Fated to Love You III

1.5K 204 9
                                    

Seminggu sudah berlalu, Minju masih saja belum bertemu dengan Yujin. Sudah seminggu juga Yujin ijin tidak masuk karena ada urusan.

Kali ini Minju berjalan sendirian menuju halte bus untuk naik bus menuju kampusnya. Sampai di bus, dirinya duduk dipinggir kaca sambil mendengarkan lagu lewat headset yang tersambung dengan ponselnya.

Tubuhnya bergerak gerak kecil mengikuti alunan lagu sambil bernyanyi kecil. Tanpa sadar gerakannya itu diperhatikan oleh seorang laki laki yang berdiri me megang handle bus sambil tertawa kecil kearahnya. Minju tersadar lalu menatap laki laki itu membuat laki laki itu berhenti tertawa lalu memandang kearah lain.

"Apa gerakanku lucu?" tanya Minju pada laki laki itu.

"Iya" jawab laki laki itu singkat.

"Kamu anak dance kan? Maaf kalau ternyata gerakanku memalukan, dan lucu sampai kamu harus tertawa seperti itu" kata Minju agak kesal.

"Aku tidak bermaksud" jawab singkat laki laki itu. Laki laki itu menunduk hormat sebentar lalu beranjak pergi saat bus berhenti karena sudah sampai di halte dekat Cheonnam University.

"Seperti biasa, sombong sekali!" kata Minju langsung bergerak mengambil barang barangnya lalu keluar berjalan menuju gedung Cheonnam.

Sampai Cheonnam, Minju langsung berjalan kekelasnya dan melihat mahasiswa semester awal alias hoobae-nimnya akan bergabung dikelas itu. Minju melihat sekitar lalu menemukan Jo Yuri sedang duduk membaca buku sendirian.

Dengan segera Minju bergerak dan duduk disebelah Yuri dengan wajah kusut. Tidak tau mengapa, hari hari ini dirinya sensitif dan agak kesal dengan hoobae-nimnya yang bernama Ahn Yujin itu. Yuri menatap Minju sekilas lalu menutup buku bacaannya.

"Ya! Kim Minju! Apa maksud muka kusut lu lagi? Lu gagal audisi lagi?" tanya Yuri pada Minju.

"Bukan! Gue udah nyerah ikut audisi, juga gue gak punya duit buat ke Seoul. Itu, hoobae-nim yang minggu lalu, dia ngetawain gue lagi. Gue tau dance gue kaku, tapi gak usah ketawa napa sih? Langsung pergi lagi gak minta maaf" kata Minju misuh misuh.

"Ya gerakan lu lucu kali. Masa dia mau ketawa ditahan? Lu juga sensitif banget sama tu orang. Biarin aja lah udah wataknya begitu, kok jadi lu yang sewot, juga dia gak ngerugiin elu" kata Yuri pada Minju.

"Gatau gue. Cuma gue gasuka aja" kata Minju pada Yuri.

"Serah lu, Ju! Inget aja, lu juga belum minta maaf ataupun Terima kasih ke dia" kata Yuri jengah melihat temannya. Yuri dan Minju lalu menatap kearah belakang saat mahasiswa dan mahasiswi semester awal alias anak baru masuk memenuhi ruang kelas.

Seorang laki laki membuat atensi para siswi tertuju padanya termasuk Minju dan Yuri. Yuri dan para siswi memandang laki laki itu kagum, sedangkan tidak tau mengapa Minju malah merasa kesal karena laki laki itu sombong tapi ada juga rasa bersalah karena dirinya juga belum minta maaf sudah menuduh laki laki itu dan juga belum berterima kasih pada laki laki itu minggu lalu.

Ahn Yujin, laki laki itu melihat dan menatap kursi kosong yang tersedia. Dengan segera dirinya melangkah mengamankan kursi yang sudah di targetnya lalu duduk dikursi tersebut.

Minju menatap laki laki yang tiba tiba duduk disebelahnya dan memandang datar kearah depan. Dosen pun tiba, dan pelajaran dimulai.

Minju dibuat kagum dengan laki laki disebelahnya yang mengerti pelajaran dengan mudah, bahkan laki laki tersebut tidak mencatat ataupun mencorat coret kertas untuk menghitung atau mencari jawaban. Yujin juga dengan gentle menerangkan padanya setiap Minju bertanya.

Bukan hanya kagum, Minju juga kebingungan. Yujin berbeda saat sedang berdiskusi dengannya, karena laki laki itu terlihat ramah dan banyak bicara. Laki laki itu juga lembut dan tidak kasar terlebih laki laki itu mau menerangkan jika dirinya kesusahan, padahal itu sebenarnya adalah tugasnya sebagai kakak tingkat.

"Dia gak buruk juga..." kata Minju menatap Yujin. Bel berbunyi menandakan jam makan siang tiba. Minju langsung merapikan barang barangnya dan menatap kearah Yuri yang juga merapikan barang barang miliknya.

"Yuri-ah!" panggil seseorang pada Yuri membuat atensi Yuri dan Minju tertuju pada orang itu. Laki laki berwajah Bebek yang akhir akhir ini diketahui Minju, bahwa laki laki itu sering keruang musik untuk menemui sahabatnya itu.

"Yena-oppa!" sapa Yuri pada laki laki itu.

"Jadi? Ayo, oppa traktir!" kata Yena mendekati Yuri.

"Joyul!mau kemana? Gue gak diajak?" tanya Minju bingung pada Yuri.

"Hehe Minju... Gimana ya.. Lu makan sendiri aja ya, gue ada urusan nih" kata Yuri nyengir pada Minju.

"Gak setia kawan banget lu! Masa gue sendirian?" tanya Minju memelas.

"Minju-ya, gue pinjem Yuri, ada sesuatu yang mau gue omongin. Lu sendiri dulu ya?" kata Yena pada Minju sambil memelas.

"Yaudah deh! Sono! Pergi sana! Hush!" kata Minju mengusir.

"Hehe, makasih cantik" kata Yena menoel dari Minju lalu menarik Yuri pergi.

"Minju, gue sama Yena-oppa duluan ya!" kata Yuri melambaikan tangannya pada Minju lalu pergi dengan Yena. Minju menghembuskan nafas kasar lalu beranjak pergi dengan barang barangnya.

"Seonbae-nim! Mau makan bareng?" tanya sebuah suara membuat langkah Minju terhenti. Minju berbalik dan menatap laki laki yang sudah berdiri menatapnya dengan senyum kecil tapi masih datar.

"Kamu bicara sama saya?" tanya Minju yang dijawab anggukan oleh Yujin.

"Tapi kenapa?" tanya Minju lagi.

"Saya mau makan siang sama seonbae-nim, juga mau bicara sama seonbae-nim. Saya ngerasa gak enak, seonbae mungkin mikir yang buruk tentang saya" kata Yujin pada Minju.

"Kenapa kamu mau rubah pandangan saya soal kamu? Bukannya kamu gak perduli ya sama image kamu dan pandangan orang lain terhadap kamu?" tanya Minju pada Yujin.

"Saya juga tidak tau, yang jelas saya tidak mau jika yang berfikiran buruk tentang saya adalah seonbae..."

"... saya tidak mau seonbae berpikiran buruk soal saya. Karena bukan orang lain, karena Kim Minju seonbae saya tidak mau dipikir buruk"

To be continued...
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱

Fated to Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang