Adek Kelas

5.4K 441 16
                                    

Kalian tau gak ?

Hari ini aku sial banget. Pertama, aku telat bangun. Kedua, mobilku mogok di jalan. Ketiga, aku terlambat dan ternyata yang masuk kelasku adalah dosen killer seantero kampus. Keempat, aku kena hukuman dan ketinggalan banyak materi. Kelima, aku tidak punya tumpangan untuk pulang.

Yap ! Sekarang sudah waktunya aku pulang. Tapi gimana mau pulang kalau gak ada tumpangan ?

Mobilku mogok dan sedang berada di bengkel. Kira - kira seminggu lagi baru selesai. Jarak dari kampus ke kost ku sangat jauh. Gak memungkinkan untuk jalan kaki. Bisa - bisa lemes kakiku nanti. Kalian pasti berpikir kenapa aku tidak menggunakan ojek online saja. Itu karena.. hehe.. dompetku tinggal.

"Ondeh. Kinanthi belum nampak juga, nih. Oliver juga. Si Bernard tuh kemana lagi, sih ?"

Udah dua jam aku menunggu di depan gerbang kampus hanya untuk mencari Trio Kwek - Kwek itu. Lama banget mereka sampai di kampus. Udah siang ini panasnya pake banget lagi. Lagian kenapa harus aku sendiri yang punya kelas pagi, sih. Yang lain cuma punya kelas siang.

"Si Bernard kemana, sih ? Gak terasa lagi keberadaannya. Udah ditelpon beberapa kali tapi gak diangkat." Gerutuku kesal.

Saat aku sedang asik menggerutu sendiri, tiba - tiba seseorang menepuk pundakku.

"Ealah. Elo ngapain pake lama, sih curut. Udah jadi dendeng gue di sini." Ucapku dengan nada kesal sambil berputar.

TETERET TETERET TETERETET

O MAI GAD !

AKU SALAH ORANG WOI !
TOLONG AKU MALU !
MAU DITAROH DIMANA MUKAKU OI !

"Eh, maaf ya. Kirain temen saya." Ucapku sambil menggaruk kepalaku sambil menahan malu. Kulihat dia hanya tertawa kecil. Ondeh malunya...

"Gapapa kok, kak. Maaf tiba - tiba nyamperin. Sebelumnya, perkenalkan namaku Abigail Anderson. Kakak bisa panggil Gail juga gak masalah." Ujarnya memperkenalkan diri.

Saat aku ingin memperkenalkan diri, dia langsung memotong perkataanku dengan cepat.

"Maaf motong perkataan kakak. Tapi aku udah tau nama kakak. Kak Nata, kan ?" Ujarnya lagi, tapi sambil tersenyum manis.

DEG

"Loh ? Kamu kok bisa kenal dengan saya ?" Tanyaku penasaran. Yaiyalah. Gimana gak penasaran. Masa Nathania yang nolep ini bisa dikenal sama bidadari surga ?

Btw, biar aku deskripsikan si Abigail Anderson ini. Dari namanya sudah pasti dia orang blasteran. Rambutnya berwarna blonde, entah asli atau bukan. Tingginya tidak lebih dariku, hanya sebatas mataku. Dengan wajah blasteran yang cakep, ditambah dengan bentuk tubuh yang oke, menjadikan Gail ini sebagai malaikat di hati ini.... eh....di kampus ini.

"Jadi ?" Tanyaku kebingungan.

"Eh.. em.. gini, Kak. Aku lihat kayaknya kakak butuh tumpangan, deh." Jawabnya dengan malu - malu.

Kok dia yang malu, ya ?
Seharusnya yang malu itu aku, kan ?

Aku hanya memasang tampang bodohku untuk menanggapi jawabannya. Jujur aku masih bingung. Kok dia bisa kenal aku ? Dan kenapa dia tau kalau aku butuh tumpangan ?

"Ah, maaf buat kakak bingung. Aku bukan bermaksud sok dekat, apalagi prank. Ini tulus aku mau bantu kakak." Ujarnya sambil menatap mataku serius.

Aku yang ditatap hanya bisa menyembunyikan degupan jantungku yang semakin liar. Ini jantung kalau ditatap bisa kambuh deg - deg an nya. Maklum, ditatap sama bidadari.

Ngomong - ngomong, saat Eli natap aku, aku juga merasa begini. Apa karena mereka berdua malaikat ?

"Hm.. merepotkan, gak ?"

"Gak sama sekali, kok."

"Yaudah, deh. Yakin ?"

"100 persen yakin."

Dia pun mengajakku ke parkiran dan masuk ke mobilnya. Mobilnya lumayan rapi, tidak seperti mobil Kinanthi yang seperti kapal pecah. Pengharum mobilnya rasa buah - buahan, buat kita rileks.

Sedari kami berangkat dari kampus, dia - maksudku Gail - selalu tersenyum. Tak hanya tersenyum, dia juga bersenandung kecil.

"Kayaknya kamu senang banget ?" Tanyaku penasaran. Aku jadi takut sendiri. Mungkin dia senang karena dapat korban penculikan baru, yaitu aku ? Entahlah. Lagipula dari tadi kami tidak ada percakapan sama sekali. Lebih baik aku memulainya, bukan ?

"Iya nih kak. Aku lagi senang banget. Kayanya hari ini hari keberuntunganku." Ucapnya sambil tersenyum.

"Jadi ini hari keberuntunganmu, ya ? Kalau kakak, hari ini adalah hari sial kakak." Jawabku santai.

Kulihat ekspresi wajahnya sedikit berubah. Apa karena perkataanku ada yang salah, ya ?

Keheningan menyerang kami beberapa saat. Entah kenapa aku merasa ada hawa - hawa tidak enak di mobil ini. Kok aku jadi penakut gini, ya ?

"Em.. kalau boleh tau, kenapa hari ini hari sial kakak ?" Tanyanya setelah beberapa  saat kami terdiam.

"Pertama, kakak telat bangun. Kemudian, mobil kakak mogok. Terus, kakak telat masuk kelas dan yang masuk adalah Pak Isman, guru killer itu. Udah kena hukuman, malah ketinggalan pelajaran." Jawabku seadanya. Kalau dipikir - pikir, aku memang sial banget, ya.

"Itu aja ?" Tanyanya dengan wajah selidik. Loh kok dia pengen tau, sih ?

"Iya. Itu aja." Jawabku singkat. Kulihat dia menghela napas lega dan kembali tersenyum.

Dia kenapa ?

"Kalau kamu, kenapa hari ini hari keberuntunganmu ?" Tanyaku balik. Dia hanya menoleh sebentar ke arahku sambil tersenyum.

"Karna aku baru PDKT-an sama doi, kak." Jawabnya dengan senyum yang semakin melebar.

"Wah. Selamat, ya." Jawabku dengan bodohnya. Lagian aku gak pernah pacaran. Jadi gak tau apa - apa tentang PDKT.

Kami pun kembali terdiam untuk beberapa saat. Kemudian, dia kembali memulai percakapan kami. Menurutku, Gail ini tipe orang yang friendly. Buktinya, dia bisa mengajakku berbincang - bincang dengan akrab. Padahal kan aku orang yang introvert, susah diajak mengobrol karena gak punya topik pembicaraan.

"Di sini aja." Ucapku padanya saat berada di persimpangan dekat kostku.

"Sip, kak." Jawabnya dengan senyum manisnya.

Jahilin, lah

"Lain kali giliran kakak bantu Gail, ya." Ujarku sambil mengedipkan sebelah mataku padanya.

Kulihat mukanya langsung berubah seperti merah tomat. Hahaha... lucu sekali mukanya. Aku pun mengucapkan terima kasih padanya.

Setelah mobilnya pergi menjauh, aku segera pergi ke kostku. Hal pertama yang akan kulakukan adalah memarahi Kinanthi, ngambek sama Kinanthi dan jahilin Kinanthi. Siapa suruh berurusan dengan Nathania. Nolep - nolep gini aku masih punya semangat untuk gangguin orang, ya.

Saat aku jalan, aku tiba - tiba kepikiran dengan adek kelasku itu. Kok dia bisa kenal aku ? Dari siapa ? Apa aku udah famous di kampus ? Entahlah.

"Abigail Anderson. Jurusan Kedokteran." Ucapku sambil tersenyum.

=============================

TBC

Hai hai ~~
Balik lagi bersama author di Feel Special.

Terimakasih kepada pelanggan setia Feel Special. Terimakasih bagi yang masih menunggu updatetan cerita ini.

Udah lama ya gak update.
Author rindu kalian *hiks

Maafkan author yang pemalas ini, ya 🙏. Author lagi di masa peperangan dengan pembelajaran di sekolah. Jadinya author mengesampingkan story Feel Special kita tercinta ini.

Author janji bakal usahain update. Walaupun tidak ada kepastian, yang penting update.

Jangan lupa vote & commentnya, ya...

Feel Special (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang