Prolog

28.3K 838 10
                                    

Pernahkah kalian merasakan kalau kalian tidak dibutuhkan ? Dimana semua orang tidak memperdulikan keberadaanmu ?

Ya ! Aku pernah.

Tapi, keadaan itu berlangsung jauh sebelum aku bertemu dengan DIA.

Siapa sih DIA ?

Ok. Aku bakalan menceritakan semuanya.

Tentang AKU,
Tentang DIA, dan
Tentang KAMI

=============================

"Eh elu tidur apa mati, sih ?"

Sialan ! Lagi asik - asiknya bermimpi, malah diganggu sama makhluk hidup satu ini pula.

"Iya... iya. Gue bangun." Jawabku kesal.

"Katanya bangun, tapi itu badan kok masih tengkurep aja di kasur ?"

"Emangnya sekarang jam berapa ?" Tanyaku

"Baru jam lima pagi." Jawabnya santai.

Demi mimpi aku yang belum selesai ! Si kampret ini bangunin aku jam lima pagi di hari Minggu ?

"Hoi ! Malah diem. Angkat tuh badan dari kasur. Kalau dibiarin malah tidur lagi."

"Cerewet amat, sih. PMS ya..."

PLAK

"Oi pantat gue !"

Emang kampret itu makhluk. Main pukul pantat orang aja. Kasihan pantat aku.

"Elu lupa atau pura - pura lupa, sih ? Janjinya kemarin temenin gue ke mall kan ?" Katanya dengan kedua tangannya terlipat di dada.

Aku speechless. Ya... memang sih kemarin aku janji sama si kampret untuk temani dia ke mall TAPIIII mana ada mall yang buka jam lima pagi !!!!! Dikira Indomaret apa, buka 24 jam. Ini teman aku yang bego atau apa ya ?

"Astaga, Kinan. Ini masih jam lima pagi. Mau ngapain, sih. Buru - buru amat."

"Kan kemarin udah gue bilang. Temani ke mall untuk cari kado untuk Oliver. Elu udah lupa ?"

Oke. Aku lupa.

"Udah. Cepetan bangun, terus mandi. Kita gereja dulu. Nanti jam sebelas siang kita cari kadonya."

WHAT ?! WHAT THE H*** ?!?!?!

Gereja dimulai jam delapan. Cari kadonya jam sebelas. Jadi....

"JADI APA GUNANYA ELU BANGUNIN GUE JAM SEGINI, HAH ?"

"Gausah capslock juga, nyet. Gue bangunin elu jam lima ada fungsinya. Kalau gue bangunin jam tujuh, elu gak bakalan bangun. Apalagi elu tidur lurus terus. Kayak meninggal."

Lahhh... Disamain sama orang meninggal.

"Makasih banyak ya, Kinanthi Surbakti." Kataku sarkas.

"Sama - sama, Nathania Santoso." Jawabnya dengan cengiran khasnya.

Walaupun hati masih dongkol karena dibangunin terlalu pagi, tapi aku merasa semangat. Aku merasa kalau hari ini akan terjadi sesuatu yang menarik.

=============================

Sebelumnya, perkenalkan. Namaku Nathania Santoso. Anak jurusan management di salah satu universitas ternama di Indonesia. Aku memang anak introvert. Sahabat yang kumiliki cuma dua.

Kinanthi Surbakti. Sahabat aku dari masih zigot sampai bangkotan begini. Kebalikanku, dia orangnya sangat terbuka dan ekstrovert. Anak jurusan hukum. Banyak yang bilang kalau Kinanthi ini cantik. Iya sih... tapi kelakuannya ? Mirip monyet. Persis.

Kami tinggal di kos yang sama, di kamar yang sama pula. Lumayanlah, hemat duit. Dan Oliver tadi adalah pacarnya Kinanthi. Mereka sudah jalan 2 tahun. Langgeng kan ? Apalah aku, pacaran aja belum pernah, gimana mau langgeng ?

Bernard Louis. Sahabat aku dan Kinanthi dari zaman bocah berbaju merah putih. Blasteran Indo-Australia. Anak jurusan management, sama dengan aku. Dia ini salah satu pangeran kampus. Populer dikalangan wanita muda ataupun tua, kecuali aku dan Kinanthi.

Saat SD, dia itu culun sekali. Rambut mangkok, poni dibelah dua, kacamata bulat bertengger di hidung mancungnya, gigi dipagar. Dia bahkan gak ada teman karena dijauhin akibat penampilannya yang super duper culun. Karena dia selalu dijauhin, aku dan Kinanthi berinisiatif untuk berteman dengannya. Sampai sekarang pun kami masih bersahabat. Tapi bedanya, dulu kami berteman dengan Bernard yang culun, sekarang kami berteman dengan Bernard yang ganteng. Begitulah.

TBC

=============================

Ini story pertama author. Jadi kalau ada yang kurang, mohon dimaafkan, euy. 😀😀😀

Jangan lupa dukungannya

Vote n comment 😄😄😄

Feel Special (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang