Cafe > ELI POV

6.2K 454 13
                                        

Rasanya lega banget setelah minta maaf sama Nathania. Rasa bersalahku pun hilang. Pelukan Nathania saat itu sangat hangat, membuatku nyaman berada di pelukannya, sampai - sampai kami hampir lupa waktu karena pelukan terus.

Aakh... Mengingat itu membuatku malu. Entah kenapa, melihat senyuman Nathania hari itu membuatku semangat. Kayaknya aku udah stress, ya ?

"Ngapain melamun sambil senyum - senyum gitu ?"

Sialan ! Si Dara ini mengganggu imajinasiku tentang Nathania pula.

"Mikirin pacar lu, ya ? Si Anta."Lanjutnya lagi.

Sebelumnya, aku mau memperkenalkan temanku dari masa SMP. Dara Carmella. Biasanya dipanggil Dara. Dia adalah satu - satunya temanku dari SMP yang masih bertahan sampai sekarang. Saat SMP, aku punya sebuah kejadian yang mengerikan sehingga hampir semua teman - temanku meninggalkanku. Tetapi, Dara tetap berada di sisiku, sebagai teman dan saudara. Dia memang setia banget.

Kemudian, setelah sebulan berlalu, permasalahan antara Nathania dan Anta sudah selesai, tetapi masih ada sedikit masalah diantara mereka yang tidak kuketahui. Yang penting, aku berharap Nathania bisa akrab dengan pacarku. Selama sebulan itu pun aku semakin dekat dengan Nathania. Sebenarnya susah banget deketin dia karena orangnya yang introvert. Tapi pengamatanku selama sebulan membuahkan hasil. Di kampus, dia hanya pergi ke kelasnya dan perpustakaan. Selesai kelas, dia pasti langsung pulang. Begitulah kesehariannya dari hasil pengamatanku. Aku jadi mirip stalker. Hehe...

"Melamun lagi. Kapan perginya ?" Teriak Dara ditelingaku yang membuatku kaget setengah mati.

"Ngapain, sih ?" Sahutku kesal karena sudah diganggu.

"Bakar jagung. Ya manggil lo, lah. Dari tadi melamun terus. Kapan pergi ke cafe kalau lo terus melamun. Lagian lo kan udah janji ngajak gue ke sana." Cerocos Dara dengan nada jengkel. Aku hanya cekikikan mendengar omelan khasnya. Sebenarnya, dia orangnya jutek - tapi penyayang.

"Iya - iya. Yuk pergi." Ajakku sambil menarik tangannya.

=============================

"Anjay, cafenya keren banget. Lebih keren lihat aslinya daripada lihat di TV." Kagum Dara setelah kami sampai di cafe d'SKY. Aku mengajak Dara masuk dan mengambil tempat di tengah ruangan.

Sebenarnya, aku mengajak Dara ke sini karena Nathania. Kalau dia gak ajak aku ke sini, aku gak bakalan tau banyak tentang cafe ini. Aku harus berterimakasih sama Nathania. Dia juga bilang kalau cafe ini cocok untuk nongkrong dan nge-date. Kapan - kapan aku ajak Anta ke sini, deh.

Walaupun masih siang, tapi cafe ini sudah ramai. Pekerja kantoran, ibu - ibu, anak - anak SMA, dan mahasiswa seperti kami pun turut meramaikan cafe ini.

 Sedari tadi, Dara terus mengoceh dan memuji tentang cafe ini. Aku juga suka dengan cafe ini. Tempatnya yang luas, nyaman, dekorasinya yang tidak berlebihan, dan banyak lagi. Bahkan di pojok ruangan ada sebuah panggung mini.

'Sepertinya cafe ini memiliki band'

Aku pun kembali mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Melihat - lihat cafe dengan tatapan kagum. Kemudian, aku melihat dua orang yang kukenal. Apa mungkin mereka...

"Selamat siang, kakak - kakak. Silahkan dipilih menunya. Menu spesial hari ini adalah chocolate cake with americano dan salted egg croissant with espresso." Kata seorang pelayan yang menghampiri kami dengan senyuman.

'Lho, bukannya ini pelayan yang waktu itu ?'

"Gue salted egg croissant with espresso aja deh." Pesan Dara.

"Oke. Salted egg croissant with espresso dan..."

"Yang di sana itu namanya Kinanthi dan Bernard, ya ?" Tanyaku pada pelayan itu sambil menunjuk ke arah Kinanthi dan Bernard yang berada di meja bartender.

Feel Special (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang