Chapter 20: Against The Fall Of Night

417 157 76
                                    


"Emu!"

"Emu!"

Samar-samar Emu mendengar suara seorang wanita memanggil namanya. Awalnya hanya suara yang terdengar lemah dan jauh namun semakin lama suara itu semakin jelas terdengar oleh nya.

"Emu! Sadarlah" Sekali lagi Emu mendengar suara itu memanggil namanya tapi kali Emu juga dapat merasakan tubuhnya diguncang lembut oleh si pemilik suara halus itu.

Perlahan Emu berkedip berupaya membuka matanya. Pupil matanya membesar menyesuaikan cahaya yang masuk menerobos indera penglihatannya itu.

"Arg! Sial! Kepalaku!" Emu bangun sembari memegangi kepalanya yang merasakan nyeri yang luar biasa. Kepalanya seakan dihujam oleh lusinan jarum tajam. Membuatnya meringis kesakitan.

"Emu, kamu baik-baik saja?" dalam keadaan menahan sakit Emu menoleh agar bisa melihat siapa sebenarnya pemilik suara lembut nan familiar itu.

"Yuki?!" Emu berusaha memfokuskan pandangannya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang ada disampingnya adalah Yuki.

Ternyata sesuai dengan dugaannya, dia memang tidak berhalusinasi. Suara yang didengarnya itu adalah milik sang Ratu, Yuki. Emu menatap sosok di hadapannya dengan penuh keheranan.

Yuki dalam bentuk sempurna? Bukan dalam bentuk bayangan? Dan hitam putih? Jangan-jangan!

"Underworld! Aku berada di underworld!" Emu bangkit dan mulai melihat sekelilingnya dengan panik.

Penglihatannya hanya menangkap warna hitam putih disekitarnya dengan dikelilingi oleh seluruh memorinya yang terlihat seperti rentetan film yang diputar di bioskop dengan layar yang berbeda. Tidak ada keraguan lagi! Ini adalah underworld miliknya dan kini jiwanya kembali lagi setelah terakhir kali berada di tempat ini adalah ketika perjumpaan pertamanya dengan Yuki.

"Hei, tenangkan dirimu Emu!" Yuki menarik tangan Emu dengan lembut dan kembali mendudukannya di tempat dia tak sadarkan diri tadi.

Emu mengatur nafasnya dan berusaha menenangkan dirinya. Mereka duduk di sebuah bangku panjang yang terbuat dari batu alam lembut. Perlahan sakit kepala yang Emu derita menghilang seiring Yuki memegang kepalanya dan merapal sesuatu yang tidak dimengerti oleh Emu. Setelah merasakan sakit itu menghilang sepenuhnya, Emu mulai menyadari jika ada hal yang aneh sedang terjadi. Terlihat underworld milik Emu dan Yuki mulai menyatu. Tidak ada garis horizontal yang membatasinya seperti waktu pertama kali Emu berada disana. Bahkan memori miliknya dan milik Yuki kini bercampur baur dengan leluasa.

"Sebenarnya ada apa ini Yuki?" Emu dapat melihat Yuki terlihat lebih gelisah dari sebelumnya. Tangannya tidak berhenti meremas gaunnya. Yuki menatap Emu dengan lekat. Emu tidak paham bagaimana cara mengartikan air muka yang tercetak di wajah ayu sang Ratu.

"Emu, untuk kali ini saja aku minta kamu percaya padaku!" Yuki menggapai kedua tangan Emu dan menatapnya dengan intens.

"Tunggu dulu! Aku tidak mengerti maksudmu!" Emu melepaskan tangan Yuki dengan wajah penuh dengan kesangsian. Dia masih belum percaya sepenuhnya kepada Yuki walaupun dia pernah melindunginya dari serangan Caoranach saat itu.

"Aku tidak bisa menjelaskannya panjang lebar Emu! Waktu yang kita miliki tidak banyak!" jelas Yuki yang terlihat kesal dengan sikap yang Emu tunjukkan. Yuki benar-benar tidak suka jika ada orang yang tidak mempercayainya.

"Ta-Tapi—" Emu mencoba membantah, tapi kali ini Yuki tidak mau mendengarnya.

"Jangan membantah! Untuk kali ini kamu harus patuh padaku!" suara Yuki meninggi lalu bangkit dari tempat dia duduk.

[FF] Tʜᴇ Gᴀᴛᴇ Oғ Dᴇꜱᴛɪɴʏ [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang