Episode 10 : Pertengkaran Dengan Pelayan

223 18 1
                                    

Hai aku up lagi ni. Bakalan up setiap 3 hari sekali karena ada kesibukan. Ikutin terus ya readers, jangan lupa kasih bintang dan comentnya sebagai penyemangatku buat berkarya dan dapat menyajikan cerita-cerita menarik buat kalian. Karena sebentar lagi judul baru mau aku up juga... 😊

---------------------------------------------------------

BBBBRRUUUKKKKK...

Pangeran Jing An menarik tubuh Li Yang Zhu ke pangkuannya dan mendekap pinggangnya agar Li Yang Zhu tidak bisa berontak. Li Yang Zhu membelalakkan matanya panik sebab tubuhnya berada di pangkuan pangeran angkuh itu dengan posisi wajah mereka yang saling berhadapan. Mata mereka bertemu kembali. Li Yang Zhu sedikit tenggelam mengagumi paras tampan yang disuguhkan di hadapannya. Mata tajam seperti elang, hidung mancung, rahang yang kokoh, kulit bersih dan bibir yang tebal.

"Apa yang kau lakukan pangeran? lepaskan aku! jika ada yang melihat, mereka akan salah paham"
ujar Li Yang Zhu sembari berusaha melepaskan tangan pangeran Jing An yang melingkar di pinggangnya.

"Aku penasaran dengan apa yang dikatakan tabib feng. bolehkah aku membuktikannya sendiri Li Yang Zhu?"

"Apa yang pangeran katakan, aku sama sekali tidak mengerti." kata Li Yang Zhu berpura-pura tidak mengerti.

Tangan kanan pangeran Jing An terulur untuk menyingkapkan cadar di wajah Li Yang Zhu. Melihat dekapan tangan di pinggangnya semakin longgar, Li Yang Zhu berontak melepaskan diri dan segera berlari keluar dari kamar pangeran. Alen Fang dan Yi Jia yang sedang duduk di luar terperanjat karena pintu kamar terbuka dengan keras.

"Ayow pergi dari sini Yi Jia!"
ajak Li Yang Zhu terburu-buru

Kemudian Alen Fang segera masuk dan mencari keberadaan pangeran Jing An yang ternyata sedang asyik menyantap kue madu kering di kursi depan perapian.

"Apa yang terjadi pangeran?" tanya Alen Fang panik

"Tidak ada Alen Fang, aku hanya ingin akrab dengannya, tetapi dia menolak. sepertinya tabib itu memang tidak berbohong. Tapi apa tujuannya menyembunyikan semua ini? kenapa aku menjadi penasaran" jelas pangeran Jing An yang masih mengunyah kue madu dari Li Yang Zhu.

---------------------------------------------------------

Keesokan harinya, Li Yang Zhu bermaksud untuk berjalan-jalan berkeliling arena pacuan kuda, meskipun tidak ada satupun pengawal atau pun pangeran sendiri yang sedang berlatih. Justru keadaan inilah yang membuatnya senang, karena tidak akan ada satu pun orang yang mengganggunya.

Dia dan Yi Jia berhenti di sebuah bangunan yang nampak terurus. Di dalamnya berisi perlengkapan militer, perlengkapan berkuda dan senjata seperti pedang dan busur beserta ratusan anak panah. Di samping bangunan itu adalah tempat beristirahatnya kuda-kuda tunggangan, terlihat banyak jerami yang menumpuk di atas tanah. Di sebelah barat terdapat bangunan dengan banyak kursi kayu di dalamnya. Itu adalah tempat istirahat setelah melakukan latihan.

Kemudian mereka melangkah ke arah danau kecil di ujung tanah lapang yang dikelilingi tembok tinggi paviliun. Sepertinya arena berkuda dan danau itu merupakan bagian paling belakang dari paviliun teratai, sebab mereka menemukan pintu kecil yang terkunci dengan rapat. Ketika mengintip di celah pintu itu, perumahan warga nampak terlihat.

"Yi Jia, ini giliranmu. Kau pasti bisa membuka kunci pintu ini. Jadi kita tidak perlu berjalan jauh ke depan untuk menyelinap. menghemat energi bukan." Jelas Li Yang Zhu kepada ahli kunci itu. Salah satu keahlian Yia Jia adalah mengubah besi kecil menjadi kunci, tetapi tentu saja besi itu harus ditempa lebih dulu.

"Hhhaaaa, aku akan mencobanya putri. Tapi, dari mana kita mendapat besinya?"

"Kita sedang tinggal di rumah seorang Selir Yi Jia, pasti di kamar kita banyak sekali barang-barang yang terbuat dari besi. Kita cari saja nanti."

Unexpected Destiny (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang