Episode 2 : Keputusan

321 17 0
                                    

Setelah 6 jam lamanya Li Yang Zhu tersadar dari tidurnya. Yi Jia segera menghampiri Nonanya yang sedang kesakitan memegangi kepalanya yang masih berdenyut. Yi Jia terbangun lebih awal karena ia dibius lebih dulu setelah Li Yang Zhu masuk ke dalam kediaman guru Bai. Li Yang Zhu menceritakan semua kejadian yang terjadi di dalam kediaman guru Bai kemarin tanpa terkecuali.

Kemudian Li Yang Zhu segera menuju kediaman tabib wanita yang selama ini merawat Zhu Xian, ibu Li Yang Zhu. sesampainya di sana, dia tidak mendapati siapa pun di rumah itu. Bahkan tabib Yue Yang juga tidak ada di sana. Li Yang Zhu benar-benar emosi. ayahnya sungguh-sungguh mengancamnya dengan menjadikan ibunya jaminan atas keputusan yang akan dia ambil nanti.

mereka berkeliling mencari keberadaan tabib Yue Yang ditemani suara katak dan hewan malam lainnya. dia mendatangi semua tetangga tabib Yue Yang untuk menanyakan keberadaannya, namun mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama

"Aku sudah tidak melihatnya sejak peristiwa penyanderaan guru Bai di kediamannya."

"Apa kau tidak curiga dengan tabib Yu Yang Yi Jia?" tanya Li Yang Zhu pada Yi Jia saat mereka sedang berjalan pulang ke kediaman. karena apa yang mereka cari sudah tiada. Ibu Zhu Xian dan juga tabib Yue Yang.

"Tentu saja Nona, dia menghilang bagai ditelan bumi. pasti ada hubungannya dengan menghilangnya Nyonya Zhu Xian"

"Aku teringat apa yang ayah katakan padaku kemarin, dia mengetahui semua tentangku dan juga ibuku. Jika demikian, bukankah pasti ada mata-mata di perguruan Bai yang sangat dekat dengan aku dan ibuku dan kemudian melaporkannya pada ayahku?" celoteh Li Yang Zhu menerka-nerka sembari memilin ujung cadarnya.

"Pasti tabib Yue Yang lah mata-mata yang diutus oleh ayah anda Nona. Tapi aku yakin mata-mata itu bukan hanya tabib Yue. Pasti ada seorang kurir yang menyampaikan pesan tabib Yue yang mahir ilmu bela diri. Jika tidak, bukankah dia tidak akan selamat melawan kawanan bandit gunung di jalan?"

"Kau benar Yi Jia, pasti salah satu di antara orang-orang berbaju hitam kemarin lah kurir surat itu. Lalu apa yang harus aku lakukan Yi Jia? aku harus menyelamatkan ibuku. aku tidak punya pilihan lain."

"Aku setuju denganmu Nona. aku akan ikut denganmu kemana pun kau pergi". Li Yang Zhu sangat tersentuh dengan ketulusan gadis itu, mereka kemudian saling berpelukan di tepi jalan. lalu Li Yang Zhu melepaskan pelukan mereka.

"kalau begitu, sekarang kita ke kediaman guru Bai. aku khawatir dengan keadaanya, juga Tuan Muda Bai Qian." Li Yang Zhu seketika lemas kala menyebut nama Tuan Muda Bai Qian.

Sebentar lagi dan bahkan hanya hitungan jam, dia akan berada jauh dari Tuan Muda Bai Qian. begitu pula perasaannya yang dia yakini itu adalah perasaan Cinta kepadanya. Tapi dia tidak mungkin mengutarakan isi hatinya pada Tuan Muda Bai. Li Yan Zhu lebih memilih mencintainya dalam diam. ternyata begitu juga dengan Tuan Muda Bai. selama ini dia baru menyadari jika perasaan untuk Li Yang Zhu adalah rasa Cinta yang tak mampu ia ungkapkan. bukan malu atau semacamnya, melainkan mereka terlalu banyak berpikir daripada bertindak. Li Yang Zhu berpikir jika Tuan Muda Bai tidak mungkin mencintainya, karena hanya menganggap hubungan dengannya selama ini hanyalah sebatas adik dan kakak. begitu pula sebaliknya.

Yi Jia tahu akan kegelisahan Li Yang Zhu tentang perasaannya. Tapi dia lebih memilih diam, karena selama ini Nonanya tidak pernah berbicara apapun tentang perasaanya kepada Tuan Muda Bai. lagi pula, perasaannya terhadap Tuan Muda bisa melemahkan niatnya untuk menyelamatkan ibunya. bisa saja. hati manusia siapa yang tahu.

---------------------------------------------------------

Li Xin Bo sudah sampai di kediamannya sejak 2 jam yang lalu. dia menyuruh pelayan setianya untuk menempatkan Zhu Xian di suatu rumah yang sudah dia siapkan. Zhu Xian akan tinggal bersama tabib Yue. dia yang akan merawatnya.

Unexpected Destiny (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang