Episode 12 : Fakta Yang Disembunyikan

229 22 3
                                    

Tak perlu menunggu waktu yang lama, seperti kata pepatah pucuk dicinta ulam pun tiba. Seseorang yang tidak menyebutkan namanya datang menemui pangeran Jing An malam itu dan memberitahukan sebuah kebenaran yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Mo...mohon ampun pangeran. Hamba datang kemari untuk menanyakan keadaan putri Li Yang Zhu. Yang hamba dengar putri Li Yang Zhu tak sadarkan diri setelah penjamuan Kaisar." kata pelayan lelaki itu berdiri di depan pangeran dengan tangan yang saling dia tautkan untuk meredam rasa gugup atas apa yang akan dia katakan.

"Kau benar, apa yang kau ketahui sehingga kau datang kemari?"

"Sebelum penjamuan, hamba melihat pelayan perempuan memasukkan sesuatu ke dalam teko teh milik putri Li Yang Zhu. Hamba tidak yakin jika itu hanyalah bubuk bius biasa. Mungkinkah putri Li Yang Zhu diracuni Yang Mulia?"

"Bagaimana seorang pelayan sepertimu bisa berasumsi seperti itu?" tegas pangeran Jing An

"Hamba melihat raut muka ketakutan di wajah pelayan itu, tangannya juga sangat gemetaran ketika memasukkan bubuk itu ke dalam teko."

"Kita akan tahu apakah itu bubuk bius atau bubuk racun setelah mendengar sendiri dari pelakunya. Alen Fang ambilkan dua puluh tel Perak di brangkasku." kemudian Alen Fang kembali dengan membawa kantong besar berisi dua puluh tel Perak dan memberikannya kepada pelayan itu.

"Itu imbalanmu karena kau memberiku informasi sepenting ini."

"Te... terima kasih banyak pangeran."

"Jelaskan padaku secara terperinci tentang pelayan wanita itu."

Kemudian pelayan itu menjelaskan secara terperinci ciri-ciri fisik dan juga pekerjaan yang biasa pelayan wanita itu lakukan sehari-harinya di paviliun teratai. Setelah usai, pelayan itu kembali ke rumah pelayan dengan membawa tumpukan baju kotor milik pangeran Jing An sebagai tindakan untuk mengelabuhi orang-orang yang melihatnya keluar masuk kamar pangeran. Pelayan itu juga bisa menyembunyikan kantong yang berisi dua puluh tel peraknya itu di dalam balutan baju kotor pangeran supaya tidak ada yang melihatnya.

Sementara Yi jia, Ding Wei Dan Wei Young masih terjaga sembari menunggu Li Yang Zhu membukan mata. Sampai saat ini, dua pelayan baru itu tidak mengetahui apapun tentang apa yang selama ini terjadi juga tentang siapa Li Yang Zhu sebenarnya.

---------------------------------------------------------

Keesokan harinya, Alen Fang mengikuti pelayan wanita yang menaburkan bubuk racun itu ke dalam teko Li Yang Zhu. Pangeran yakin, pasti ada orang lain dibalik semua ini. Sebab, tidak ada untungnya sama sekali bagi seorang pelayan dengan membunuh Li Yang Zhu, seorang penghuni baru di paviliun teratai.

Alen Fang terus mengikutinya hingga ke pasar, lalu tiba-tiba pelayan itu berbelok dan berhenti di sebuah gang kecil yang sepi. Di situlah, Alen Fang tercengang tak percaya melihat sosok yang dia kenal sedang memberikan sekantong uang kepada pelayan wanita itu. Samar-samar dia juga mendengar percakapan dua orang wanita itu.

"Apa kau berhasil melakukan tugasmu?"
Tanya Nona itu

"Iya Nona, aku dengar sampai sekarang putri Li Yang Zhu belum membuka matanya."

"Hushhh, jangan menyebut namanya."
ucapnya sembari mengawasi gang kecil itu

"Ma.. maaf Nona. aku keceplosan."

"Ini berita baik. Nonaku pasti senang mendengarnya. Pernikahan mereka tidak akan pernah terlaksana karena calon pengantin perempuan sedang sekarat."
jelasnya dengan senyum senang yang mengembang dari dua bibirnya

"Tentu saja Nona, seluruh rakyat pasti akan lebih senang jika pangeran menikah dengan Nona Mudamu."

"Baiklah. ini imbalanmu dan tutup mulutmu itu rapat-rapat. Jika sampai ada yang tahu, kau dan keluargamu akan kuhabisi. Mengerti?"

Unexpected Destiny (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang