Unexpected Destiny (ON GOING)

Episode 3 : Siasat Kaisar

Pagi-pagi sekali Li Yang Zhu dan Yi Jia pergi dari perguruan Bai menuju Kerajaan Qing dengan kereta kuda yang sudah disiapkan oleh perguruan yang dikemudikan oleh seorang kusir ahli bela diri utusan guru Bai. Li Yang Zhu sedang merasa cemas di dalam kereta yang membawanya, sedangkan Yi Jia dengan lihai menunggangi kudanya di belakang kereta dengan menggendong busur beserta anak panahnya, tak lupa pedang favoritnya yang selalu dia genggam. perjalanan ini setidaknya akan memakan waktu sekitar 12 jam.

Pagi-pagi sekali juga, Li Xin Bo menemui Kaisar Zhang di istana pribadinya. di perjalanan Li Xin Bo teringat dengan permintaan kaisar Zhang yang tak dia sangka sebelumnya.

FLASHBACK ON

"Perdana Menteri, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. ini tentang putra-putri kita. aku dan permaisuri wang ping sepakat untuk menikahkan salah satu putraku dengan salah seorang putrimu."

Mendengar lamaran Kaisar Zhang terhadap salah satu anggota keluarganya membuat Li Xin Bo benar-benar terkejut. Hal ini sama sekali tidak pernah dia duga. mengingat masih banyak bangsawan dan pejabat lain di istana yang lebih pantas untuk menikahi anggota kerajaan. Mendengar penuturan Kaisar, Li Xin Bo masih mencerna kalimat yang Kaisar utarakan, lalu segera bersujud.

"Mohon ampun Yang Mulia Kaisar, hamba benar-benar terkejut. suatu kehormatan bagi keluarga besar kami jika sampai Yang Mulia Kaisar berpikir untuk menjadikan salah satu Putri kami sebagai bagian dari istana dalam. Tetapi, putri-putri hamba benar-benar masih memiliki banyak kekurangan dan tidak pantas jika harus menjadi bagian dari istana. bukankah masih banyak putri-putri para menteri dan pejabat kekaisaran yang pantas bersanding dengan pangeran Yang Mulia."

HAHAHAHAHAHA....

Tiba-tiba Yang Mulia Kaisar tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Li Xin Bo.

"Hahaha... bangunlah Li Xin Bo." dipanggil namanya oleh Kaisar, Li Xin Bo tersenyum singkat kemudian segera duduk bersimpuh kembali.

"Aku dan kau sudah lama bersahabat. aku tahu bagaimana keluargamu. juga tentang putra-putrimu."

Li Xin Bo berpikir jika Kaisar Zhang mungkin akan menikahkan pangeran kedua Zhang Bohan, putra pertama Kaisar Zhang dengan Permaisuri Wang Ping. Menurut rumor yang beredar di istana, dia akan segera diangkat menjadi putra mahkota.

Memikirkan hal itu, Li Xin Bo benar-benar mendapatkan keberuntungan yang melimpah. ambisinya untuk menjadikan Li Meishi bagian dari istana dalam akan segera terwujud tanpa harus bersusah payah. Li Meishi adalah putri pertamanya dengan selir pertama Ni Han Jin, atau sebut sajalah putri kesayangannya yang sudah berusia 18 tahun. Putri dengan paras yang cantik, berkulit putih, memiliki tinggi badan yang pas, perangai yang sopan, pintar, menguasai seni bela diri dasar, pandai menari, dan melakukan pekerjaan lainnya layaknya putri seorang bangsawan. dan yang terpenting adalah Li Meishi selalu menuruti perkataan Li Xin Bo dan tidak pernah membuat masalah di luar sana yang akan berimbas pada nama baik keluarga besar Li Xin Bo. tidak seperti putra-putrinya yang lain yang terkadang suka berbuat ulah.

"Aku ingin melamar putrimu Li Yang Zhu untuk pangeran Jing An"

seperti tersambar petir di pagi buta. lagi-lagi Kaisar Zhang membuatnya tak bisa berkata-kata. bayangan Li Meishi di kepalanya lenyap seketika. bukan karena nama Li Meishi yang tak disebut oleh Kaisar Zhang, melainkan nama Li Yang Zhu yang membuatnya gemetaran.

"A....ampun Yang Mulia, darimana Yang Mulia tahu tentang Li Yang Zhu"

"Apa maksud kaisar Zhang sebenarnya?" batin Li Xin Bo

"Jangan berprasangka buruk dulu padaku Li Xin Bo. aku tahu semua tentang rumor yang beredar tentang Li Yang Zhu dan juga ibunya. bukankah mereka meninggalkan kediamanmu ke suatu tempat yang entah di mana itu. tapi aku yakin kau masih sering menjenguk mereka meskipun Zhu Xian bukan lagi istrimu secara hukum."