Episode 6 : Rencana Jing An

173 23 2
                                    

Setelah Li Yang Zhu dan Li Mei Shi yang menemui Li Xin Bo, kini giliran permaisuri Ni Han Jin yang ingin berbicara dengan suaminya.

"Suamiku, kenapa kau tega sekali kepada Mei'er? kau sudah melihat sendiri bukan bagaimana terpukulnya dia karena harus menerima kenyataan jika lelaki yang dicintainya akan menikah dengan si buruk rupa itu. Lagi pula, bukankah selama ini tidak ada kabar apapun tentang Li Yang Zhu, hingga semua orang di rumah ini beranggapan jika dia sudah mati, lalu apa sekarang ini suamiku? kau yang membawanya kemari?"

"iya, aku yang membawanya kemari atas perintah Kaisar. aku juga tidak tahu darimana Kaisar mengetahui tentang Li Yang Zhu dan memanggilku ke istana untuk membicarakan pernikahan pangeran Jing An dengannya."

"kenapa kau tidak menolaknya? kau bisa kan menolaknya dengan alasan kondisi Li Yang Zhu yang buruk rupa juga bodoh itu? dia sangat tidak pantas menjadi menantu Kaisar. Justru keluarga kita yang akan mendapat banyak tekanan dan cibiran dari orang-orang. Ya Tuhan, aku tidak bisa membayangkannya." jelas permaisuri Han Jin memelas

"sudah kulakukan itu semua Han Jin, tapi Kaisar tetap pada pendiriannya. Tentang tekanan dan cibiran orang-orang, keluarga kita sudah kebal dengan hal-hal sepele seperti itu bukan. aku yakin kita bisa melewatinya. bukan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan."

"Lalu, bagaimana dengan nasib Mei'er? dia hanya bisa menangis sepanjang hari. aku sangat sedih mendengarnya suamiku. lakukanlah sesuatu untuknya!"

"Apa yang telah kulakukan ini, semua juga demi kebaikan Mei'er Han Jin. aku sangat lega karena bukan Mei'er yang dipinang oleh Kaisar untuk pangeran Jing An. jika itu terjadi, masa depan Mei'er hanya akan menjadi seorang istri pangeran. aku ingin Mei'er memiliki masa depan yang lebih bagus untuk menjunjung dan menjaga nama baik keluarga kita."

"apa maksudmu Suamiku?"

"aku berencana membuat aliansi pernikahan antara Mei'er dengan pangeran Zhang Bohan, putra sulung permaisuri Wang dengan Kaisar Zhang. kau pasti sudah mendengar jika calon terkuat pemegang kursi putra mahkota adalah pangeran Zhang Bohan."

"wwaaahhhh, kau benar-benar baik suamiku, aku tidak menyangka jika kau memikirkan masa depan Mei'er hingga terperinci seperti itu. tetapi, apakah pangeran Zhang Bohan akan menyukai putri kita suamiku?"

"siapa laki-laki yang tidak menyukai Mei'er, Han Jin?"

"Kau benar, kecantikan dan kecerdasan Mei'er mampu membuat lelaki manapun terpesona."

"Mei'er tidak boleh kalah dengan si buruk rupa itu. Dia harus selalu berada di atas Li Yang Zhu. dia bisa tersenyum senang sekarang, tapi tidak untuk hari-hari esok." batin Permaisuri Ni Han Jin syarat kebencian terhadap si buruk rupa.

"Han Jin, tugasmu saat ini adalah memberi pengertian kepada Mei'er tentang apa yang baru saja ku katakan. aku tidak suka anak yang terlalu cengeng. aku ingin dia menjadi wanita yang kuat karena sebentar lagi dia akan menjadi bagian dari istana berikut segudang intrik maupun politik yang ada di sana."

"Tentu saja Suamiku. rasanya aku tidak sabar menjadi mertua dari putra mahkota, hhhaahaha" jelas Han Jin dengan tawa lebarnya.

---------------------------------------------------------

Setibanya di paviliun, pangeran Jing An melempar semua perkakas yang ada di kamarnya, meluapkan amarah yang dia pendam sejak dekrit kaisar dibacakan di kediaman perdana menteri. Dia benar-benar marah kepada ayahnya. bagaimana bisa dia akan menikahkan dirinya dengan gadis yang sama sekali tidak dia kenal, melihat wajahnya pun tidak. kenapa ayahnya seolah menutup telinga dan matanya atas cintanya kepada putri Li Mei Shi, dia juga putri perdana menteri.

"Ya Tuhannn, apa yang kau lakukan putraku? apa kau terluka?" selir Lu terkejut ketika mendengar suara gaduh di kamar putranya, lalu segera berlari menemuinya dan memastikan apakah putranya itu baik-baik saja.

Unexpected Destiny (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang