Episode 27 : Ruang Rindu

184 17 13
                                    

Gemericiknya suara air sungai yang beradu dengan bebatuan, sepoian angin yang memaksa pepohonan menggoyangkan dahan dan rantingnya, serta indahnya mega merah yang sedang mengantarkan Raja langit pergi dengan sukarela, membuat dua wanita cantik yang berbaring di bawah pohon persik itu hampir kehilangan kesadarannya. Alam yang telah menjadi teman mereka selama hidup masih saja mempesona dan selalu membuai meski tanpa rayuan kata.

"Putri, setelah ini kita akan kemana lagi? Kita sudah mendatangi tempat-tempat yang dituliskan oleh putri Mei, tapi tetap saja tidak ada hasil. Aku yakin putri Mei memang sengaja mengerjai kita. Lagi pula, kenapa putri percaya dengan apa yang dia tulis sampai membawa kita kemari? Putri juga harus merepotkan diri mengingat setiap tulisan dalam kertas yang dibawa Xao itu" Keluh Yi Jia kesal kepada nonanya

"Kupikir tidak ada salahnya kita mendatanginya. Siapa tahu keberuntungan berpihak kepada kita dan mendapati ibu ada di salah satu tempat-tempat itu. Lagi pula, pangeran juga sejak awal tidak suka dengan keberadaanku di paviliun. Bukankah kau juga rindu berkelana seperti ini? Kapan lagi jika bukan sekarang kan? Kita bermain-main sembari mencari ibu" Kata Li Yang Zhu tersenyum tipis meski dalam hatinya begitu cemas tentang hubungannya dengan pangeran Jing An juga cemas tentang keadaan ibunya

"Aaaa, putri benar juga. Semenjak tinggal di paviliun kita jarang sekali bisa keluar dengan leluasa. Ternyata hidup sebagai bangsawan memang benar-benar membosankan. Hanya terkungkung di dalam kediaman yang diatur oleh segudang peraturan aneh. Aku jadi memahami bagaimana perasaan putri dulu ketika berada di kediaman perdana menteri." Jelas Yi Jia sembari menoleh ke arah nonanya yang masih memejamkan matanya. Lalu Yi Jia menimpali

"Tapi menurutku, kemarahan pangeran kepada putri bukankah bisa diartikan sebagai rasa cemburu? Iya kan...??? Pangeran begitu marah saat tahu istrinya bertemu dengan pria lain di luar istana. Apa aku benar putri?" Ledek Yi Jia sembari tertawa menggoda yang membuat Li Yang Zhu bangun seketika

"Ce... cemburu katamu? Hahh, yang benar saja. Dia hanya malu istrinya yang cacat ini berkeliaran di tempat umum. Apalagi, aku bertemu dengan pria lain di kedai. Haahhhh, sudahlah jangan membicarakan pria tempramental itu. Aku jadi kesal mengingat dia membentakku dan mengusirku. Lihat saja, aku tidak akan pernah kembali lagi ke sana. " Ucap Li Yang Zhu kesal dengan nafasnya yang kian memburu

"Tapi bagaimana jika pangeran benar-benar cemburu putri? Aku yakin pangeran sedang mencari kita karena dia merindukan putri."

"Apakah Alen Fang juga merindukanku? Haaaah,  apa yang kau pikirkan Yi Jia? Itu jelas-jelas tidak mungkin" Batin Yi Jia melamun dan terperanjat saat mendengar teriakan nonanya

"Yaaa... Tutup mulutmu itu Yi Jia. Sudahlah jangan berdebat denganku." Pekik Li Yang Zhu lalu mengambil batu dan melemparkannya ke sungai dengan kesal

"Hehehe, baiklah putri. Jangan kesal begitu. Oh ya, bagaimana dengannya? Apakah dia akan aman di sekitar istana?" Tanya Yi Jia penasaran

"Sebelum kita berpisah, aku sudah berpesan kepadanya agar segera melakukan penyamaran ketika sudah berada di luar kedai. Aku yakin pangeran tahu dari Alen Fang malam itu dan pasti menyuruh pengawal itu untuk mengejarnya. Tapi kau tahu sendiri bukan jika dia bukanlah pria sembarangan yang bisa ditangkap semudah itu oleh Alen Fang."

"Hemhhh, iya putri. Dia luar biasa sama seperti itu. Aku cukup lega mendengar dia aman."

Setelah itu mereka berdua melanjutkan perjalanan ke wilayah utara kerajaan setelah memberi makan dan minum kedua kuda mereka.

---------------------------------------------------------------------

Hari semakin berganti,  namun Alen Fang beserta anak buah yang dia sebar di seluruh wilayah kerajaan Qing juga tak kunjung  menemukan keberadaan permaisuri. Paviliun teratai membungkam seluruh penghuninya agar menutup rapat mulut mereka tentang alasan kepergian permaisuri Jing An, karena beredar rumor jika Li Yang Zhu kabur dari paviliun bersama pria selingkuhannya setelah dipergoki oleh pangeran Jing An.

Unexpected Destiny (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang