Episode 13 : Pernikahan

274 25 6
                                    

Pernikahan Li Yang Zhu dan pangeran Jing An akan berlangsung tiga hari lagi. Semua orang yang diberi tugas untuk mempersiapkan pernikahan megah itu kalang kabut karena waktu tinggal beberapa hari saja. Tidak ada seorang pun yang terlihat bersantai, semua orang sedang sibuk mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.

Kaisar juga telah mengerahkan prajurit-prajurit hebat yang berada di bawah pengawasan Jenderal Li Hong Yi untuk mengirimkan undangan kepada para pejabat istana, para bangsawan dan saudagar kaya di kerajaan Qing. Bahkan, Kaisar juga mengundang Kaisar Kerajaan Han dan Kerajaan Jin beserta orang-orang yang Kaisar kenal di wilayah mereka. Tak ketinggalan, Kaisar juga mengundang Guru Bai, pendiri perguruan Bai.

Istana juga telah mengundang berbagai kelompok seni yang akan tampil pada malam pesta penjamuan tamu Kaisar setelah prosesi pernikahan Li Yang Zhu dan pangeran Jing An selesai. Bahkan tak lupa, para prajurit atas perintah Kaisar memasang undangan pernikahan di tempat-tempat umum supaya rakyat dapat membacanya dan turut berbahagia menyaksikan pernikahan pertama keluarga kerajaan.

Paviliun teratai juga terlihat sama sibuknya dengan istana. Beberapa pelayan terlihat sedang menghias kamar pangeran Jing An seindah mungkin dengan pernak-pernik khas pernikahan yang didominasi dengan warna merah. Istana juga mengirimkan seorang penjahit terkenal untuk datang ke paviliun teratai guna mengukur tubuh Li Yang Zhu Dan pangeran Jing An supaya gaun pengantin berwarna merah yang akan mereka kenakan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tak ketinggalan pula, perdana menteri beserta seluruh penghuni kediamannya juga tengah disibukkan dengan hal yang sama. permaisuri Han Jin terlihat sedang mengurus mahar dan hadiah-hadiah mewah yang akan diserahkan oleh perdana menteri kepada mempelai pria dan istana. Di tengah kesibukan itu, terdapat seorang gadis cantik yang terus mengurung diri di kamarnya. Bahkan dia berkata tidak akan menghadiri pernikahan kekasihnya dengan kakak tirinya itu. Dia tidak cukup kuat untuk melihat dan menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika kekasihnya telah resmi menikahi wanita lain dan mencampakkan dirinya. Dia juga tak kuasa mempercayai takdir jika Tuhan telah mempersatukan orang yang dicintainya dengan orang yang selama ini dia harapkan kematiannya.

---------------------------------------------------------

Sementara itu, Guru Bai terperangah melototkan matanya tak percaya ketika membaca tulisan di dalam gulungan kain berwarna emas yang diterimanya dari prajurit istana. Guru Bai segera mencari keberadaan putra semata wayangnya yang sedang berlatih bela diri di depan kediamannya.

"Bai Qian, apakah Yang'er pernah mengirimkan surat kepadamu setelah dia berada di kerajaan Qing?"

"Tidak ayah, semenjak dia berada di sana dia belum pernah mengirimiku surat apapun. Ada apa ayah? apakah terjadi sesuatu yang mengancam nyawanya di sana?"

"Bacalah!" kata Guru Bai sembari melempar gulungan kain berwarna emas itu kepada putranya.

"I... ini... apakah Li Yang Zhu yang dimaksud dalam undangan ini adalah Yang'er ayah?" ucap Tuan Muda Bai bingung bercampur gugup setelah membaca satu demi satu kata yang tertulis di dalam undangan itu. Betapa terkejutnya Tuan Muda Bai setelah mendapati nama Li Yang Zhu sebagai mempelai wanitanya.

"Li Xin Bo masih menjabat sebagai perdana menteri kerajaan Qing hingga saat ini. Jika Li Yang Zhu yang tertulis di dalam undangan itu adalah putri perdana menteri, maka benar, Yang'er akan menjadi menantu Kaisar."

"Ma... mana mungkin ayah? Apalagi ini? aku tidak percaya jika belum melihatnya sendiri ayah."

"Aku pun begitu. Tapi, undangan ini dikirim oleh seorang prajurit yang juga merupakan anak buah Jenderal Li Hong Yi atas perintah Kaisar."

"Jika benar dia Yang'er pasti ayahnya yang memaksannya untuk menikah demi mendapatkan kekuasaan yang lebih di istana. Aku benar-benar muak dengannya. Ciihhh" kata Tuan Muda Bai jengah dan kesal

Unexpected Destiny (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang