Fated to Love You IX

939 151 16
                                    

Kim Minju baru saja siap menuju kampusnya. Dirinya keluar dari apartment yang ditempatinya lalu berjalan turun dari tangga menuju halte bus.

Di ujung tangga bawah, matanya menemukan seorang laki laki yang berdiri tegap menatap ponsel dengan serius. Minju menatap laki laki itu dengan seksama.

Dulu, Yuri adalah satu satunya teman yang bersama dengannya, tapi saat ini ada Yujin yang bersamanya. Yuri yang berbeda jurusan pastinya susah untuk diajak jalan bersama terus, tapi kali ini Yujin memiliki jurusan yang sama, jadi mereka sering bersama.

"Sudah siap?" tanya laki laki membuyarkan lamunan Minju.

"Eo? Oh sudah" jawab Minju sambil tersenyum kecil pada Yujin. Yujin tersenyum dan berjalan mendekati Minju.

"Ayo..." kata Yujin mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Minju. Keduanya berjalan menuju halte bus lalu kampus dengan tangan yang saling bertautan.

Ya... Mereka sepasang kekasih :)

Lee Chaeyeon meminta ijin dari kampus dan langsung menyetir menuju Seoul ibu kota. Chaeyeon berangkat dari pagi menuju Seoul dan lagi lagi pasti karena Ada masalah yang akan terjadi dengan papanya.

Semenjak mamanya memutuskan menjadi wanita Charity (wanita amal) yang berkeliling dunia, papa Chaeyeon langsung merasa sepi dan fokus dengan karirnya. Dan saat ini Chaeyeon benar benar menjadi pelindung bagi keluarganya. Kekacauan apapun, masalah masalah dan kericuhan yang disebabkan oleh papanya dan adiknya akan ia tangani.

Dirinya pergi ke Gwangju, berharap papanya dan adiknya belajar untuk menghadapi masalah karena dirinya jauh, tapi papanya kali ini terlihat tidak bisa menyelesaikan masalah sehingga dirinya kali ini harus turun tangan.

Sekitar empat jam berkendara dengan kecepatan sedang, Chaeyeon tiba di mansion nya di Seoul. Laki laki usia 21 tahun tersebut berjalan menuju kedalam rumah dan melihat semuanya sedang sibuk menyiapkan semua hal.

"Ada apa ini?" tanya Chaeyeon pada seorang pelayan saat masuk dan meletakan coat nya di gantungan.

"Tuan Lee sedang bersiap untuk pergi ke award malam ini, dan ada sesuatu yang tuan harus siapkan dan bicarakan pada tuan" kata pelayan tersebut menyisakan tanda tanya bagi Chaeyeon.

"Siapkan dan bicarakan apa?" tanya Chaeyeon pada pelayan. Pelayan hanya menunduk tidak berani menatap Chaeyeon.

"Jika itu, silahkan tanyakan pada tuan Lee sendiri, tuan" kata pelayan yang langsung menunduk dan pamit.

Chaeyeon yang penasaran langsung bergegas menuju kamar ayahnya. Dikamar ayahnya, terlihat sang ayah sedang duduk dikursi panjang dengan seorang wanita yang bersandar didadanya.

Terlihat dari raut wajah wanita itu, wanita itu tidak nyaman dan terlihat ketakutan saat ini. Chaeyeon menatap wanita itu dan bertanya, apakah wanita itu menjual dirinya untuk sang ayah? Selama dirinya di Gwangju apa ayahnya malah bermain dengan wanita lain? Bagaimana dengan mamanya jika mengetahui hal ini? Mamanya bahkan belum meninggal atau bercerai dengan ayahnya, tapi pemandangan apa ini?

"Pah! Papa ngapain sih pa?! Ini siapa pah?" tanya Chaeyeon tidak santai pada papanya.

"Ini adalah anak dari teman lama papa di Jepang. Putri dari petani Miyawaki dengan nama Miyawaki Sakura, dan dia disini karena ayahnya meninggal dan dua hari lalu papa jemput dia dan bawa dia kesini" jelas papa Chaeyeon melepas pelukannya dan berdiri menghampiri putranya.

"Jadi maksud papa? Papa ngapain peluk pelukan tadi? Papa gak mikirin mama?" tanya Chaeyeon pada papanya.

"Dia sebatang kara, Chaeyeon. Dia di berikan pada papa, dan kalau papa harus angkat dia sebagai bagian dari keluarga Lee atau anak angkat papa akan butuh proses panjang, jadi..."

"... papa memutuskan untuk menikah dengan Sakura. Sakura akan menjadi istri kedua papa, dan akan menemani papa disaat mama kamu itu sibuk sama kegiatan kemanusiaan dia yang terlalu sibuk sampai gak pulang selama dua tahun itu" kata papa Chaeyeon dengan gampangnya.

"Papa gila!!" kata Chaeyeon meninggikan nada pada papanya lalu berbalik membelakangi papanya. Sakura yang melihat itu hanya bisa menunduk dengan urusan ayah dan putranya itu.

"Gak ada cara lain, Chaeyeon! Papa akan menikah dengan dia seminggu lagi dan bakal dihadiri sama keluarga besar aja, jadi gak usah membantah Chaeyeon! Itu tujuan papa menyuruh kamu pulang!" kata papa Chaeyeon pada Chaeyeon. Chaeyeon benar benar tidak habis fikir dengan ayahnya itu lalu menatap kecewa Sakura yang hanya menunduk seperti orang bodoh itu.

"Mama sudah tau?" tanya Chaeyeon pada papanya tanpa melepaskan pandangan kecewanya pada Sakura.

"Sudah, dan mama kamu akan pulang. Dia harus menyesali perbuatannya yang terlalu baik pada orang lain tapi menelantarkan keluarganya itu!" kata papa Chaeyeon.

"Miyawaki Sakura! Kamu akan jadi ibuku, kamu tau itu kan? Anakmu seumuran dengan mu, kamu tau kan? Dasar tidak tau malu kamu!" kata Chaeyeon pada Sakura sebentar lalu pergi meninggalkan kamar ayahnya.

"Chaeyeon! Kamu! Aishh!" teriak papa Chaeyeon mendengar perkataan Chaeyeon pada Sakura.

Pukul 2 dini hari tiba, Chaeyeon keluar dari kamar tidurnya di Mansion milik keluarganya. Dirinya sedang haus dan berniat mengambil air minum didapur.

Dirinya turun menuju lantai satu dan melihat seorang wanita sedang duduk sendirian di sofa ruang tamu dengan air mata yang sudah mengalir deras tapi tidak bersuara.

Chaeyeon menghela nafas berat lalu berjalan menuju dapur tapi langkahnya terhenti saat..

"Maaf..." suara lembut wanita itu terdengar di indra pendengaran Chaeyeon.

"Kenapa minta maaf? Lagi sebentar kamu bakal jadi nyonya besar dirumah ini, jadi gak usah nangis, uang kamu bakal banyak dan belanja lah sepuasnya!" kata Chaeyeon ketus pada wanita bernama Sakura itu.

"Menikah dengan Lee Seulgi, bukan keinginanku... Aku tidak pernah mengharap atau menginginkan itu" kata Sakura pada Chaeyeon.

"Tapi itu semua bakal terjadi! Kamu kira kamu bakal nyaman disini setelah nyakitin mamaku? Mamaku akan datang, dan aku telpon mamaku barusan! Dia nangis keras, dan sebagai perempuan gimana perasaanmu?!" tanya Chaeyeon menaikan nada.

"Aku tidak tau harus berbuat apa... Aku dititipkan dan amanat ayahku untuk tinggal dengan keluarga kalian. Lee Seulgi minta aku menikah dengannya, dan dengan amanat ayahku, apa yang bisa aku lakukan?" tanya Sakura balik membuat Chaeyeon terdiam sejenak.

"Ya sudah! Jadi tidak perlu ada perdebatan atau maaf lagi darimu. Jika perlu, tidak perlu ada percakapan lagi antara kita...

"...berusahalah hidup tenang, kalau gitu! Rawatlah suamimu nanti, dan berbahagialah dengan pernikahanmu dengan papaku..."

To be continued...
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱

Fated to Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang