Fated to Love You XXXV

1.2K 144 19
                                    

Back to Jeju Island, pukul 4 pagi...

Seorang wanita membuka matanya dengan cepat dan langsung bangun dari tidurnya. Dirinya mengecek dan tidak memakai apapun ditubuhnya.

Miyawaki Sakura terbangun dan melihat kearah sampingnya, seorang laki laki yang adalah suaminya sedang tertidur pulas dengan tangan laki laki itu menjadi sandaran Sakura selama tidur. Sakura masih berbaring dan memunggungi suaminya sambil terisak.

Mimpi buruk, adalah alasan Sakura terbangun di pagi hari ini. Langit masih gelap dan desiran ombak masih keras terdengar, memori kelam Sakura terbuka lagi kala kematian kedua orang tuanya berputar lagi dalam pikirannya.

Pikiran itu membuat dirinya meneteskan air mata dan terisak kecil. Sakura merasa bahwa dirinya sudah tidak punya orang tua dan dirinya saat ini ketakutan. Dirinya tidak tau dimana dirinya harus bersembunyi, dan perasaan semacam ini hanya dimiliki oleh anak yang sudah tidak punya orang tua lagi, terlebih Sakura adalah anak tunggal.

Sedang terisak kecil, Sakura merasakan pelukan hangat dari belakang dan benda kenyal menyentuh leher lalu beralih ke bahu polosnya.

"Kamu kenapa? Mimpi buruk?" tanya sebuah suara yang adalah suara laki laki. Chaeyeon terbangun saat mendengar isakan kecil.

"Aku gak apa apa" kata Sakura menghapus kasar air matanya. Chaeyeon langsung menahan tangan Sakura dan membalik tubuh Sakura lembut.

"Air matanya jangan dihapus kasar, nanti mata kamu sakit. Kenapa? Kamu cerita sama aku" kata Chaeyeon lembut menghapus air mata Sakura dengan kedua ibu jarinya dan menangkup pipi  Sakura dengan tangan kirinya. Chaeyeon menumpukan siku kanannya untuk menahan kepalanya agar bisa menatap Sakura lebih jelas.

"Aku gak punya orang tua, aku cuma ngerasa kalau aku sedih atau buat masalah, gak akan ada yang bisa ngelindungin aku dan bela aku. Aku gak apa apa, cuma takut aja..." kata Sakura lemah. Chaeyeon tersenyum menatap Sakura dan langsung mengelus pipi Sakura, karena istrinya sedang lemah semenjak bulan madu.

"Kita ke Seoul, aku bakal berhenti kuliah" kata Chaeyeon pada Sakura membuat Sakura membulatkan matanya bertanya.

"Kamu ngapain berhenti kuliah?" tanya Sakura.

"Kita pindah ke Seoul, aku bakal cari kerja di agensi agensi buat jadi koreografer. Mama aku sudah full dirumah, dan aku mau biar kamu gak kesepian dirumah dan kamu bisa deket sama mama aku yang adalah mama kamu juga, jadi kamu gak ngerasa sendirian karena kamu anak mereka sekarang" kata Chaeyeon sambil memejamkan matanya, tapi tangannya aktif mengusap pipi Sakura.

"Makasih ya, maaf juga aku buat kamu kebangun pagi pagi" kata Sakura pada Chaeyeon.

"Hmmm... Aku seneng bisa bangun pagi jam segini, cuma buat liat bidadari" kata Chaeyeon masih memejamkan matanya membuat pipi Sakura memerah. Dengan keberanian Sakura mengecup pipi Chaeyeon lalu balik berbaring dan memejamkan matanya pura pura tertidur.

Chaeyeon membuka matanya dan langsung menatap Sakura yang sudah mulai berani semenjak permainan sungguhan pertama mereka semalam. Dengan segera Chaeyeon mendekat lalu mengecup pipi Sakura berkali kali membuat Sakura menggeliat.

Kecupan itu beralih ke leher dan bahu Sakura juga punggung membuat Sakura akhirnya membuka matanya dan mengalungkan tangannya di leher Chaeyeon.

Dengan segera Chaeyeon beralih dan melumat bibir Sakura. Dengan lembut tapi menuntut, ciuman itu dilakukan, kali ini jujur Sakura menikmati sentuhan suaminya yang tulus dan lembut, berbeda dengan saat pertama mereka melakukan dengan Chaeyeon yang terkesan terpaksa.

Sakura memberanikan diri memulai dan membalik keadaan membawa Chaeyeon berada dibawahnya. Sakura menduduki perut Chaeyeon dan melanjutkan ciuman mereka.

Suara kecupan juga desahan lembut dan erangan tampak keluar dari bibir mereka masing masing, lalu....

Terjadilah kembali beberapa ronde sengit yang didominasi oleh Sakura. Untuk readers diharap untuk tidak kepo apalagi mengintip kegiatan mereka 🐱🐱🐱

-------------------------IZONE---------------------------

Keesokan paginya, Minju sudah terduduk dilantai ruang latihan bersama para member. Minju sedang dalam kondisi tidak enak saat ini, matanya sembab karena menangis semalaman juga dirinya tampak tidak tidak bersemangat dalam hal apapun sekarang.

"Trainee Kim Minju! CEO Ahn sudah tiba dikantor, dan kamu diminta menemuinya di kantor!" kata manager pada Minju. Dengan ketakutan, air matanya kembali lolos dan dengan segera wanita itu berjalan mengikuti managernya menuju ruangan CEO.

Sampai didepan pintu, Minju memejamkan matanya dan menghapus air matanya kasar lalu masuk kedalam ruangan itu. Terlihat seorang laki laki yang adalah CEO Ahn Jeongyeon juga dua orang wanita muda yang salah satunya adalah seonbae-nimnya Kim Chaewon.

"Duduk!" kata Jeongyeon emosi tapi berusaha menahan emosinya pada wanita ini.

"Kamu tau, kamu bukanlah kandidat debut sebelumnya? Saya berencana mendebutkan 4 orang, dan Ssamu harus turun tangan untuk mengubah lagu utama Rumor untuk dinyanyikan 5 orang, apa kamu kira kemampuan kamu adalah penyebab kamu debut?!" tanya Jeongyeon menahan emosi.

"Saya tau, saya diloloskan. Saya tau saya bukan kandidat debut" kata Minju menunduk bersalah pada Jeongyeon.

"Putra saya berada dirumah sakit! Saya tanya, kenapa dia bisa kecelakaan?! Apa yang membuat dirinya menangis dan berlari tidak tentu arah hingga ini terjadi?! Siapa?!!" tanya Jeongyeon dengan nada yang keras membuat Minju terkejut dan menumpahkan air matanya.

"Papa, jangan kasar. Wony takut" kata wanita disebelah Jeongyeon mulai berkaca kaca.

"Sajangnim, tenanglah... Sajangnim pergi sarapan dengan Wonyoung, biar Ssamu yang urus ini" kata Chaewon pada Jeongyeon. Jeongyeon yang sudah emosi akhirnya dibawa oleh Wonyoung untuk sarapan di kantin gedung GY Entertainment.

Chaewon duduk dikursi Jeongyeon lalu menatap Minju dengan tatapan yang tidak terkesan marah, lebih kepada rasa iba dan kecewa.

"Hapus air matamu, jadilah wanita kuat" kata Chaewon menyerahkan selembar tissue pada Minju.

"Terima kasih seonbae" kata Minju memakai tissue pemberi Chaewon. Chaewon menatap Minju lalu menghembuskan nafas kasarnya tanda bahwa wanita itu kecewa tapi masih berusaha bersabar.

"Pasti kamu sudah dengar bahwa Ahn Yujin, adalah putra sulung dari CEO Ahn Jeongyeon? Itu alasan kamu menangis?" tanya Chaewon lembut agar Minju tidak ketakutan mengeluarkan kata katanya.

"Lebih dari sekedar takut dipecat, saya merasa bersalah" kata Minju menjawab Chaewon.

"Saya disini bukan sebagai perwakilan dari CEO, tapi perwakilan dari putranya Ahn Yujin. Saya tidak akan berkata banyak apalagi menjawab pertanyaan kamu seputar laki laki itu, juga saya sudah tidak bisa membantu kamu banyak lagi"

"Yujin mencintai kamu, dia bekerja pagi sampai malam untuk membayar biaya trainee kamu agar kamu mendapatkan gaji lebih cepat setelah debut. Makanan yang dia kirim kepadamu, selalu berakhir dimakan managermu karena kamu tolak, apa kamu tidak bisa menghargai laki laki itu?" tanya Chaewon.

"Saya tidak tau itu dari Yujin, saya bersalah" kata Minju menunduk sambil menangis.

"Semua keputusan untuk kamu, tidak lagi ditentukan oleh CEO maupun Presiden Direktur. Tapi putra sulung CEO, Ahn Yujin"

"Ahn Yujin memutuskan..."

To be continued...
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱

Fated to Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang