Fated to Love You VIII

935 149 10
                                    

Ckleekk!

Brakkkkkk!

Seorang mendorong kuat pintu dari luar membuat seorang laki laki terjatuh dengan posisi wajah yang menghadap ke lantai. Minju terkejut menatap kejadian itu langsung melihat seorang laki laki berdiri memegang handle pintu yang dibukanya kuat tadi menyebabkan seorang laki laki terjatuh.

"Ayo!" kata laki laki pemegang handle pintu memegang tangan Minju.

"Yujin.." kata Minju menatap laki laki itu.

"Kita butuh bicara" kata Yujin menarik tangan  Minju tapi seseorang menahan tangan Yujin untuk membawa Minju.

"Lu sudah gila?" tanya laki laki itu menahan emosi menatap sengit Yujin yang memberikan tatapan datar padanya.

"Ayo!" kata Yujin tidak menggubris dan langsung menarik tangan Minju yang kembali ditahan oleh laki laki itu.

"Gue tanya, lu sudah gila?!!" teriak laki laki itu emosi pada Yujin. Yujin melepaskan genggaman tangan Yujin dan menatap sengit laki laki yang lebih pendek darinya itu.

"Maaf, Jae-seonbae!" kata Yujin datar lalu berjalan meraih tangan Minju lagi lalu membawa Minju pergi, tapi lagi lagi tangannya ditahan oleh Jaemin.

"Emang ga punya sopan santun lu ya?! Apa maksud lu dorong pintu keras? Gue masih nyadar disana dan gue jatuh jadianya!" kata Jaemin emosi.

"Gue cuma mastiin, lu gak berusaha ngunci pintu karena tangan lu sudah bergerak muter kunci dan itu keliatan dari kaca luar" kata Yujin datar.

"Gue... Gue... Gak begitu... Lu jangan fitnah ya" kata Jaemin gelagapan.

"Kalau enggak, ya kenapa harus marah? Juga gue mastiin doang" kata Yujin menarik tangan Minju pergi dari ruangan kesiswaan. Jaemin hanya terdiam karena jika dirinya bergerak, mungkin bisa dirinya bersalah. Jadi dirinya mencari aman dan pergi dari ruang kesiswaan sambil misuh.

Yujin dan Minju berjalan menuju apartment Minju. Mereka jalan bersama dengan Yujin yang terus memperhatikan Minju yang terdiam. Mungkin Minju takut akan kejadian tadi dan sudah berfikiran buruk sebelum kedatangan Yujin.

Sampai depan apartemen, Minju menatap Yujin sebentar sambil menunduk lalu menunduk hormat.

"Makasih buat yang tadi, makasih juga udah nganterin ke apartement.. Kamu pulang hati hati, chat aku ya.." kata Minju tanpa menatap mata Yujin lalu berbalik berjalan kearah apartemen.

"Kamu nangis? Hmmm?" tanya Yujin dengan nada datar pada Minju membuat wanita itu terdiam.

"Aku baik" jawab Minju menahan tangisannya.

"Apa yang aku bilang soal jaga diri? Juga kamu sekarang gak kenapa napa, kenapa nangis?" tanya Yujin lagi membuat Minju semakin berkaca kaca.

"Kamu gak akan ngerti rasanya! Jadi lemah dan gak bisa apa apa, aku gak enak sama seonbae dan itu aku!" kata Minju berbalik menatap Yujin berani dengan mata berkaca kaca.

"Minju..." kata Yujin melemah.

"Aku beda sama kamu! Aku dikenal clumsy dan bukan orang jenius kayak kamu! Kamu dikenal tampan juga! Orang kayak kamu, gak akan dibenci walaupun kamu dingin! Kamu gak Peru nunjukin rasa hormat kamu dan kamu masih tetep dapet perhatian orang orang! Beda sama aku yang harus sopan sama yang lain, tapi masih diam diam dihujat! " kata Minju akhirnya menumpahkan airmatanya.

Yujin yang mendengar itu langsung melemahkan pandangan dinginnya pada Minju.

"Maaf" kata Yujin kecil.

"Maaf, aku gak seharusnya ngomong gitu... Aku cuma mau bilang makasih aja, cuma kamu gak usah protektif sama aku.. Aku juga bukan siapa siapa yang harus kamu protektif in" kata Minju berbalik berjalan menuju apartementnya.

Langkah Minju terhenti, saat lengan kekar melingkar memeluk perutnya. Tak lupa, dagu berbentuk tegas tersebut bertumpu pada kepalanya membuat Minju berhenti dan terdiam.

"Maaf... Aku cuma mau kamu aman. Aku gak mau apa apa terjadi sama kamu..."

"...dan aku cemburu! Aku cemburu" kata Yujin pada Minju. Minju terdiam mendengarkan pernyataan Yujin padanya.

"Dari semua yang aku lakukan, dari awal... Itu karena aku suka sama kamu..."

"...ayo kita berkencan..."

Seorang laki laki sedang keluar dari ruang latihan dancenya. Lee Chaeyeon, ketua dance universitas Cheonnam itu merapikan barang barangnya lalu pergi menuju mobilnya.

Sampai di mobilnya, dirinya masuk kedalam mobil lalu melajukan mobilnya sampai ke apartement miliknya. Sampai di apartement, Chaeyeon langsung merogoh saku coat nya karena sebuah panggilan suara masuk di ponselnya.

"Yeobseo?" tanya Chaeyeon pada penelepon setelah telepon diangkat.

"Chaeyeon-oppa, ini Chaer" kata seorang wanita dari seberang telepon.

"Kenapa Chaer-ah?"

"Tadi pagi papa pesen, oppa harus ke Seoul. Oppa harus hadir di acara awardnya papa"

"Acara award apalagi sih? Papa masih main drama?"

"Masih, loh oppa gak nonton? Seru loh"

"Aishhh! Oppa terlalu sibuk untuk melihat akting papa. Yasudah, besok oppa ke Seoul"

"Oke! See you tomorrow, oppa!"

"Hmmm"

Pip!

"Apa lagi yang papa bakal lakuin kali ini? Gak biasanya baru menang award langsung ngabarin suruh pulang"

To be continued...
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱

Fated to Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang