A Night At The Party 2

6.2K 432 3
                                    

HAPPY NEW YEAR READERS :) 🎉

=============================

"Kalian makin akrab aja, ya. Senang gue." Ucap Kinanthi sambil tersenyum ke arahku kemudian beralih ke arah Eli.

"Tadi yang dibisikin sama dia apa sih ? Penasaran gue." Lanjut Bernard dengan muka keponya.

"Ehh... Dia cuma mau bilang makasih aja, kok. Kenapa ?" Ujarku berbohong. Gak mungkin kan kalau aku bilang kalau aku ketahuan lihatin dia. Bisa malu aku.

"Ya.. Selesai bisik - bisik, gue lihat lo kayak orang kaget gitu." Jelas Bernard. Aduhh... kelihatan banget ya kagetnya ?

"Masak primadona kampus bilang makasih ke gue ? Ya kagetlah." Ucapku setelah mendapatkan alasan yang tepat.

"Ehemm... selamat malam para tamu semuanya. Kita akan memulai acaranya. Mohon untuk tenang." Ucap MC dari atas panggung. Untung saja udah mulai acara. Kalau gak ? Bisa ketahuan aku. Bernard dan Kinanthi pun berhenti menanyaiku dan mulai mengikuti acaranya.

"Baiklah pertama - tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya kita dapat berkumpul di sini tanpa kurang suatu apapun." Ujar Oliver memulai pidatonya. Mirip pidato pemilu, kan ?

"Kemudian, gue mau ucapin terima kasih buat ayah bunda yang udah ngejaga gue dari bayi hingga sekarang, gue udah berumur 21. Gue pasti udah banyak ngerepotin, tapi kalian masih sabar mengajari dan membantu. Makasih ayah bunda." Ucap Oliver melanjutkan pidatonya sambil menunjuk ayah bundanya.

"Juga makasih untuk abang - abang gue ; Bang Felix dan Bang Aldi yang udah jauh - jauh datang cuma untuk rayain ulang tahun gue." Lanjutnya lagi.

"Teman - teman gue ; yang ada di klub sepakbola, yang di kampus. Dan teman - teman spesial gue ; Bernard dan Nathania." Ucapnya lagi sambil menunjuk anak klub sepakbola, teman - temannya, juga menunjuk Bernard dan aku.

"Dan terutama, pacarku yang paling baik sedunia ; Kinanthi." Lanjutnya sambil menunjuk Kinanthi dan disambung dengan sorakan semua orang.

"Makasih udah datang ke acara ulang tahun gue yang ke 21 ini. Gue tau kalau gue udah makin tua, tapi semoga kalian tetap sayang sama gue, ya. Doain juga biar gue panjang umur. Hehehe." Ucapnya yang membuat semua orang di acara ini bersorak keras.

"Sekarang kita akan tiup lilin dan potong kue ulang tahunnya." Kata MC nya. Wahh... Kuenya besar amat. Mirip kue pernikahan, coy. Bertingkat kuenya. Oliver pun menutup matanya sambil 'make a wish' kemudian meniup lilinnya setelah ia selesai 'make a wish'. Setelah itu, dia memotong kuenya dan menaruhnya ke sebuah piring. Dari piring itu, dia menyuapi papa - mamanya, abang - abangnya, teman se-klubnya, dan kami bertiga.

"Sekian dari gue, makasih banyak dan nikmati acaranya." Tutupnya dan langsung disambut oleh suara trompet. Mirip acara tahun baru, aja.

Oliver pun turun dari panggung. Saat turun dari panggung, dia langsung digerombolin sama anak - anak yang lain. Jadi mirip artis. Setelah itu, dia gabung dengan kami bertiga yang sedang asik memakan cemilan ulang tahun yang disediakan.

"Hebat amat pidato lo. Mirip pidato presiden. Cocok lo kalau nyalon, nih." Ucapku saat dia baru sampai di tempat kami.

"Iya dong. Gimana ? Enak kan kuenya ?" Tanyanya sambil meminum jus yang dipegangnya sedari tadi.

"Kalau gratis ya pasti enaklah." Ujar Bernard yang membuat kami bertiga tertawa.

"Tes - tes. Yo semuanya. Maaf mengganggu kesenangan kalian. Tapi gue mau kasih ucapan selamat mewakili teman - teman kampus, nih. Tolong minta waktunya sebentar." Ucap seseorang dari atas panggung.

Feel Special (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang