Chapter 26: In Between

390 156 368
                                    

"Apa kalian yakin, kami tidak perlu ikut?" tanya pria berambut hitam dengan hair streak style putih di beberapa bagian -cemas.

Dia menatap rekan-rekan lainnya yang tengah bersiap untuk melakukan misi dengan serius. Memang pada malam sebelum keberangkatan, mereka telah sepakat. Tidak semua orang akan pergi melakukan misi, mereka telah dibagi menjadi tiga team yang memiliki tugas masing-masing yang berbeda namun berkaitan satu sama lain.

Team pertama, Kouta dan Abhartach ditugaskan untuk mencari dan meminta bantuan dari Penyihir Putih di dunia lain. Team kedua, Haruto, Kiriya, Kuroto, Takatora, dan Mitchy ditugaskan untuk kembali ke Seito. Selain untuk memastikan keadaan kota, mereka juga akan membantu Kuroto untuk meng-upgrade armor yang mereka miliki. Sedang sisanya akan tetap di tempat persembunyian mereka kini, menyusun strategi yang akan mereka gunakan untuk melawan Tartarus dan Merlinus.

Kiriya yang mendengar kecemasan Taiga hanya menyeringai dengan santai, "Tenang saja Taiga! Kamu tidak perlu mencemaskan kami. Semua akan baik-baik saja!"

Taiga mendengus seraya menggelengkan kepalanya dengan cepat. Rasa jengkel mulai menyinggapinya karena tanggapan santai Kiriya yang dia anggap tidak tepat dan terlihat terlalu meremehkan keadaan mereka saat ini.

Lupakah Kiriya jika mereka nyaris tidak selamat akibat perbuatan Tartarus dan Merlinus?

"Bagaimana bisa tenang?" timpalnya semakin kesal, "jika Tartarus dan Merlinus menyerang kalian bagaimana? Aku yakin kalian tidak dapat mengatasinya!"

Kiriya memutar matanya dengan malas, dia tidak menyangkal jika ucapan Taiga memang sesuai dengan fakta yang ada. Pertarungan terakhir mereka saja, Tartarus dengan mudah membuat mereka sangat kewalahan. Apalagi mereka tidak bisa melakukan serangan jarak dekat dengan maksimal. Bagaimana tidak, mendekati Sang Dewa saja mereka berusaha mati-matian dan mengerahkan tenaga maksimal mereka. Perbedaan kekuatan yang mereka miliki sungguh terpaut jauh. Tentu saja mereka belum siap jika serangan lanjutan dilancarkan kepada mereka untuk saat ini.

"Aku tahu, aku tahu!" sahut Kuroto sekenanya sambil menggelengkan kepalanya cepat dengan alis berkerut membuat Taiga dan Kiriya menoleh serempak-tidak suka.

Kuroto yang melihat ekspresi ketidaksukaan yang ditunjukkan Taiga dan Kiriya karena dia dengan lancang masuk ke dalam pembicaraan antara keduanya hanya tersenyum simpul dengan wajah sombong. Kuroto membusungkan dadanya lalu melirik keduanya seakan dia adalah kartu as dalam keadaan genting saat ini.

"Apa kalian masih meragukan kemampuan Dewa yang aku miliki?!" seru Kuroto seraya merentangkan kedua tangannya dengan menaikkan dagunya-sombong.

"Aku pasti akan meng-upgrade armor kalian agar dapat mengalahkan Dewa sialan itu!!!" lanjutnya lagi semakin menaikkan suaranya beberapa oktaf dilanjutkan dengan suara tawa arogan menyita perhatian semua orang diruangan tempat mereka kini berada.

Menghela nafas panjang- team CR terlihat malu sekaligus menggeleng tidak percaya dengan sikap sombong yang ditunjukkan oleh Kuroto. Walaupun mereka telah mengenal dan bekerjasama lama dengan pria tinggi mantan CEO dari Gemn.Corp itu, mereka masih saja sering dikagetkan oleh tingkah absurd dari pria satu itu.

"Sebaiknya kalian mengawasi Dewa gadungan ini dengan baik!" bisik Hiiro kepada Haruto dan Takatora yang berada didekatnya diikuti tawa kecil dan anggukan dari keduanya.

[FF] Tʜᴇ Gᴀᴛᴇ Oғ Dᴇꜱᴛɪɴʏ [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang