"Wah, cafenya bagus sekali. Aku baru pertama kali ke cafe ini. Cocok buat ngumpul - ngumpul cantik, nih." Kagum Eli saat kami sudah sampai di cafe d'SKY, cafe milik Bang James.
Yap. Setelah aku mengajaknya keliling kampus menggunakan motorku, aku mengajaknya ke cafe Bang James. Walaupun masih jam 10 pagi, cafe ini sudah sangat ramai. Banyak pemuda-pemudi, pekerja kantoran, hingga ibu - ibu sosialista sudah nongkrong di cafe ini.
Aku dan Eli pun memilih kursi di dekat jendela. Sedari tadi, Eli selalu mengoceh tentang cafe Bang James. Yang dia bilang seperti cafe yang bagus lah, nyaman lah, keren lah,, padahal daritadi di sampingnya ada yang lebih keren daripada cafe Bang James. Siapa itu ? Ya aku lah.
"Selamat pagi, kakak - kakak. Silahkan dipilih menunya. Menu spesial hari ini adalah eclair with espresso dan red velvet with latte." Kata seorang pelayan bernama Leo dengan senyuman. Ya ! Leo adalah salah satu pekerja sambilan di cafe d'SKY dan merupakan temanku di cafe.
Yap. Cafe d'SKY ini juga menyediakan kue, pastry, sandwich dan juga pasta. Selain menu kopi yang beragam, cafe ini juga memiliki makanan yang beragam pula.
"Lo pesan apa ? Biar gue yang traktir." Kataku sambil memberikan buku menu pada Eli.
"Lho, kok ditraktir ? Gausah kali." Tolaknya.
"Gapapa kok. Cuma sebagai ucapan terimakasih aja." Ucapku sambil tersenyum manis padanya, berharap traktiranku akan diterima.
"Yaudah kalau gitu. Gue pesen menu spesial hari ini aja. Red velvet with latte." Katanya mengalah.
"Oke. Red velvet with latte dan...?" Tanya Leo sambil menuliskan pesanan Eli di note kecilnya.
"Seperti biasa." Jawabku dengan senyuman.
"Baiklah. Red velvet with latte dan cheese cake with americano. Tolong tunggu sebentar. Saya akan mengantarkan pesanan kakak - kakak." Ucap Leo dengan senyuman kemudian pergi menjauh.
"Yang tadi lumayan juga, kan ?" Tanya Eli sedikit berbisik saat Leo sudah jauh dari kami.
"Leo ?" Tanyaku memastikan.
"Lo kenal dia ?" Tanyanya lagi.
"Iya. Gue sering ke sini." Jawabku dengan sedikit kesal.
"Dia manis banget. Ramah lagi." Lanjut Eli sambil melihat Leo.
"Pelayan di sini ramah semua, kok." Ucapku sarkas.
Aku kenapa, ya ?
Kok aku gak suka lihat Eli ngelirik dan membicarakan orang lain. Sepertinya otakku butuh direstart."Terima kasih sudah menunggu. Ini dia pesanan kakak - kakak. Red velvet with latte dan cheese cake with americano. Silahkan dinikmati." Kata Leo sambil tersenyum.
"Terima kasih." Jawab Eli sambil tersenyum juga.
Hatiku panas melihat ini. Sudahlah. Mungkin ini efek lapar.
Leo pun pergi dari meja kami. Kulihat Eli mengambil handphonenya dan membuka aplikasi kamera.
Wahh ?! Dia mau ngapain ? Mau mengambil foto Leo diam - diam ? Tapi kalau mengambil foto Leo secara diam - diam, ngapain dia melakukannya di depanku ? Mungkin dia mau foto cafe ini. Ya, mungkin. Kita positive thinking, aja.
Dan yap ! Dia cuma mau foto kuenya aja.
"Enak banget, lho. Untung lo ajak ke sini." Ucapnya saat selesai mencicip kue miliknya. "Eh Nathania. Coba lihat ada badut ulang tahun di sana." Katanya sambil menunjuk ke arah luar cafe dengan telunjuknya. Entah kenapa aku pun mengikuti arah telunjuknya dan...
aku tidak menemukan apa - apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Special (GXG)
RomanceManusia NOLEP bertemu dengan bidadari kesasar Bagaimana kelanjutan kisah mereka ? . . . . . Warning !!! GXG Homophobic harap minggir ! *cerita ini hanya fiksi belaka. Bila ada kesamaan nama, lokasi, dll, mohon dimaklumi :)