Episode 28 : Perasaan Yang Rumit

75 9 7
                                    


"Kau lihat itu bukan? Yang Mulia sepertinya memang menyukai si buruk rupa. Yang Mulia terlihat benar-benar tulus mengatakannya. Saat ini hati permaisuri Han pasti sedang terpanggang api amarah, demi si buruk rupa Yang Mulia berani bertaruh. Tapi menikahi kekasihnya dia tidak sanggup. Sampai putri Li Mei Shi yang harus bertaruh nyawa terlebih dahulu, itu pun hanya untuk posisi seorang selir. Benar-benar menyedihkan." bisik seorang dayang kepada temannya

"Sepertinya begitu. Aku sama sekali tidak menyangka jika si buruk rupa itu bisa mengalahkan putri Mei dengan begitu mudah. Tapi, kita sangat tahu bagaimana perangai putri kesayangan perdana menteri itu. Dia pasti akan melakukan pembalasan atas apa yang menimpanya." sahut dayang yang lain

"Iya kau benar. Kita hanyalah penonton drama yang sedang mereka mainkan. Kita tunggu saja kelanjutannya." imbuh dayang yang lain lagi lalu mereka beranjak pergi melanjutkan aktifitasnya di dapur

Melihat ketulusan suaminya, Li Yang Zhu sedikit tersentuh. Tetapi dia tetap tidak mengatakan apapun, hanya tatapannya yang berbicara.

"Aku sudah menyangka jika aku pergi, dia pasti akan mengerahkan semua orang-orangnya untuk mencariku dan menyelidiki segala informasi tentang kepergianku. Bagaimana jika aku menceritakan semua kepadanya? Apa aku perlu meminta bantuannya untuk mencari ibuku? Ahhh, tidak... tidak... Jika dia bisa menerima, itu akan mudah. Tapi bagaimana jika dia tidak bisa menerima semua ini? Hanya akan menambah masalah baru." batin Li Yang Zhu bimbang

Setelah makan malam keluarga usai, permaisuri Han undur diri untuk lebih dulu beristirahat. Sebenarnya itu hanya sebuah alasan untuk segera enyah dari hadapan menantunya itu. Dia muak melihat pangeran menghabiskan waktu bersama si buruk rupa dan mengacuhkan putrinya.

"Maaf Yang Mulia, kami akan mengantarkan anda untuk beristirahat. Permaisuri Han sudah menyiapkan tempat beristirahat untuk anda." ucap dayang pribadi permaisuri Han

"Aahh, tidak perlu sampai menyiapkan kamar lain untukku. Aku akan tidur bersama istriku. Ayo Yang'er!  Tunjukkan di mana kamarmu!" ucap ini pangeran enteng sembari menggenggam dan menarik tangan istrinya

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan...!"

"Jika kau ingin memarahiku, tolong jangan malam ini Li Yang Zhu. Besok saja ya, aku benar-benar lelah. Selama beberapa hari ini aku ikut mencarimu  ke segala penjuru." ucap pangeran mengiba, dia benar-benar kehabisan energi untuk berdebat lagi
Ucapan pangeran Jing An hanya dibalas dengan tatapan tajam oleh istrinya itu. Lalu Li Yang Zhu memanggil Yi Jia dan membisikkan sesuatu, lalu Yi Jia segera bergegas pergi bahkan setengah berlari

"Kau akan terus diam tanpa berkata apapun kepadaku Li Yang Zhu? Hei Li Yang Zhu...." Pekik pangeran sedikit memelankan suaranya saat dia ditinggal begitu saja. Pangeran menggerutu sembari mengikuti langkah istrinya menyusuri bagian dalam kediaman perdana menteri

"Sebenarnya mau kemana dia? Di mana kamarnya? Sejak tadi hanya berputar-putar dan belum juga sampai. Ternyata Kediaman perdana menteri luas juga. Ahhh, kakiku sudah mulai terasa mau kram." Batin pangeran
Sesaat kemudian Li Yang Zhu dan pangeran telah sampai ke tempat tujuan.

"Jadi ini kamarnya? Jauh sekali dari kamar-kamar yang lain. Tidak ada hunian lain di sini selain kamar Li Yang Zhu. Diapit oleh kolam dan kebun bunga. Tunggu!..." Gumam pangeran

"Kenapa kau diam saja di sana, masuklah! Jika kau berubah pikiran, dengan senang hati Yi Jia akan mengantarkanmu ke kamar yang sudah disiapkan permaisuri Han." Ucap Li Yang Zhu tegas memotong percakapan pangeran dengan dirinya sendiri

"Owhhh, baiklah aku akan masuk. Tapi ini benar kamarmu?"

"Hemhhh...."

"Kenapa jauh sekali dari hunian yang lain?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected Destiny (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang