Sekarang Minju dan Yujin sedang berada dikantin menatap layar monitor untuk memesan. Mata para penghuni kantin kampus tertuju pada keduanya membuat Minju menunduk tidak nyaman. Yujin menatap Minju lalu menatap sekitar membuat Yujin akhirnya tau alasan Minju menunduk.
"Seonbae..." panggil Yujin lembut sambil menepuk bahu Minju yang sukses membuat Minju sedikit terlonjak kejut.
"Iya? Eh iya Jin? Mau mesen apa?" tanya Minju pada Yujin.
"Seonbae apa?" tanya Yujin balik. Minju menatap Yujin agak canggung sambil berfikir.
"Aku babi pedas" kata Minju menekan babi asap dilayar monitor sambil menatap Yujin. Yujin melihat itu lalu terkekeh dan menekan pesanan babi pedas.
"Seonbae barusan neken babi asap, yaudah ayo ambil pesenan" kata Yujin langsung mengambil tiket dan berjalan mendahului Minju menuju kasir. Minju yang ketahuan tidak fokus oleh Yujin langsung merutuki dirinya sendiri yang pastinya malu dihadapan Yujin.
Setelah keduanya mendapatkan pesanan mereka, keduanya duduk di sebuah bangku yang kosong saling berhadapan. Minju mulai mengaduk aduk makanannya canggung sedangkan Yujin dengan santai memotong makanannya dan mulai makan.
"Seonbae... saya minta maaf kalau saya buat seonbae berfikir buruk" kata Yujin buka suara sambil memakan makanannya.
"Tidak apa apa, kamu juga pasti punya alasan hehe... Saya juga minta maaf waktu itu nuduh sama terima kasih" kata Minju mulai memakan makanannya pelan pelan.
"Seonbae.. Apa ngerasa gak nyaman sama saya?" tanya Yujin lagi pada Minju.
"Enggak kok.. Nyaman nyaman aja sama siapa aja hehe...cuma ada satu hal yang saya kurang suka" kata Minju membuat Yujin meletakan pisau dan sumpitnya.
"Apa? Beritau saya" kata Yujin cepat.
"Gak papa, gak jadi. Juga mungkin itu watakmu, jadi gak bisa diubah. Jangan berubah karena saya" kata Minju kembali memakan makanannya.
"Saya tidak akan pergi sebelum saya tau! Beri tau saya, seonbae!" kata Yujin serius membuat Minju akhirnya buka suara.
"Kamu... Terlalu dingin, sombong dan tidak perduli. Kamu menertawakan orang yang kamu anggap lucu dan kaku dalam suatu hal, juga kasar pada anak culun itu" kata Minju.
"Saya cuma... suka tidak memancing perhatian. Saya tidak menertawakan karena seonbae memalukan, hanya gerakan seonbae lucu, bukan kaku tapi membuat siapa saja senang melihatnya. Saya kasar, karena anak itu sudah dua kali seperti itu pada seonbae" kata Yujin menjelaskan panjang lebar membuat Minju tercengang.
"Dua kali?"
"Saat masa orientasi, saya memergoki dia mengambil foto pakaian dalam seonbae dari bawah saat kalian berbicara. Saya sudah menindak dia secara baik baik, tapi dia masih berulah. Hari itu juga saya menemukan nametag seonbae" kata Yujin mulai mengambil sumpitnya lanjut makan.
"Mereka yang culun, memang berbeda. Saya berterima kasih padamu, tapi mungkin tindakan dia tidak akan dimengerti orang sepertimu" kata Minju pada Yujin.
"Tidak dimengerti orang seperti saya?"
"Orang tampan sepertimu akan tetap disukai walupun kalian bertindak kasar atau dingin pada orang lain. Berbeda dengan mereka" jelas Minju.
"Jadi seonbae, berfikir saya tampan?"
"Bu.. bukan begitu. Maksud saya, kamu.. kamu populer dan banyak yang bilang itu karena kamu tampan" kata Minju malu sudah terang terangan mengaku Yujin tampan.
"Hmmm begitu" kata Yujin tersenyum kecil.
"Kenapa tersenyum? Kamu ternyata menyebalkan ya!" kata Minju menderita pada Yujin sambil lanjut makan.
"Jadi... menurut seonbae saya tampan dan menyebalkan?" tanya Yujin lagi membuat Minju membulatkan matanya.
"Ya! Kenapa bawa bawa tampan lagi, dan menyebalkan itu... Hehe maaf" kata Minju membuat Yujin tersenyum.
"Seonbae... Jangan marah lagi kalau saya tertawa pada seonbae, karena seonbae itu imut dan lucu..."
Seorang laki laki bebek dan wanita curut sedang bersama dikantin. Keduanya sedang fokus menatap dua orang yang duduk berhadapan dan terlihat memiliki percakapan yang seru karena keduanya banyak tersenyum dan tertawa.
"Ducky! Keren ya si Mimin. Langsung makan bareng sama adek kelas yang kulkas itu" kata wanita itu pada Ducky.
"Bener bener, mau yang ngajak duluan si Mimin atau kulkas, yang jelas si Mimin hebat sih" kata Ducky sambil makan pada curut.
"Oiya Joyul, soal tour tahunan. Aku kemarin gak sengaja menguping kepala sekolah, katanya anak taun pertama bakal tour minggu ini, nah anak senior sebagian bakal mendampingi. Kita ikut yu! Lumayan dapet jalan jalan" kata Ducky sambil ngunyah pada... Joyul?
"Aku sih oke oke ae, tapi si Mimin harus ikut buat fakultas kedokteran. Kamu bantuin dong biar Mimin bisa wakilin fakultas kedokteran" kata Joyul memohon.
"Ahay, santuy itu seyeng. Nanti aku sedot pipi panitia tour tembem si Jaehwan itu biar dia masukin nama Minju" kata Ducky yang langsung memeluk Joyul dan menggesekkan pipi mereka gemas lalu lanjut makan.
Setelah makan siang, Yujin dan Minju berjalan bersama menuju gerbang sekolah. Minju agak canggung karena dirinya harus berjalan dengn laki laki, terlebih laki laki disebelahnya adalah anak populer dan dia aku tampan...
"Yujin, kamu gak ada mau kemana? Saya mau beli buku soalnya" kata Minju menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Yujin.
"Seonbae mau beli buku? Yasudah saya temani" kata Yujin pada Minju.
"Tapi gak enak, kamunya malah repot. Kamu boleh balik kok, saya sudah maafin kamu" kata Minju tersenyum pada Yujin.
"Tapi saya mau nemenin seonbae... Saya mau nemenin temen baru saya, saya juga gak sibuk" kata Yujin pada Minju.
"Saya temen kamu? Kamu gak ada temen lain? Bukan gimana, tapi apa kamu gak apa apa berteman sama saya? Saya bukan anak populer, nanti banyak berita jelek" kata Minju pada Yujin. Yujin menatap Minju lekat lalu tersenyum.
"Seonbae teman pertama saya disini, selama saya punya seonbae... Saya tidak masalah dengan omongan buruk orang diluar..."
"...karena saya punya seonbae. Begitupun seonbae, jangan pikiran ucapan buruk soal seonbae diluar, karena seonbae punya saya sekarang"
To be continued...
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱