Masa orientasi tiba dan tibalah saat masuk kuliah efektif, Ahn Yujin masuk kedalam ruangan belajar untuk jurusan kedokteran. Yujin meletakan tasnya lalu menyandarkan kepalanya diatas meja tiduran. Sedang asik tiduran, dirinya merasa terganggu saat mata para mahasiswi disana menatapnya sambil berbisik.
Yujin dapat mendengar mereka memuji visual Yujin, juga rumor yang beredar bahwa Yujin anak panti asuhan yang masuk dengan beasiswa perolehan peringkat tertinggi di jurusan.
Yujin terbangun dari tidurnya lalu duduk tegap dibangku sambil menatap datar kedepan. Semuanya menjadi lebih tenang dan hening, saat dosen mereka tiba dan memberikan materi. Yujin benar benar menyimak materi dengan baik sampai dosen mengakhiri pelajaran dan keluar dari ruangan. Dengan segera Yujin merapikan barang barangnya.
"Ahn Yujin-sshi! Habis ini tidak ada kelas, mau makan pasta? Aku traktir, anggap saja makan bersama sekalian perkenalan" tawar seorang wanita tiba tiba datang kemeja Yujin bersama satu orang temannya.
"Aku sibuk" jawab Yujin singkat langsung mengambil barang barangnya dan pergi dari kelas.
"Wajahnya tampan, tapi sifatnya dingin! Bisa gak sih dia nolak baik baik? Kesel deh!" kata wanita itu pada teman disebelahnya.
Yujin berjalan menuju kekantin kampus untuk makan siang. Dirinya berdiri didepan layar besar untuk memilih menu makanan dan mengambil tiket pesanan.
Yujin memesan satu porsi babi panggang juga cola untuk dirinya lalu mengambil tiket dan berjalan menuju kasir untuk membayar dan mengambil makanan. Setelah mendapatkan makanannya, dirinya berjalan menuju ke sebuah meja kosong dan duduk disana.
Sedang asik makan, matanya menangkap seorang wanita yang duduk bersama seorang wanita lainnya sedang bercanda. Kim Minju, wanita yang Yujin ketahui adalah seniornya sedang berbicara dengan temannya sambil memakan makan siangnya.
"Yuri-ah, gue mau ke toilet. Mau ikut?" tanya Minju pada temannya.
"Gak ah, gue mau lanjut makan. Abis ini mau ngerjain lagu, lagi banyak tugas gue di jurusan musik" kata Yuri sambil memakan makanannya.
"Yaudah, gue ke toilet ya" kata Minju yang diangguki oleh Yuri. Minju lalu bergerak menuju toilet seorang diri lalu masuk kedalam salah satu stall toilet untuk buang air. Tanpa sadar seorang laki sedari tadi mengikutinya dan langsung berdiri mengambil foto celana dalamnya yang ia turunkan sampai kemata kaki saat buang air.
Laki laki mesum tersebut langsung tersenyum puas dan pergi dari sana. Minju yang sudah selesai, tanpa kecurigaan sedikitpun langsung mencuci tangannya lalu membenarkan makeupnya. Setelah selesai, Minju bergerak kembali kekantin.
Baru saja keluar dari kamar mandi kantin, dirinya melihat seorang anak laki laki berkacamata bulat dan bertubuh pendek tersungkur dibawah dengan ponsel yang terjatuh dihadapan anak itu. Semua mata menatap dua orang itu begitu juga dengan Minju.
Minju menatap seorang laki laki yang tenang dan anteng makan dengan kaki terbuka menyebabkan anak culun pendek terjatuh. Melihat itu, Minju segera bergerak menolong anak itu dan memarahi laki laki yang anteng makan yang adalah Ahn Yujin.
"Ya! Kamu liat gak sih? Kamu nyebabin masalah dan buat orang lain kesandung, tapi kamu masih santai makan?! Punya sopan santun gak sih?!" kata Minju memarahi Yujin tapi Yujin masih tenang.
"Ya!! Kamu denger gak sih?! Ahn Yujin-hoobae! Kamu denger saya bicara gak sih?!" kata Minju membuat Yujin meletakan sumpitnya dan langsung berdiri.
"Saya sudah selesai makan! Dan seonbae-nim!" kata Yujin bergerak mengambil ponsel anak culun bernama Changbin itu lalu mengaktifkannya. Beruntung ponsel anak itu tidak memakai password, jadi Yujin tidak perlu susah membuka ponsel itu.
Changbin terlihat ketakutan dan kelimpungan berdiri berusaha mengambil ponselnya. Namun Yujin yang notabene lebih tinggi dan besar darinya berhasil membuat Changbin tidak bisa meraih ponselnya. Yujin mengutak-atik ponsel Changbin membuat Minju semakin marah dengan ketidak sopanan Yujin.
"Kamu! Bener bener ya kamu gak sopan! Itu HP orang, dan kamu berani beraninya langgar privasi orang!! Kam--"
"Tolong seonbae-nim pastikan lagi tidak ada foto seonbae dalam bentuk apapun!" kata Yujin memotong perkataan Minju lalu menyerahkan ponsel Changbin pada Minju membuat Minju kebingungan. Dengan segera Minju mengambil ponsel Changbin dan menatap galerigaleri foto foto diponsel Changbin.
Mata Minju membulat saat melihat foto celana dalamnya selama ditoilet tadi yang ia turunkan untuk buang air dan dengan segera menghapus foto itu. Minju menatap Changbin yang sudah ketakutan dibawah menatap Minju memelas dengan tatapan tidak percaya.
" Sss... Saya minta... Mm... maaf seonbae" kata Changbin pada Minju. Yujin dengan segera mengambil ponsel Changbin dan melemparkan melemparkannya kearah Changbin membuat Changbin langsung kelimpungan mengambil ponselnya yang beruntung tertangkap sebelum mengenai lantai.
"Seonbae, ini juga punya seonbae. Maaf baru bisa balikin sekarang" kata Yujin merogoh sesuatu di kantongnya dan menyerahkan sebuah nametag kecil panitia pada Minju. Minju menatap nametag ditangan Yujin lalu mengambilnya dari tangan Yujin.
"Terima kasih" kata Minju menunduk pada Yujin.
"Lain kali berhati hatilah! Saya permisi!" kata Yujin langsung berlalu meninggalkan Minju yang masih menatapnya terdiam.
Yujin berjalan kearah studio dance di gedung fakultas seni. Didalam sudah ada para anggota club dance dan ada leader mereka Lee Chaeyeon yang sedang mengajar anak anak baru.
Semua mata menatap pada Yujin yang baru datang. Bahkan banyak mata menatap kagum visual Yujin yang tampan dan nyaris sempurna itu.
"Selamat siang seonbae-nim! Maaf saya terlambat, ada insiden kecil" kata Yujin berjalan bergabung dengan yang lainnya.
"Tidak apa apa, hoobae-nim langsung taruh tas dan siap siap. Kita mau perkenalan sama anggota lainnya" kata ketua Lee Chaeyeon pada Yujin yang diangguki dan dilaksanakan oleh laki laki itu.
Minju berjalan bersama Yuri menuju perpustakaan. Minju menatap nametag yang diberikan Yujin padanya, dan Minju sedang tidak enak karena belum meminta maaf karena sudah memarahi Yujin tanpa tau masalahnya tapi satu sisi dirinya tidak suka dengan sikap Yujin yang melukai orang lain.
Yuri menatap Minju yang gelisah langsung menepuk punggung wanita itu membuat atensi Minju langsung beralih pada Yuri.
"Lu samperin aja dia, minta maaf deh abis gitu. Lu bicara baik baik juga sama dia" kata Yuri pada Minju.
"Walaupun gue berterimakasih dan ngerasa bersalah, gue juga kurang setuju kalau dia itu kasar kayak tadi. Seharusnya dia gak dingin dan nyebabin orang lain kesakitan walaupun ya dia nolongin tadi" kata Minju membuat Yuri menggelengkan kepalanya.
"Lu sebenarnya niat minta maaf gak sih? Kok lu malah nyalahin dia sekarang?" tanya Yuri pada Minju.
"Ga nyalahin, Yul. Cuma ya gimana ya, gak suka aja tapi gue harus minta maaf juga, makasih juga, tapi gak suka aja cara dia" kata Minju bimbang.
"Serah Ju! Orang cantik kayak elu mah bebas, Ju! Eh tapi, kok anak baru itu keliatannya bakal banyak terlihat sama elu ya?" kata Yuri tiba tiba.
"Maksudnya?"
"Ya kayak lu berdua bakal banyak terlibat dan barengan. Feeling gue aja nih, kalau lu berdua bakal deket dan sering terlibat urusan satu sama lain..."
To be continued...
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱