Pagi hari, Chaeyeon dan Sakura sudah merapikan barang barang mereka diruang tamu lalu beranjak ke ruang makan. Diruang makan, semua anggota keluarga Chaeyeon sudah berkumpul. Joohyun terlihat tersenyum cerah sambil mengobrol dengan Chaeryeong, Chaeyeon dan pastinya berusaha bercakap cakap dengan Sakura yang hanya diam.
Seulgi terlihat terdiam sambil fokus makan tanpa bergabung dengan percakapan mereka. Joohyun mengetahui hal itu, tapi langsung berusaha mengabaikan itu dan berusaha mencerahkan keadaan dengan berbicara dengan putra putri juga menantunya.
Setelah sarapan, Chaeyeon dan Sakura pamit untuk kembali ke Gwangju dan berjanji akan mengunjungi Joohyun setiap bulannya. Dengan segera, Chaeyeon memeluk Joohyun diikuti oleh Sakura. Setelah itu mereka naik ke mobil dan segera berangkat ke Gwangju.
Mobil mereka sudah pergi, sebuah mobil hitam tiba didepan rumah membuat senyum Chaeryeong mengembang.
"Ryujin-oppa!!" kata Chaeryeong senang saat seorang laki laki keluar dari mobil lalu menunduk hormat pada Joohyun dan Seulgi. Chaeryeong langsung pamit pada ayah ibunya untuk kuliah. Chaeryeong langsung berjalan menuju mobil kekasihnya lalu pergi ke kampus dengan kekasihnya Ryujin.
Mobil Chaeyeon maupun Ryujin sudah pergi, Seulgi langsung berjalan cepat naik ke lantai dua meninggalkan Joohyun yang terdiam sendiri. Joohyun mengerti suaminya sedang puber kedua, dan sepertinya Seulgi suka dengan Sakura, itu yang dirasakan Joohyun. Joohyun tidak membantah jika Seulgi bisa seperti itu juga karena dirinya yang jarang memberikan kasih sayang, pelayanan dan komunikasi yang baik pada Seulgi.
Joohyun menutup pintu depan rumah lalu berjalan cepat menyusul suaminya ke lantai dua yaitu kamar mereka. Sampai dikamar, Joohyun melihat Seulgi yang hanya terduduk dipinggiran kasur sambil merenung. Dengan segera Joohyun duduk disamping Seulgi lalu memeluk erat tubuh laki laki paruh baya itu.
"Seul... aku minta maaf. Aku memang bukan istri yang baik, ninggalin anak anak sama kamu selama dua tahun. Tapi kamu tau aku ngelakuin itu buat apa, aku mohon maafin aku, Seul..." kata Joohyun dengan air mata sudah menetes dibahu Seulgi. Seulgi hanya terdiam tak membalas perkataan Joohyun sambil menatap kearah depan.
"Seul... Aku minta maaf. Aku mohon bicara sama aku, aku bakal lakuin apapun, Seul" kata Joohyun pada Seulgi lagi. Seulgi langsung bergerak melepaskan pelukan Joohyun lalu menghapus air mata wanita itu dengan kedua ibu jarinya.
"Hentikanlah tangisanmu... Setidaknya kamu sadar dan mengakui kesalahanmu. Kamu beramal, aku bangga istriku sangat baik dan kemanusiaan, tapi...aku juga butuh kamu, Joohyun-ah" kata Seulgi pda Joohyun.
"Aku gak akan pergi lagi, aku bakal berdonasi dan amal dari Korea terus bantu kamu ngurus agensi" kata Joohyun pada Seulgi. Seulgi langsung membawa istrinya ke pelukannya.
"Tujuanku sebenarnya melakukan ini ada dua, itu alasanku membiarkan pernikahan Chaeyeon terjadi karena ini memang tujuan utama ku" kata Seulgi pada Joohyun membuat Joohyun terdiam mencerna perkataan Seulgi.
"Tujuan pertamaku, membuat kamu kembali ke Korea dan bersamaku. Aku mau kita amal dan melakukan sumpah kamu dari Korea dan jika ada waktu kita berdua pergi untuk kegiatan kemanusiaan bersama..."
"...tujuan kedua ku menikahkan Chaeyeon dengan putri temanku. Kalau aku memperkenalkan Chaeyeon baik baik dan tanpa masalah seperti sekarang, kemungkinan besar Chaeyeon akan menolak dan bisa saja Chaeyeon memberontak. Jadi aku mau Chaeyeon sendiri yang meminta untuk menikahi Sakura, jadi anak itu akan bertanggung jawab atas apa yang ia minta" kata Seulgi.
Joohyun mengeratkan pelukannya pada Seulgi menenggelamkan wajahnya kepada Seulgi membuat laki laki paruh baya itu ikut mengeratkan pelukannya pada saat istri.