0.07-Diet

3.1K 442 7
                                    

"Jis ngantin kuy."

Jisoo melirik kecil kearah Sowon. Gadis itu menggeleng. Memegang perutnya.

"Enggak deh. Gue mau diet."

Sowon mendelik kecil. Berdecak pelan "Lo mau sekurus apa lagi anjir."

Jisoo menjepit perut miliknya dengan kedua tangan "Nih! Sejak kapan gue punya lemak di perut anjir hueeee!!!"

Jisoo merengek. Gadis itu menggerutu sebal. Mengerucutkan bibir lucu. Tak sadar, beberapa teman cowok di kelas jadi memperhatikannya. Mengeram gemas sampai menggigit jari.

"Emang kenapa lo bisa gendutan?" tanya Sowon.

"Salah Sehun! Gara-gara Sehun selalu ngajakin gue makan tiap malem. Martabak lah, bakso lah, bubur ayam lah. Dia mah enak emang dasarnya ga bisa gendut. Lah gueee!!!" Jisoo kembali merengek. Memukul-mukul Sowon meluapkan kekesalan.

"Aduh!"

"Anjir!"

"Bangsat!! Jangan mukul lo kira gue samsak!!"

Sowon memekik keras saat Jisoo memukulnya brutal. Gadis itu menggeser bangku menjauh dari Jisoo. Merogoh ponsel. Mengetikkan sesuatu disana.

"Gue mau ngantin nih lo gamau ikut?"

Sowon memekik kala Nayeon datang. Berdiri di samping meja miliknya. Gadis itu menarik lengan Nayeon. Mengucap syukur.

"Selametin gue Nay. Ni temen lo mau bunuh gue." ujar Sowon.

Nayeon mengernyit. Mengangkat sebelah alis bingung.

"Ngapa lo?"

"Gue gendutan Nay!!" ujar Jisoo. Sedangkan Nayeon hanya mendelik. Menggeleng kecil.

"Ndasmu gendutan. Lo mau sekurus Sowon gitu?" ujar Nayeon.

Sowon mencibir. Memukul lengan Nayeon keras. Tak terima "Gue ga kurus anjir."

"Tapi krempeng."  ujar Nayeon santai. Sowon kontan mengumpat. Mencoba sabar untuk tidak mencakar wajah imut sahabat kecilnya ini.

"Udah yuk ngantin. Keburu panjang antriannya." ajak Sowon. Nayeon mengangguk. Gadis itu menoleh pada Jisoo. Memberi kode. Sedangkan Jisoo hanya menggeleng. Benar-benar tak berniat membeli makanan.

Jisoo menghela napas panjang saat kedua punggung sahabat kecilnya menjauh. Gadis itu menempelkan pipi ke meja dengan lesu. Sebenarnya gadis itu lapar. Namun tak ingin semakin menambah berat badan.

***

"Gue duluan Yeol."

Chanyeol mendongak. Menatap Sehun. Pemuda itu mencibir.

"Tungguin ngapa. Dikit lagi nih gua." ujarnya.

By the way, keduanya sedang di perpustakaan. Mengerjakan soal dari Bu Resti guru biologi. Sembari mencuri kesempatan menggunakan wi fi sekolah yang memang lebih lancar digunakan di perpustakaan.

"Lama lo. Cewe gua keburu laper." ujar Sehun.

"Sesungguhnya, teman yang lebih mementingkan cewek daripada teman. Lebih rendah dari sampah!!"

Sehun menatap jengah Chanyeol. Pemuda berkuping besar itu selalu saja mendramatisir keadaan. Sehun mengangkat bahu acuh. Mengambil buku pinjaman miliknya. Bangkit berdiri. Ingin meninggalkan Chanyeol begitu saja.

"Buku gue sekalian kumpulin." ujar Sehun santai. Melenggang pergi meninggalkan Chanyeol yang terbengong heran.

"BIADAB!! LO KUMPULIN SENDIRI SONO!!" teriaknya marah.

ARKASENA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang