Chapter 3: A Little Secret of Feeling

929 175 28
                                    

Hiiro melepaskan masker operasi yang digunakannya dan menarik nafas lega. Dia berjalan sepanjang koridor rumah sakit berencana menuju ruangannya untuk istirahat dan menikmati sepotong Strawberry soft cake untuk menghilangkan penat sekaligus mengisi perut yang sedari tadi sudah protes karena belum ada makanan yang dicernanya.

Hari ini begitu melelahkan baginya. Operasi bypass Jantung yang dilakukan selama 6 jam ini cukup menguras tenaganya. Hiiro sudah menyangka operasi kali ini akan benar-benar sulit. Terutama kondisi arteri pasien cukup parah karena tersumbat dan vertikel kirinya melemah. Ini cukup membuat Hiiro frustasi untuk beberapa saat, namun sebagai Dokter Bedah yang memiliki reputasi sangat menakjubkan, Hiiro selalu menemukan cara agar tetap tenang dan kembali fokus. Beruntung operasi kali ini dilakukannya dengan baik juga, sehingga dia bisa menyelamatkan nyawa orang lain sekali lagi.

Hiiro mulai mempercepat langkahnya, otaknya sudah memerintahkan dia untuk segera memberikan asupan gizi untuk tubuhnya yang begitu lelah. Namun ketika melintasi Unit perawatan anak, tubuhnya berhenti otomatis. Hiiro lalu bersembunyi di tembok dekat dengan lift dan mengintip- mencuri pandang. Tanpa sengaja Hiiro melihat sosok wanita yang dia cintai berada disana. Dr.Houjou Emu sedang berinteraksi dengan pasien-pasien kecil di sudut area bermain anak. Emu terlihat sedang duduk di tengah dan anak-anak mengelilinginya. Emu menghibur mereka dengan bermain game konsol bersama dengan sesekali tertawa bersemangat dengan pasien kecilnya itu.

"Such a beautiful view!" tanpa sadar Hiiro berkata seperti itu ketika melihat Emu yang tertawa gembira bersama dengan anak-anak.

Kepribadian Emu yang polos, hangat, dan penyayang selalu menarik dimata Hiiro. Mata yang selalu berbinar bulat, bibir pink-nya yang penuh nan sensual, wajahnya yang sangat lembut selalu membuat siapa saja dengan mudahnya jatuh cinta kepadanya. Terutama ketika senyum menghiasi wajahnya. Tidak ada yang bisa menandingi kecantikan alami yang dimiliki oleh seorang Houjou Emu. Maka tidak heran jika dari awal Emu menjadi dokter magang di rumah sakit ini banyak orang yang menaruh hati padanya. Tidak hanya para dokter , perawat dan staff. Bahkan banyak pasien yang mengagumi sosok Emu.

Hiiro yang awalnya berniat untuk segera keruangannya dan beristirahat, berakhir menikmati semua interaksi Emu dengan pasien-pasien kecilnya. Otak Hiiro yang sedari tadi memerintahkan dia untuk segera memberikan asupan gizi untuk tubuhnya berhenti memprotes. Sepertinya hanya dengan melihat Emu saja, tubuhnya telah menerima asupan gizi lebih dari cukup. Hiiro sangat menikmati segala sesuatu yang dilakukan Emu kala itu. Bahkan tanpa sadar Hiiro tersenyum-senyum sendiri melihat apa yang dilakukan oleh Pediatric muda itu. Entah kenapa hanya melihat senyuman Emu rasa penat dan lelah hilang begitu saja.

"Hey Tuan Muda! Sedang menikmati pemandangan indah ya?" Kiriya menepuk pundak Hiiro membuatnya kaget setengah mati.

Hiiro yang masih merasa terkejut menatap tajam Kiriya penuh curiga.

"Mau apa kau kesini Penyidik?!" tanya Hiiro ketus seraya menyingkirkan tangan Kiriya dari pundaknya.

"Hey, santai saja Hiiro!" Kiriya tersenyum kecut melihat tanggapan Hiiro yang begitu dingin padanya.

"Aku kesini hanya ingin menjemput kencan makan siangku saja." jawab Kiriya dengan nada mengejek.

"Kencan makan siang?!"Hiiro mengernyitkan wajahnya.

Apa maksud ucapan Kiriya?

"MASAKA! EMU!?" tiba-tiba Hiiro menoleh kearah Emu lalu mengalihkan pandangannya kepada Kiriya dan melotot marah.

Melihat ekspresi Hiiro yang terlihat marah, Kiriya merasa menang dan semakin memberikan ekspresi mengejek ke arah Hiiro.

"Jika kamu tidak bergerak cepat, jangan salahkan aku jika aku yang mendapatkannya duluan. Benarkan Rekan?!" Perkataan Kiriya semakin membuat Hiiro panas.

[FF] Tʜᴇ Gᴀᴛᴇ Oғ Dᴇꜱᴛɪɴʏ [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang