Bae Joohyun dilarikan kerumah sakit karena ditemukan oleh Chaeyeon tergeletak dilantai dengan beberapa obat obatan yang ia minum melebihi dosis. Saat ini pikiran Chaeyeon sudah kacau dan tertuju hanya pada ibunya.
Seulgi terlihat duduk didepan Unit Gawat Darurat dengan gelisah. Sedangkan Chaeyeon berdiri didepan UGD dengan tangan terkepal dan wajah memerah emosi. Sakura terlihat kebingungan hanya bisa terus memeluk Chaeryeong yang menangis keras.
"Sudah cukup?! Mau nikah lagi? Nikah sana!! Tapi jangan harap papa bisa liat Chaeyeon sama mama lagi! Kalau sampai mama kenapa napa, papa adalah orang yang harus bertanggung jawab. Kalau sampai papa harus bertanggung jawab, berarti kamu bukanlah papaku!" kata Chaeyeon emosi pada Seulgi. Seulgi hanya terdiam mendengarkan perkataan putranya yang emosi itu.
"Papa... Chaeryeong jangan pa... Chaeryeong minta jangan... Kasian mama" kata Chaeryeong buka suara sambil menangis. Seulgi masih terdiam menatap kearah Unit Gawat dengan tatapan yang sulit diartikan.
Jam menunjukan pukul 04:57, dokter keluar membuat Seulgi dan Chaeyeon langsung menghampiri dokter, sedangkan karena lelah menangis, Chaeryeong tertidur dipelukan Sakura sehingga Sakura tidak bisa beranjak.
"Gimana? Istri saya bagaimana, dokter?" tanya Seulgi pada dokter.
"Nyonya Bae Joohyun melakukan percobaan bunuh diri dengan menelan 50 butir obat penenang. Beruntung nyonya belum bisa mencerna semua obat itu dan dibawa cepat sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Tapi tolong keluarga lebih memperhatikan masalah atau kesehatan mental dari nyonya Bae" kata dokter tersebut pada keduanya.
"Baik, dokter. Terima kasih" kata Seulgi pada dokter tersebut. Dokter tersebut mengangguk lalu pamit pergi dari tempat. Chaeyeon benar benar hancur saat ini, dirinya bingung apa yang harus ia lakukan saat ini. Sedang berfikir keras, terlintas suatu ide yang agak bejat dalam pikiran Chaeyeon saat ini.
"Pah, papa jaga mama dan urus rawat inap mama. Pastiin mama mau nerima papa dan jangan buat mama stress, kalau enggak, Chaeyeon sama Chaeryeong bakal pergi bawa mama ninggalin papa sendirian!" kata Chaeyeon tanpa menatap ayahnya.
"Iya, papa akan urus. Kamu mau kemana?" tanya Seulgi melihat Chaeyeon berjalan mendekati Sakura. Dengan segera Chaeyeon mengangkat Chaeryeong yang tertidur di dipelukan Sakura.
"Aku pulang dulu, Chaeryeong butuh tidur sekalian ngemasin barang. Besok Chaeyeon sama yang lain balik lagi, dan Sakura tolong bantu aku dirumah" kata Chaeyeon pada Seulgi lalu beralih ke Sakura. Sakura yang mendengar itu langsung mengangguk mengiyakan perintah Chaeyeon.
Chaeyeon, Sakura dan Chaeryeong akhirnya pulang ke mansion besar keluarga Lee. Chaeyeon benar benar sudah tidak perduli dengan konsekuensi nanti, karena dalam kepalanya cara ini adalah cara terbaik. Dirinya terus memikirkan apa yang nanti akan ia lakukan hingga akhirnya ketiganya sampai dirumah.
Chaeyeon menggendong Chaeryeong dengan Sakura yang berjalan disebelahnya membantu Chaeyeon membawa Chaeryeong kekamar Chaeryeong. Setelah menidurkan Chaeryeong, Sakura langsung pamit menuju kamarnya yang dijawab anggukan oleh Chaeyeon.
Namun, saat Sakura keluar dari kamar Chaeryeong, Chaeyeon dengan segera menggendong Sakura ala bridal dan membawa Sakura menuju kekamar kedua orang tuanya. Dengan cepat Chaeyeon membawa Sakura ke atas kasur yang dipakai oleh Seulgi dan Joohyun jika keduanya dirumah.
Tanpa pikir panjang Chaeyeon langsung mengunci pintu lalu berjalan mendekati Sakura. Sakura sudah ketakutan setengah mati saat ini dibuat oleh Chaeyeon, Chaeyeon dengan tatapan yang sudah bengis dan kosong itu langsung mendekati Sakura dan bergerak cepat mencium bibir Sakura tanpa ampun.
Sakura yang tidak mengerti hanya bisa berkali-kali menghindari Chaeyeon, tapi Chaeyeon dengan tenaganya memegangi Sakura dan memaksa bibir Sakura terbuka menerima bibirnya. Tangan Chaeyeon bergerak membuka gaun malam Sakura yang pastinya langsung ditahan oleh Sakura dengan insting bertahan hidupnya itu.