sehun Dawala, look at me baby."
Jisoo mempoutkan bibir lucu saat Sehun masih saja tak menoleh menatapnya walau sudah ia panggil berulang kali.
"Bodo ah! Aku ngambek sama kamu!" Jisoo beranjak pindah ke sofa single ruang keluarga milik Sehun. Kemudian melipat kedua tangan di depan dada. Dengan bibir yang merengut lucu.
Sehun akhirnya menoleh. Jengah melihat betapa cerewet pacarnya satu ini. Namun menggemaskan disaat bersamaan.
"Bentar ya, tinggal dikit lagi. Kalau udah selesai nanti kita keluar cari makan." ujar Sehun mencoba memberi pengertian.
"Gausah! Udah ga laper!"
"Bener?"
"Beneran."
"Yakin?"
"Yakin!"
"Yaudah, ga jadi makan bakso Kang Botak." ujar Sehun dengan nada menggoda.
Jisoo menoleh, kemudian mengerjap kecil "Yaudah yaudah! Kalau maksa!" ujarnya.
"Lah aku ga maksa, kalau emang ga laper yaudah kita ga jadi makan bakso." ujar Sehun masih menggoda.
Jisoo mendecak, kemudian menggerutu sebal.
Bakso Kang Botak itu adalah Bakso terenak yang pernah Jisoo makan. Sangking enaknya. Jisoo bahkan selalu membandingkan semua warung bakso yang pernah ia datangi dengan bakso milik Kang Botak. Serius. Enaknya gak main-main. Kalau Kang Botak mau nyari Brand Ambassador buat baksonya. Jisoo bakalan ngusulin diri paling awal dengan semangat empat lima.
"Iya iya! Aku mau! Aku mau bakso! Tapi sekarang ga nanti!" ujar Jisoo ketus.
Sehun terkekeh kecil. Gimana bisa saat marah Jisoo malah terlihat menggemaskan sekali.
Sehun menarik pergelangan tangan Jisoo, mendekap gadis itu dalam pelukan hangatnya. Jisoo yang mungil semakin terlihat mungil berada di pelukan Sehun.
"Iya iyaaa makannya sekarang." ujar Sehun. Kemudian mencium puncak kepala Jisoo.
Harum Vanilla. Wangi rambut yang paling Sehun suka.
Jisoo mengaitkan tangannya di perut Sehun. Mendekapnya erat. Mencium aroma maskulin milik Sehun. Milik pacarnya.
"Ayo berangkat, aku laper." ujar Jisoo.
Sehun menggeleng "Nanti. Masih pengen meluk kamu." Sehun semakin mengeratkan pelukannya pada Jisoo. Mengusap belakang kepala gadis itu.
Sehun melepaskan pelukannya pada Jisoo. Menangkup kedua pipi tirus gadis itu "Udahan pelukannya, takutnya kelepasan."
Muka Jisoo memerah tertahan "Ih apaansih! Mesum banget!" ujarnya sambil memukul lengan Sehun.
Sehun terkekeh lagi. Menangkap kedua tangan Jisoo yang masih memukulinya. Menggenggamnnya erat.
"Gapapa, kan mesumnya sama kamu." ujar Sehun.
"JAUH JAUH SANA IH!!" Jisoo memberontak menjauh dari Sehun.
Sehun tertawa geli. Wajah Jisoo yang memerah dengan iringan umpatan tertahannya adalah reaksi salah tingkah yang paling Sehun gemari.
Cup.
Satu ciuman mendarat di pipi kiri Jisoo.
"Buat kamu Princess bawelnya Arkasena."
Wajah Jisoo kontan memerah padam "ARKASENA SEHUN DAWALAAA!!! BANGSAT KAMU!!"
Jisoo melempar bantal sofa dengan kesal. Sehun sendiri sudah lari terbirit-birit kelantai dua, menuju kamarnya menghindari amukan maha dahsyat seorang Veronica Jisoo Sabella.
***
a/n:
Masih permulaan. Kasih aja dulu yang manis-manis.
![](https://img.wattpad.com/cover/203138341-288-k359127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKASENA [✔]
RomantizmPunya pacar yang gantengnya kelewatan itu gak enak, serius. Tiap jalan bareng ada aja yang ngelirik kagum, bahkan sampai ada yang rela jadi perusak hubungan saking tergilanya sama dia. Arkasena. Pangerannya sekolah yang jadi incaran wanita. "Arka! K...