Ahn Yujin berjalan menuju kearah pelanggan dengan pesanan ditangannya. Yujin hari ini sangat bersemangat bekerja karena Minju diberi waktu break sehari sebelum masa debutnya.
Yujin dan Minju janjian untuk pergi berkencan hari ini. Jeongyeon mengetahui hal itu dan langsung mengijinkan Minju untuk pergi larut malam juga memberi kompensasi Minju untuk beristirahat lebih lama.
Yujin merasa sangat berterima kasih pada Jeongyeon, entah mengapa Yujin merasa Jeongyeon menjadi sangat baik padanya. Entah apa yang terjadi, Jeongyeon selalu memudahkan apapun yang dikerjakan Yujin bahkan memberikan hadiah hadian pada Yujin, entah dengan maksud apa.
Wonyoung tersenyum melihat Yujin yang terlihat bersemangat kerja. Entah mengapa, apapun yang berhubungan dengan Yujin membuat dirinya tersenyum dan berbahagia.
"Apakah ini cinta?" pikir Wonyoung sambil senyum senyum memeluk lap yang ia bawa.
Saat Yujin tersenyum menampilkan simplenya dihadapan pelanggan, Wonyoung yang melihat itu ikut tersenyum. Wonyoung langsung tersenyum dan meremas lap yang ia bawa lalu menggigit lap bekas lap meja itu.
"Pehhhh! Plehhhh! Apa ini pedes wehhhh" kata Wonyoung sambil membuka mulutnya lalu menjulurkan lidahnya karena kepedasan sehabis menggigit lap bekas lap saos sambal di meja.
Melihat Wonyoung yang kesusahan, Yujin langsung bergerak cepat membantu Wonyoung dengan mengambilkan air minum dan mengambil lap ditangan Wonyoung.
"Wony gak apa apa? Wony kenapa?" tanya Yujin pada Wonyoung yang khawatir pada bossnya itu.
"Onyong abis melakukan sesuatu, Oppa. Tapi sekarang udah gapapa, makasih ya" kata Wonyoung sehabis menenggak air digelar yang diberikan oleh Yujin. Dengan senyum lebar dan manis, Wonyoung tersenyum dengan perhatian yang diberikan Yujin padanya.
"Oh, yaudah.. Lain kali hati hati ya jangan makan lap" kata Yujin tersenyum lalu berlalu menuju dapur.
Jrengggggg~
Suara gitar dibunyikan membuat atensi Wonyoung yang sedang mode kagum pada Yujin langsung beralih. Dirinya menatap seorang laki laki lempeng yang sedang asik gejrang gejreng gitar sambil nyanyi.
Dengan segera Wonyoung berjalan menghampiri laki laki yang selalu langganan makan di restaurant miliknya itu. Wonyoung mendekat sambil menatap pekerjaan Hyewon, dan Wonyoung baru sadar kalau Hyewon sedang menulis lagu.
"Oppa ngapain sih? Main gitar di tempat umum?" tanya Wonyoung pada Hyewon.
"Ya gapapa itung itung nyumbang lagu dek, nyumbang beras mahal apalagi nyumbang panti asuhan" kata Hyewon menatap Wonyoung sekilas lalu kembali ke kertas tulisannya. Wonyoung yang penasaran akhirnya malah tertarik dan duduk disebelah Hyewon sambil melihat kertas catatan Hyewon.
"Oppa kerja buat agensi? Atau sekedar iseng buat buat aja?" tanya Wonyoung pada Hyewon.
"Kerja, buat agensi" jawab Hyewon.
"Agensi apa?"
"Agensi papa kamu dek" jawab Hyewon pada Wonyoung. Wonyoung terkejut karena ternyata komposer yang buat papanya pusing gara gara lemot itu Hyewon.
"Ga nyangka ya dek ya, ternyata aku bukan cuma langganan, tapi hubungan aku sama kamu lebih lagi ternyata" kata Hyewon tiba tiba langsung menatap Hyewon dengan senyuman coolnya yang membuat Wonyoung menatap Hyewon yang menurutnya...
Ganteng.
"Aku langganan disini, ada alasannya. Bukan cuma sekedar langganan dan dateng" kata Hyewon.
"Pasti... disuruh papa ya? Atau kakak suka situasi disini?" tanya Wonyoung penasaran.
"Karena kamu dek" kata Hyewon membuat Wonyoung mengerutkan dahinya tidak mengerti.